Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Cermin Metafisika adalah Diri Manusia Sendiri

24 Oktober 2024   21:39 Diperbarui: 28 Oktober 2024   04:56 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

....................

Karena intinya,bagi saya ilmu pengetahuan adalah konsep yang harus menjelaskan segala suatu-keseluruhan baik fisik maupun non fisik dan bagaimana memahami realitas fisik-non fisik secara keseluruhan itu tak bisa memakai metode ilmiah yang bersifat empiris lagi,Dan artinya juga tak bisa mengandalkan semata input dunia indera lagi tapi harus mulai menggunakan akal budi sebagai pelapis keterbatasan dunia indera

Akal budi sebagai pelapis keterbatasan indera itu sama sama digunakan baik dalam dunia sains-filsafat maupun agama hanya cara atau metodenya yang berbeda.Kalau ada yang berpendapat akal-logika cuma digunakan di ranah sains itu sudah materialist ekstreem

Di dunia sains ketika input indera sudah tidak ada dan obyek sudah tidak bisa di amati secara langsung atau buntu maka manusia mulai menggunakan akal untuk menyusun ; asumsi,hipotesa,dugaan, penjelasan teoritis (konsep teori)

Dalam dunia filsafat ketika konstruksi sebab-akibat sudah tak bisa dijelaskan secara terukur maka orang sudah biasa membuat yang kita namakan spekulsi spekulasi atau pemikiran spekulatif

Dalam dunia agama peralatan indera maupun akal diperintahkan untuk dipakai tapi karena keduanya sangat terbatas maka kelemahan keduanya sudah umum difahami diback up dengan wahyu

.........

Dengan kata lain, bila tujuan terakhir ilmu pengetahuan adalah memahami keseluruhan (fisik-metafisik-bukan sekedar menangkap secara empirik) maka tujuan tersebut hanya bisa digapai dengan cara mengoptimalkan cara berpikir sistematik-tertata-terstruktur yang menjadi ciri khas akal budi

Maka bila sudah bicara keseluruhan (fisik-metafisik) maka ilmu yang tertinggi tentang keseluruhan tersebut bukanlah pengetahuan empirik karena itu pengetahuan yang sifatnya parsial- bersifat bagan-bukan menyeluruh

Ilmu pengetahuan tertinggi tentang keseluruhan secara LEVEL AKALI YANG SIFATNYA UMUM adalah bila manusia sudah bisa memahami adanya konstruksi-system- mekanisme yang mengkonstruks keseluruhan realitas.

Jadi tangga ilmu pengetahuan yang lebih tinggi itu bukan pada penangkapan indera (karena ini baru awal-permukaan) tapi pada pemahaman akali,Karena akal bisa menangkap apa yang bisa ditangkap indera dan juga apa yang tidak bisa ditangkap indera.Dan dalam dunia agama level ilmu yang lebih tinggi lagi dari sekedar permainan logika akal adalah yang sudah di back up dengan pe wahyuan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun