EMPIRIS DAN LOGIS = INDERA DAN AKAL
Bukti empiris itu se banyak apapun ia adalah bahan untuk berlogika-bukan dasar dari logika karena dasar dari logika adalah berpikir sistematis-matematis
Orang harus faham dasar dasar atau definisi dasar dari segala suatu itu agar dalam penerapannya tidak tumpang tindih. Contoh hal yang sering difahami secara salah kaprah karena tumpang tindih itu adalah pengertian "logis" yang sering diparalelkan atau diidentikkan dengan "empiris".Sehingga hal hal yang tidak empiris sering langsung di vonis "tidak logis" atau "tidak masuk akal"
Fungsi dari istilah-terminologi "logis" dengan "empiris" dalam dunia ilmu pengetahuan itu berbeda,Ini sama dengan perbedaan antara dunia indera dengan akal.Dunia indera berfungsi untuk menangkap realitas fisik sedang akal untuk menangkap sesuatu dibalik realitas fisik tsb.Artinya, karena realitas fisik itu suatu yang tidak berdiri sendiri melainkan ada sesuatu dibaliknya yang menyebabkannya ada
Contoh ; Dengan mata kita melihat ada bumi,bulan,matahari,planet planet,Maka akal menangkap adanya mekanisme alam.Mata kita melihat beragam peristiwa di dunia fisik lalu akal menangkap serta mengkonsep adanya hukum fisika
Jadi fungsi indera dan akal itu harus difahami dari dasar demikian pula fungsi istilah empirisme dan logis- logosentris-rasionalisme sebagai istilah istilah yang terkait eksistensi akal
Supaya kelak eksistensi akal ketika membahas atau mengelola persoalan metafisika tidak dijegal oleh prinsip empirisme
Maka memparalelkan logika dengan empiris - penangkapan inderawi itu sebuah kesalahan fatal yang membuat logika terhenti di level empiris dan kehilangan potensi alaminya untuk melampaui input-pengalaman inderawi untuk merambah persoalan persoalan metafisika yang teramat kompleks
Manusia dengan perangkat indera nya (+ bantuan alat sains-teknologi) menangkap beragam fakta-bukti-input inderawi,dan seluruh input inderawi itu hadir sebagai pengetahuan dan tersimpan dalam memori alam pikiran manusia secara acak-terkotak kotak-tercerai berai- terserak-tidak berbentuk
Nah tugas akal adalah merangkai seluruh input inderawi tsb menjadi konsep yang kita namakan ilmu pengetahuan.Maka semua ilmu pengetahuan baik fisika maupun metafisika yang dimiliki manusia adalah hasil dari rekonstruksi-penataan akal atas semua input inderawi yang acak
Maka ilmu pengetahuan kita sebut sebagai konsep yang memiliki bentuk konstruktif-berawal dari sesuatu yang semula acak menjadi sesuatu yang memiliki konstruksi-tatanan-sesuatu yang terorganisir
Nah konstruksi atau penataan dalam bentuk konsep ilmu pengetahuan itu tidak semata terjadi di dunia fisika tapi juga di dunia metafisika,Atau dengan kata lain,bukan hanya dunia fisika yang mesti ditata dalam bentuk ilmu pengetahuan tapi juga dunia metafisika.Karena tugas akal adalah menata dan memahami keseluruhan baik fisika maupun metafisika.Keliru kalau tugas akal hanya menggumuli aspek fisika dan hanya mencari kebenaran yang bersifat empiris-ini tidak cocok dengan karakteristik akal budi manusia
Bagaimana cara akal menata dunia fisika-materi maka itu sudah dilakukan dalam sains.Dunia fisik-materi termasuk alam dapat di rekonstruksi dan difahami secara akal misal ketika kita konsepsikan sebagai hukum alam atau hukum fisika deterministik.Akal manusia pun mengelola dunia materi hingga misal menjadi konsep teknologi
Nah sekarang bagaimana cara akal menata dimensi non fisik ? Itu dimulai dari  pertanyaan pertanyaan yang muncul dari akal manusia sendiri seputar hal non fisik dibalik yang fisik,maka lahir istilah "metafisika" yang berarti upaya manusia memahami hal dibalik fisik secara konstruktif-diantaranya memakai cara berpikir logic-sistematis
