DASAR METAFISIKA ADALAH BERCERMIN PADA MANUSIA
Kalau manusia faham bahwa dibalik yang fisik-materi ada yang non fisik-non materi (sebagaimana yang jadi bahasan metafisika) sebagaimana cermin atau gambarannya adalah manusia bahwa dibalik fisiknya ada roh-jiwa-pikiran- perasaan maka manusia lebih mudah untuk memahami bahwa dibalik fisik-materi alam ada jiwa-pikiran Ilahi yang tidak berfisik-bukan materi (maka Ia tidak bisa dideteksi sebagaimana manusia mendeteks unsur fisik dan yang terikat secara mekanis dengan unsur fisik seperti energi).
Tapi materialist kan tidak mau terima bahwa msnusia adalah makhluk fisik-non fisik,jiwa-raga,Mereka mati matian berupaya menggambarkan bahwa manusia adakah full makhluk material yang bisa dijelaskan melalui material fisik otak,Jadi bagaimana mereka mau terima bahwa dibalik fisik alam ada Tuhan yang non fisik-non materi ?
Padahal dengan bercermin pada manusia saya mudah faham apa itu metafisika  atau bahasan hal hal non fisik,itu karena dalam hidupnya manusia bukan hanya bergumul atau memikirkan hal hal fisik tapi juga non fisik.Manusia memikirkan misal cinta,kasih sayang, kebahagiaan, idealisme,keindahan,makna serta hakikat kehidupan dlsb.,Kalau ada yang menyebut semua itu hal material (terbuat dari unsur materi-bersifat materi-produk materi) maka ia sudah masuk level materialist radikal dan pikiran yang tidak rasional
Untuk faham bahwa dalam diri manusia ada yang fisik-materi dan non fisik-non materi maka di zaman teknologi canggih ini lebih mudah,Teknologi canggih justru makin membuktikan bahwa manusia adalah makhluk jiwa-raga,materi-non materi
Dengan peralatan teknologi canggih seperti alat alat medis yang ada di rumah sakit modern sampai pada fMRI,sampai neuralink yang ditanam di otak maka manusia dapat mendetek semua unsur materi-hal yang bersifat material yang ada dalam diri manusia
Alat medis dapat mendeteks misal kualitas darah dan kualitas unsur mikroskopis tubuh lain, lalu f MRI,BCI, neuralink dapat mendeteks sinyal getaran saraf tapi tak ada satupun alat teknologi yang mampu mendetek kemana arah pikiran berjalan atau isi pikiran manusia atau pergumulan pikiran yang sedang terjadi dalam jiwa karena itu sudah masuk wilayah non materi
Maka ilmu atau penjelasan tentang manusia adalah pertaruhan terakhir bagi umat manusia dan materialist khususnya, ANDAI-BILA suatu saat penjelasan tentang manusia dianggap full sudah bisa serba material dan unsur non materi seperti jiwa serta pikiran yang non materi sudah disingkirkan dari konsep tentang manusia maka bersiaplah bahwa metafisika pun akan menjadi lenyap dari peradaban ilmiah !
Karena prinsip dasar metafisika akan difahami dan diterima itu kalau manusia masih memahami dan menerima bahwa dibalik yang fisik-materi ada yang non fisik-non materi,Kalau manusia sudah tak terima atau tak mau faham bahwa dalam dirinya ada non fisik-non materi maka bagaimana manusia mau faham bahwa dibalik fisik alam da entitas non fisik-non materi yang mencipta alam ?
Metafisika pun akan lenyap dari peradaban kalau manusia sudah menganggap bahwa kreator alam adalah energi dan penjelasan tentang energi dianggap menggantikan peran Tuhan dalam agama
Jadi bagi yang mau faham apa itu metafisika dasarnya bercerminlah pada dirimu sendiri sebagai manusia,Dan sebaliknya bagi yang mau menyangkal adanya hal non fisik dan menolak metafisika yang membahas hal non fisik maka silahkan jelaskan manusia full 100 persen secara material-secara sains (kalau bisa !)
