Hal atau cara atau metode lain dalam mencari nilai obyektif di ranah metafisika adalah mencari dan menetapkan sesuatu yang sifatnya definitif.Definisi sesuatu yang ditetapkan dan difahami bersama itu menjadi acuan untuk menetapkan obyektifitas
Contoh dalam ilmu logika ada hukum yang disebut hukum logika.Salah satu hukum logika berbunyi "dua atau lebih hal yang berlawanan mustahil semua benar".Nah hukum ini bagi orang yang ber akal sehat suatu definisi yang obyektif karena dapat diterima karena difahami.Demikian pula hukum logika semisal hukum identitas non kontradiksi.
Obyektif disini acuannya adalah akal-bukan inderawi.
Inilah perluasan makna obyektif dari sekedar inderawi
Itulah,ilmu logika itu bukan ilmu empiris tapi kebenaran serta obyektifitas dalam ilmu logika dapat dinilai oleh akal pikiran manusia.Artinya,dalam ilmu logika ada definisi definisi yang menjadi acuan untuk menilai rumusan atau pemikiran berdasar logika sebagai obyektif atau tidak
Demikian pula dalam agama wahyu,ada konsep ketuhanan dengan definisi yang jelas.Dan tiap orang yang beragama wahyu memang dapat menghayati persoalan ketuhanan secara berbeda beda sesuai dengan kualitas pengetahuan serta pengalaman yang berbeda tapi secara prinsipiil mereka memagang satu definisi ketuhanan yang sama yaitu bahwa Tuhan agama wahyu adalah maha esa-bukan entitas fisik atau materi-maha kekal-maha menghakimi dll.
.............
Artikel ke 2 ;
ADA OBYEK FISIKA DAN METAFISIKA.ADA YANG DILIHAT MATA DAN DI PIKIRKAN.MAKA ISTILAH OBYEKTIF PUN MESTI DIPERLUAS MAKNANYA
Apa sebenarnya makna "obyek" ? Makna obyek selalu disandingkan dengan subyek sebagai entitas yang menangkap obyek. Bila ada istilah "subyek" maka mesti ada "obyek" sebagai penyerta
Nah apakah "obyek" itu hanya terkait segala suatu yang ditangkap secara indera oleh subyek ? Kalau istilah itu dikaitkan hanya dengan obyek inderawi maka istilah "obyektif" hanya bisa ada dalam sains dan tak boleh misal dibawa bawa ke dunia metafisika
Terus apa obyek bahasan misal dalam metafisika termasuk agama kalau disana tidak ada "obyek" dan hanya ada subyek ?