Nah dengan definisi Tuhan seperti itu jelas  mustahil teis bisa memberi ateis pembuktian Tuhan yang bisa mereka terima.Pembuktian yang bisa diterima ateis berdasar prinsip materialism yang mereka pedomani adalah bahwa bila segala suatu yang ada menurut mereka adalah yang bisa dideteksi peralatan inderawi serta alat bantu sains maka Tuhan pun bila memang ada mesti masuk pada kategori seperti itu pula
Karena definisi Tuhan yang tertera dalam kitab adalah seperti diatas itu maka cara pembuktian Tuhan pun mesti memakai cara yang selaras dengan definisinya tersebut.Tak bisa definisi nya berdasar kitab tapi pembuktiannya berdasar metode sainstifik.Kalau pembuktiannya mesti berdasar metode sainstifik maka obyek yang diamati atau di observasi pun harus yang sesuai atau selaras dengan metode tersebut-bukan obyek seperti yang dideskripsikan kitab
Jadi selama ini teis memberi pembuktian berdasar definisi Tuhan dalam kitab sedang di sisi lain ateis menuntut pembuktian tapi bukan berdasar definisi dalam kitab.INILAH SALING SILANG SOAL KETUHANAN YANG TAK PERNAH USAI antara teis vs ateis.Masing masing punya pemahaman yang kontradiktif soal masalah ketuhanan
..........
Jawaban saya kepada komentator dibawah ;
Terus siapa yang mengharuskan desainer itu mesti muncul secara empirik ?
Sedang dalam kitab suci kami tertulis Ia maha tak terbatas-bukan berwujud fisik-materi
Jadi sebelum kalian menuntut kami membuktikan Tuhan kami PELAJARI DULU DEFINISI TUHAN DALAM KITAB KAMI
Pemahaman kami soal Tuhan TIDAK DIBENTUK OLEH KONSEP ATAU IMAJINASI FIHAK ATEIS !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H