Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Empirik dan Logic = Dunia Indera dan Akal

6 September 2024   16:48 Diperbarui: 6 September 2024   16:56 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai mana juga dalam sains yang berawal dari penangkapan penangkapan inderawi yang semula acak lalu akal manusia menyusun secara sistematis menjadi beragam konsep ilmu saintifik.

Dalam ranah atau persoalan metafisika pun demikian,pada awalnya manusia menemukan obyek dan persoalan persoalan metafisis secara acak tapi akal manusia selalu berupaya memikirkannya secara sistematis-menatanya dan merekonstruksi menjadi sebuah konsepsi ilmu pengetahuan

Contoh konsep konsep ilmu metafisika yang dapat difahami secara konstruktif oleh cara berpikir akal manusia seperti ilmu hukum kausalitas,ilmu logika,ilmu hakikat dan ilmu hikmat (dalam dunia agama).Jadi keberadaan ilmu ilmu metafisika itu membuat obyek dan persoalan metafisika dapat ditata dan difahami secara konstruktif-bukan acak atau spekulatif tanpa arah

Dengan kata lain, semua bentuk ilmu itu memiliki konstruksi-memliki kerangka- bukan sesuatu yang bersifat acak atau relatif,Baik itu ilmu yang bersifat fisik maupun metafisik.Karena ciri khas ilmu adalah memiliki konstruksi yang bersifat baku-tetap-permanen

Ilmu pun beda dengan sekedar persepsi individu yang antara satu orang dengan orang lain dapat berbeda beda tanpa memiliki keterikatan untuk mesti sama.Yang namanya ilmu itu memiliki konstruksi yang antara satu dengan yang lain (yang faham ilmu nya) bisa difahami secara sama

..............

Mengapa agama wahyu sangat menekankan penggunaan akal itu karena Tuhan ingin manusia dalam berpikir serta memahami kebenaran tidak bergantung mutlak pada input dunia indera atau menjadikan input dunia indera sebagai acuan-parameter tunggal dan utama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun