Masih ada orang yang tidak mau menerima bahwa non materi itu tidak ada termasuk ketika bicara manusia mereka menganggap manusia hanyalah kumpulan materi dan secara seutuhnya harus dijelaskan secara konstruksi materi
Masalahnya adalah, statement bahwa manusia full materi tanpa ada non materi itu adalah klaim dan teori belaka faktanya belum ada penjelasan menyeluruh tentang manusia yang full konstruksinya ilmu fisika+ilmu kimia terutama yang sudah membicarakan aspek kejiwaan-keruhanian
Istilah istilah yang dipakai ketika menjelaskan manusia baik oleh sains atau neurosains atau materialist sekalipun ternyata tetep masih memakai istilah klasik yang bukan berasal dari sains-ranah ilmu materi.
Istilah ; akal,pikiran, kesadaran, emosi,intuisi,imajinasi,hayalan,dlsb.itu semua bukan istilah saintifik tapi lebih merupakan istilah umum yang bukan mengambil dari kamus sains atau neurosains.Dalam sejarahnya istilah istilah itu lebih merupakan refleksi dari hasil pengalaman manusia dengan dirinya sendiri dan bukan hasil observasi saintifik.
NON MATERI DALAM DIRI MANUSIA
Kesadaran,pikiran,emosi,intuisi,akal budi yang semua ada dalam kesatuan yang disebut "jiwa" adalah element non materi-bukan hasil produksi materi
Andai kalau ada materi dlm diri manusia yang bisa memproduk pikiran,jiwa, akal,perasaan,intuisi,mimpi,imajinasi dlsb maka itu akan otomatis masuk ranah sains dan sains akan bisa menjelaskan bagaimana prosesnya secara konstruksi hukum fisika atau ilmu kimiawi.Tapi sains tidak pernah bisa melakukannya sebagaimana sains membuat konstruksi mekanika kuantum
Bisakah sains menjelaskan misal kesadaran pikiran-misal kesadaran bahwa sesuatu itu benar atau salah,baik atau buruk secara konstruksi hukum fisika atau kimiawi ? Tntu saja tidak akan bisa karena proses kesadaran ruhani atau pikiran terjadi dalam jiwa-,ruhani dan bukan proses yang dibentuk oleh mekanisme biologis tubuh yang melibatkan unsur material tubuh
Maka tak ada penjelasan secara konstruksi hukum fisika atau ilmu kimia bagaimana seseorang menderita batin atau bahagia secara batin atau menjadi seorang beriman atau menjadi seorang ateis,munafik,tulus ikhlas dlsb.Karena semua itu terjadi bukan sebagai proses biologis yang terjadi dalam unsur tubuh yang melibatkan element materi seperti hormon tapi murni terjadi dalam jiwa atau hasil pergumulan pikiran dalam jiwa yang prosesnya bukan berdasar hukum fisika dan bukan kimiawi
Maka setiap pola tingkah laku atau perilaku manusia itu selalu memiliki penjelasan dua sisi-dua aspek antara materi-non materi,tubuh-pikiran, biologis-psikologis,jasmaniah-ruhaniah.
Contoh orang beragama berpuasa ; Secara tubuh atau biologis efek yang diakibatkan adalah lapar-haus-lemas-kurang tenaga Tapi secara ruhani efek yang ditimbulkan adalah perasaan bahagia secara batiniah. Ini beda misal dengan orang yang kelaparan karena bukan puasa,tidak ada didalamnya rasa puas secara batiniah