Jadi di dunia ilmu pengetahuan seperti ada 2 jalan berbeda antara rel materialist (bermata satu) dengan rel dualist (bermata dua),Nah manusia akan dipersilahkan untuk memilih antara rel mana
Cuma mesti diingat bahwa deskripsi sains itu hanya sebatas obyek dunia fisik-materi nya saja,Sains tidak mengarahkan manusia pada bermata satu ataupun bermata dua,jadi dualisme maupun materialisme itu sudah masuk ranah filosofi-cara pandang yang sudah diluar substansi sains sebagai murni ilmu dunia fisik-material
Dunia fisik-materi diajarkan secara formal di lingkungan dunia pendidikan tapi baik dualisme maupun materialisme itu beredar diluar lingkungan akademik dan lebih masuk ke wilayah individu-pribadi- orang cenderung mau memakai kacamata atau filosofi cara pandang bagaimana
................
Artikel ke 2
SAINS-FILSAFAT,AGAMA; PERBEDAAN DAN PERSAMAAN
Persamaannya adalah ; Sains,filsafat,agama ketiganya sama sama ada di dunia manusia dan digumuli oleh manusia tentu saja dengan cara serta tujuan yang berbeda
Persamaan lainnya adalah,bahwa baik dalam sains,dalam filsafat maupun dalam agama manusia tidak bisa mengetahui secara utuh obyek yang digumuli nya
Contoh ; Apakah sains bisa secara utuh-menyeluruh meng empiriskan atau membuktikan secara empiris semua obyek yang dibahasnya ? Tidak...
Maka dalam sains kita mengenal istilah asumsi,hipotesa-dugaan-prediksi,penjelasan teoritis berdasar temuan atau bukti tk langsung (karena bukti langsungnya tidak bisa di ketahui) bahkan unsur keyakinan pun bisa masuk dalam ranah ilmu ilmu fisik.Ini semua bukti real bahwa dalam sainspun (ilmu dunia fisik-materi) tidak semua obyek ilmu yang bersifat fisik-materi itu dapat diketahui secara utuh-menyeluruh.
Dalam dunia sains pun kita menemukan istilah prinsip ketakpastian ketika manusia sudah tidak bisa mengukur pergerakan materi di level partikel elementer dengan prinsip hukum fisika yang baku
Dalam filsafat yang mengandalkan keterampilan akal manusia dalam menyusun argumentasi pun idem,Maka dalam dunia filsafat kita mengenal istilah "spekulasi" atau "pemikiran spekulatif"
Dan demikian pula dalam dunia agama,Maka dalam dunia agama eksistensi akal didampingi oleh wahyu
Jadi salah kalau beranggapan ada institusi keilmuan di dunia manusia yang bisa menjelaskan segala suatu secara utuh-menyeluruh baik secara penjelasan fisik-materi maupun secara penjelasan metafisik.Sekaligus membuktikan keterbatasan manusia yang merata di berbagai lini persoalan keilmuan
...................
Artikel ke 3
APA SIH TUJUAN TERAKHIR ILMU PENGETAHUAN ?
Manusia adalah makhluk yang menggumuli ilmu pengetahuan, tapi apa tujuan tertinggi dari ilmu pengetahuan ?
Itu akan sangat berbeda jauh antara ilmu fisika dengan metafisika.Intinya tujuan ilmu fisika pastinya adalah hal yang bersifat fisik-materi semisal teknologi,Sedang tujuan metafisika adalah hal yang bersifat abstrak-metafisis yang tersimpan dalam lubuk hati terdalam, semisal kepuasan dan kebahagiaan spiritual-rasa tentram dan damai dihati dlsb yang bersifat abstrak serta pribadi.
Mustahil ada orang yang mati matian bahkan rela menderita secara fisik bahkan mati untuk hal metafisis melainkan yang dicarinya itu adalah suatu yang membuatnya bahagia secara spiritual (ini berlawanan dengan teori evolusi tentang "bertahan hidup")
Karena sebagai contoh; Terus berputar di dunia sains-filsafat semata dan tak mau melangkah ke dunia yang memberi jawaban berbeda sebenarnya orang cuma berputar di wilayah yang meninggalkan banyak sekali pertanyaan yang tak pernah bisa dijawab manusia.Maka bila tujuannya memahami konstruksi kebenaran secara keseluruhan maka harusnya manusia mau mendalami apapun dan tanpa bersifat fobi mendalami hal yang misal sudah diluar ranah sains-filsafat
....................
