Maka mereka menyebut pikiran sebagai proses sebab-akibat yang terus menerus terjadi dan menolak adanya unsur yang diam-melekat alami dalam jiwa sebagai unsur bawaan alami.Mereka lebih melihat manusia sebagai "robot" dari beragam input yang diterimanya dan memandang manusia tidak memiliki kebebasan atau kehendak bebas bawaan
Bahkan manusia bisa melahirkan beragam konsep ilmu, bisa merancang beragam tekhnik berpikir,bisa mendesain ajaran moral,bisa melahirlan beragam system filsafat yang berbeda beda,bisa mencetak beragam motivator di berbagai bidang dlsb itu menunjukkan bahwa berpikir bukanlah sekedar proses yang digerakkan oleh input dari luar tapi karena dalam diri manusia itu sendiri tersimpan sesuatu yang alami seperti akal budi
Sana halnya dengan manusia bisa berbuat kerusakan,melakukan kejahatan, melakukan kemaksiatan karena dalam diri manusia tersimpan secara alami unsur jiwa bernama hawa nafsu
..................
Artinya,Manusia adalah makhluk yang bisa mengarahkan pikirannya sesuai dengan apa yang menjadi kehendaknya-tujuannya-idealismenya dan tak bisa pikiran yang berproses dalam diri manusia dipandang hanya sebagai sebab-akibat yang murni karena ada input dari luar yang masuk
Ada sesuatu-unsur unsur jiwa yang melekat dalam diri manusia yang membuat manusia bisa mengarahkan pikirannya kepada apa yang dia maui
Bila yang mendominasi jiwa nya adalah unsur hawa nafsunya maka pikirannya akan mengarah kepada apa yang sesuai dengan hasrat nafsunya
Bila yang mendominasi jiwa nya adalah unsur nurani dan akal budi maka arah berpikir akan mengikuti apa yang sesuai dengan suara hati nurani dan akal budi nya
Karena ada unsur yang berlawanan karakternya dalam diri manusia seperti unsur nurani dan hawa nafsu maka dalam beragam kasus ketika menghadapi suatu persoalan sudah terbiasa terjadi konflik antara nurani dengan hawa nafsu dan akal berada ditengahnya
Maka yang akan menjadi pemenang adalah mana yang lebih dominan menguasai.Dan akal akan ikut kepada mana yang lebih dominan menguasai.Maka itu akal bisa digunakan orang di jalan yang baik dan benar tapi juga bisa digunakan dijalan yang tidak baik dan tidak benar bergantung pada apa yang dominan menguasai jiwa nya
Jadi pikiran-berpikir bukanlah sekedar proses yang digerakkan oleh input dari luar tapi ia sesuatu yang berjalan- berproses lebih dikendali oleh apa yang melekat internal dalam jiwa manusia itu sendiri