Pertanyaan pertanyaan yang dibuat akal manusia terhadap hal hal non fisik atau dibalik fisik umumnya terhimpun dalam dunia filsafat.Contoh pertanyaan yang berkaitan dengan eksistensi manusia adalah ; Apa makna kehidupan,Apa yang akan terjadi sesudah mati ? Yang berkaitan dengan eksistensi alam seperti ; Apa makna diciptakannya dunia,Atau ; Apakah ada sang pencipta alam.Dan banyak lagi pertanyaan metafisis yang terhimpun dalam dunia filsafat
Sekali lagi kalau ada yang bertanya ; Mengapa pertanyaan pertanyaan metafisis itu bisa muncul ? Jawabnya sederhana tapi mendasar ; KARENA MANUSIA MEMILIKI AKAL BUDI.Dan artinya bukan hanya memiliki dunia indera yang menangkap fakta fakta empirik semata.Manusia yang memiliki akal budi yang sensitif tidak akan puas semata dengan ilmu pengetahuan fisika serta bukti bukti empiris
Jadi kalau hari ini ada yang memproklamirkan "kematian filsafat" dan berganti hanya dengan fokus pada ilmu eksak-fisika-material maka itu = membunuh potensi akal budi untuk memahami hal non fisik dibalik realitas fisik
Maka dalam hal mencari kebenaran empirisme fokus mencari bentuk kebenaran empiris dan rasionalisme mencari bentuk kebenaran yang akal pikiran manusia dapat memahaminya dengan cara berpikir sistematik
Dan tak perlu ada pertentangan antara keduanya, atau prinsip empirisme dan rasionalisme itu tidak perlu dipertentangkan kalau orang sudah faham dari dasar apa-bagaimana fungsi dunia indera dan apa-bagaimana fungsi akal
Fungsi akal itu bukan untuk melayani dunia indera tapi dunia indera hadir untuk melayani akal.Ini artinya kedudukan akal secara ilmu lebih tinggi ketimbang dunia indera maka ilmu ilmu yang berbasis rasionalitas mestinya difahami memiliki kedudukan lebih tinggi ketimbang ilmu ilmu empiris semata
BAGAIMANA MENYUSUN OBYEK METAFISIKA SECARA KONSTRUKTIF ?
Sebagai mana juga dalam sains yang berawal dari penangkapan penangkapan inderawi yang semula acak lalu akal manusia menyusun secara sistematis menjadi beragam konsep ilmu saintifik.
Dalam ranah atau persoalan metafisika pun demikian,pada awalnya manusia menemukan obyek dan persoalan persoalan metafisis secara acak tapi akal manusia selalu berupaya memikirkannya secara sistematis-menatanya dan merekonstruksi menjadi sebuah konsepsi ilmu pengetahuan
Contoh konsep konsep ilmu metafisika yang dapat difahami secara konstruktif oleh cara berpikir akal manusia seperti ilmu hukum kausalitas,ilmu logika,ilmu hakikat dan ilmu hikmat (dalam dunia agama).Jadi keberadaan ilmu ilmu metafisika itu membuat obyek dan persoalan metafisika dapat ditata dan difahami secara konstruktif-bukan acak atau spekulatif tanpa arah
Dengan kata lain, semua bentuk ilmu itu memiliki konstruksi-memliki kerangka- bukan sesuatu yang bersifat acak atau relatif,Baik itu ilmu yang bersifat fisik maupun metafisik.Karena ciri khas ilmu adalah memiliki konstruksi yang bersifat baku-tetap-permanen
Ilmu pun beda dengan sekedar persepsi individu yang antara satu orang dengan orang lain dapat berbeda beda tanpa memiliki keterikatan untuk mesti sama.Yang namanya ilmu itu memiliki konstruksi yang antara satu dengan yang lain (yang faham ilmu nya) bisa difahami secara sama
..............
Mengapa agama wahyu sangat menekankan penggunaan akal itu karena Tuhan ingin manusia dalam berpikir serta memahami kebenaran tidak bergantung mutlak pada input dunia indera atau menjadikan input dunia indera sebagai acuan-parameter tunggal dan utama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H