....................
Karena intinya,bagi saya ilmu pengetahuan adalah konsep yang harus menjelaskan segala suatu-keseluruhan baik fisik maupun non fisik dan bagaimana memahami realitas fisik-non fisik secara keseluruhan itu tak bisa memakai metode ilmiah yang bersifat empiris lagi,Dan artinya juga tak bisa mengandalkan semata input dunia indera lagi tapi harus mulai menggunakan akal budi sebagai pelapis keterbatasan dunia indera
Akal budi sebagai pelapis keterbatasan indera itu sama sama digunakan baik dalam dunia sains-filsafat maupun agama hanya cara atau metodenya yang berbeda.Kalau ada yang berpendapat akal-logika cuma digunakan di ranah sains itu sudah materialist ekstreem
Di dunia sains ketika input indera sudah tidak ada dan obyek sudah tidak bisa di amati secara langsung atau buntu maka manusia mulai menggunakan akal untuk menyusun ; asumsi,hipotesa,dugaan, penjelasan teoritis (konsep teori)
Dalam dunia filsafat ketika konstruksi sebab-akibat sudah tak bisa dijelaskan secara terukur maka orang sudah biasa membuat yang kita namakan spekulsi spekulasi atau pemikiran spekulatif
Dalam dunia agama peralatan indera maupun akal diperintahkan untuk dipakai tapi karena keduanya sangat terbatas maka kelemahan keduanya sudah umum difahami diback up dengan wahyu
.........
Dengan kata lain, bila tujuan terakhir ilmu pengetahuan adalah memahami keseluruhan (fisik-metafisik-bukan sekedar menangkap secara empirik) maka tujuan tersebut hanya bisa digapai dengan cara mengoptimalkan cara berpikir sistematik-tertata-terstruktur yang menjadi ciri khas akal budi
Maka bila sudah bicara keseluruhan (fisik-metafisik) maka ilmu yang tertinggi tentang keseluruhan tersebut bukanlah pengetahuan empirik karena itu pengetahuan yang sifatnya parsial- bersifat bagan-bukan menyeluruh
Ilmu pengetahuan tertinggi tentang keseluruhan secara LEVEL AKALI YANG SIFATNYA UMUM adalah bila manusia sudah bisa memahami adanya konstruksi-system- mekanisme yang mengkonstruks keseluruhan realitas.
Jadi tangga ilmu pengetahuan yang lebih tinggi itu bukan pada penangkapan indera (karena ini baru awal-permukaan) tapi pada pemahaman akali,Karena akal bisa menangkap apa yang bisa ditangkap indera dan juga apa yang tidak bisa ditangkap indera.Dan dalam dunia agama level ilmu yang lebih tinggi lagi dari sekedar permainan logika akal adalah yang sudah di back up dengan pe wahyuan