Karena intinya,bagi saya ilmu pengetahuan adalah konsep yang harus menjelaskan segala suatu-keseluruhan baik fisik maupun non fisik dan bagaimana memahami realitas fisik-non fisik secara keseluruhan itu tak bisa memakai metode ilmiah yang bersifat empiris lagi,Dan artinya juga tak bisa mengandalkan semata input dunia indera lagi tapi harus mulai menggunakan akal budi sebagai pelapis keterbatasan dunia indera
Akal budi sebagai pelapis keterbatasan indera itu sama sama digunakan baik dalam dunia sains-filsafat maupun agama hanya cara atau metodenya yang berbeda.Kalau ada yang berpendapat akal-logika cuma digunakan di ranah sains itu sudah materialist ekstreem
Di dunia sains ketika input indera sudah tidak ada dan obyek sudah tidak bisa di amati secara langsung atau buntu maka manusia mulai menggunakan akal untuk menyusun ; asumsi,hipotesa,dugaan, penjelasan teoritis (konsep teori)
Dalam dunia filsafat ketika konstruksi sebab-akibat sudah tak bisa dijelaskan secara terukur maka orang sudah biasa membuat yang kita namakan spekulsi spekulasi atau pemikiran spekulatif
Dalam dunia agama peralatan indera maupun akal diperintahkan untuk dipakai tapi karena keduanya sangat terbatas maka kelemahan keduanya sudah umum difahami diback up dengan wahyu
.........
Dengan kata lain, bila tujuan terakhir ilmu pengetahuan adalah memahami keseluruhan (fisik-metafisik-bukan sekedar menangkap secara empirik) maka tujuan tersebut hanya bisa digapai dengan cara mengoptimalkan cara berpikir sistematik-tertata-terstruktur yang menjadi ciri khas akal budi
Maka bila sudah bicara keseluruhan (fisik-metafisik) maka ilmu yang tertinggi tentang keseluruhan tersebut bukanlah pengetahuan empirik karena itu pengetahuan yang sifatnya parsial- bersifat bagan-bukan menyeluruh
Ilmu pengetahuan tertinggi tentang keseluruhan secara LEVEL AKALI YANG SIFATNYA UMUM adalah bila manusia sudah bisa memahami adanya konstruksi-system- mekanisme yang mengkonstruks keseluruhan realitas.
Jadi tangga ilmu pengetahuan yang lebih tinggi itu bukan pada penangkapan indera (karena ini baru awal-permukaan) tapi pada pemahaman akali,Karena akal bisa menangkap apa yang bisa ditangkap indera dan juga apa yang tidak bisa ditangkap indera.Dan dalam dunia agama level ilmu yang lebih tinggi lagi dari sekedar permainan logika akal adalah yang sudah di back up dengan pe wahyuan
Intinya,ilmu pengetahuan yang lebih tinggi itu kalau secara prinsip akali adalah memahami konstruksi dibalik realitas-BUKAN MENANGKAP SECARA EMPIRIK BAGAN DARI REALITAS.Analogi ; Pengetahuan tertinggi sebuah bangunan bukan pada yang nampak dari bangunan tsb tapi pada konstruksi bangunan tsb secara keseluruhan yang mana ilmu tersebut hanya ada dalam pikiran sang insinyurnya
Sudahkah anda punya pikiran ingin mengetahui grand konstruksi-sistem dibalik realitas keseluruhan ?
Tapi untuk tujuan memahami konstruksi secara keseluruhan ini hanya bisa manusia raih apabila manusia mau melangkah ke dunia agama wahyu karena dalam konsep agama wahyu SANGAT DITEKANKAN MEMAHAMI KONSTRUKSI KESELURUHAN REALITAS.Sedang yang diajarkan sains sebatas konstruksi-system dibalik dunia fisik-materi seperti konsep hukum fisika
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H