Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Apakah Semua Teori dalam Sains Karakternya Sama?

14 Oktober 2024   12:41 Diperbarui: 14 Oktober 2024   12:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; Fahamify.com

Jadi ketika kita bicara teori sains itu biasakan bedakan dulu karakteristiknya antara satu teori dengan teori lain.

Contoh lain adalah perbedaan karakter teori tentang atom dengan teori asal usul alam semesta atau teori asal usul makhluk.Itu bermula dari perbedaan obyeknya.Yang namanya teori atom itu dibangun melalui pengamatan langsung atas obyek asli.Mengamati atom dapat dilakukan langsung di lab.dapat di eksperiment secara langsung,dapat di uji berkali kali dan di verifikasi via pengamatan empiris,semua dilakukan secara langsung atas obyek asli nya

Lalu apakah karakter teori asal usul makhluk atau asal usul alam atau multiverse serupa dengan teori atom ? Ya tidaklah,karena obyek asli dari teori asal usul alam atau asal usul makhluk itu tidak diketahui dan tidak bisa diamati secara langsung apalagi dibawa ke lab untuk di eksperiment

Nah sekarang bicara teori evolusi asal usul makhluk atau asal usul alam apa bisa  ikut memakai cover penjelasan model teori teori atom ? Tentu saja tidak relevan

Jadi bicara teori dalam sains itu harus dilihat dulu APA OBYEK YANG DIBAHAS NYA ? Jangan hantam kromo semua teori sains seolah "telah verifikasi,telah diuji secara berulang,telah melalui eksperiment dlsb".Orang kan nanya bagaimana proses verifikasi,uji coba,eksperiment terhadap obyek yang tersembunyi atau obyek mistis atau obyek psikologis dan apakah  itu akan menghasilkan sesuatu yang pasti mutlak benar atau didalamnya masih mengandung unsur dugaan ?

..................

Kadang saya heran masih banyak orang yang sulit membedakan (atau tak mau membedakan ?) antara teori dengan fakta atau fakta dengan teori seolah antara keduanya tak ada gap dan artinya full selalu paralel.Teori selalu full dianggap paralel dengan fakta dan fakta selalu full dianggap paralel dengan teori SEHINGGA ketika unsur hipotesa-dugaan dimasukkan kedalam konsep teori mereka tak mau terima

Padahal kalau pake logika sederhana ; Kalau semua teori dalam sains paralel-relevan-sesuai dengan fakta (sesungguhnya-yang dibicarakan sebagai gagasan teoritis) maka mustahil ada teori yang keliru-difalsifikasi atau menimbulkan perdebatan dikalangan  saintis sendiri.Kalau teori selalu paralel dengan fakta sesungguhnya maka derajat teori artinya selalu benar dan mutlak selalu benar

Tapi adanya teori yang keliru,difalsifikasi atau ada banyak teori berbeda dan berlawanan yang bicara  obyek yang sama itu sudah menunjukkan bahwa yang namanya teori itu tidak selalu paralel dengan fakta sesungguhnya,Dan artinya unsur hipotesa-dugaan-upaya menduga dapat dimasukkan kedalamnya

Kalau semua variabel dari obyek yang  dibicarakan dapat diamati full secara empiris seperti manusia mengamati metamorfosis kupu kupu maka buat apa orang bikin konsep "teori" ? ...Gak ada itu teori metamorfosis kupu kupu atau teori pertumbuhan janin karena semua itu full dapat diamati secara empiris-tak ada masuk unsur hipotesa-dugaan didalamnya

Nah konsep teori dalam sains diantaranya dibuat untuk menjelaskan hal yang tak sepenuhnya dan seutuhnya dapat diamati secara empirik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun