Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Manusia Robot dari Input yang Masuk ke Dalam Dirinya(?)

30 Agustus 2024   07:27 Diperbarui: 30 Agustus 2024   07:32 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; Sculling.id

Contoh; lingkungan,indoktrinasi, pendidikan sebagai faktor eksternal tidak begitu saja bisa mengendalikan alam pikiran manusia seperti seorang programmer memasukkan programmnya kepada robot AI dan robot itu secara otomatis menjalankannya.

Manusia tidak bisa menjadi robot indoktrinasi,lingkungan atau pendidikan. Manusia bisa melawan atau kritis kepada fihak yang mengindoktrinasinya bila tidak sesuai dengan pandangannya,Manusia bisa melawan budaya atau tradisi atau kebiasaan lingkungannya bila itu bertentangan dengan nurani dan akal budinya.Bahkan pendidikan terbaikpun tidak lantas bisa membuat seseorang menjadi terdidik.Ada orang yang berpendidikan tinggi tapi melakukan hal tercela bahkan kriminal seperti kasus Ferdi sambo.Bahkan orang bisa merevolusi sistem pendidikan yang pernah diterimanya

Pikiran manusia tidak bisa menjadi seperti data yang melekat pada robot AI yang berproses otomatis mengikuti desain sang programmer.Manusia tidak bisa menjadi robot dari fihak yang diluar dirinya

Dalam kasus Uni sovyet dan Korea utara banyak yang memberontak pada doktrin komunisme mungkin karena dianggap berlawanan dengan suara hati nuraninya.Di sisi lain ada yang memberontak pada doktrin agama mungkin karena itu dirasakannya membelenggu kebebasannya.Atau ada banyak kasus pindah agama oleh karena seseorang punya hasrat kehendak sendiri dalam mencari kebenaran

Mengapa robot AI tidak bisa memberontak pada program yang dimasukkan kedalamnya tapi manusia bisa melawan apapun yang masuk kedalam kesadaran alam pikirannya ?

Itu karena ada sesuatu dalam jiwa manusia-sebagai sesuatu yang diam atau melekat dalam jiwa-bukan suatu yang sekedar hasil dari proses berpikir yang terus menerus.Sesuatu itu adalah seperti yang tersirat dan tersurat-tertulis dalam kitab suci yaitu unsur jiwa bernama ; hati nurani-akal-nafsu

Manusia bisa melawan kemaksiatan, kejahatan,kemunkaran, ketakadilan, penindasan karena tersimpan dalam jiwa nya unsur jiwa bernama hati nurani

Manusia bisa melawan kebatilan atau ketakbenaran,kebodohan,bisa mencari an merumuskan sesuatu sebagai benar serta kebenaran karena melekat dalam dirinya akal budi

Manusia juga bisa melawan suatu yang baik-benar karena dalam dirinya tersimpan unsur jiwa yang bernama hawa nafsu

Nah semua manusia apapun bangsa nya yang lahir ke alam dunia mesti memiliki 3 unsur jiwa ini,maka sifat-karakter manusia dimanapun dan di zaman manapun bisa memiliki kesamaan.Di tiap zaman di pelosok dunia manapun selalu ada penegak kebenaran,Selalu ada orang orang berakal budi yang menyerukan ditegakkannya etika,moralitas,hukum,Tapi di pelosok dunia manapun serta di zaman manapun selalu terjadi kejahatan karena dalam diri manusia melekat unsur hawa nafsu

Nah unsur unsur jiwa yang melekat dalam jiwa sebagai konstruksi jiwa bawaan alami ini TIDAK DITERIMA keberadaannya oleh kaum materialist.Materialist ilmiah ketika menjelaskan perilaku manusia tidak memakai konstruksi penjelasan berdasar keberadaan 3 unsur jiwa ini.Mereka berupaya menjadikan otak dengan system syarafnya sebagai satu satunya penjelasan tunggal tentang manusia termasuk tentang jiwa-pikiran-perilakunya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun