Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bencana Ilmu Pengetahuan Adalah Bila Istilah Obyektif Ditaruh Hanya Pada Sains

28 Agustus 2024   07:50 Diperbarui: 28 Agustus 2024   10:24 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; keeindonesia.com

Hal atau cara atau metode lain dalam mencari nilai obyektif di ranah metafisika adalah mencari dan menetapkan sesuatu yang sifatnya definitif.Definisi sesuatu yang ditetapkan dan difahami bersama itu menjadi acuan untuk menetapkan obyektifitas

Contoh dalam ilmu logika ada hukum yang disebut hukum logika.Salah satu hukum logika berbunyi "dua atau lebih hal yang berlawanan mustahil semua benar".Nah hukum ini bagi orang yang ber akal sehat suatu definisi yang obyektif karena dapat diterima karena difahami.Demikian pula hukum logika semisal hukum identitas non kontradiksi.

Obyektif disini acuannya adalah akal-bukan inderawi.
Inilah perluasan makna obyektif dari sekedar inderawi

Itulah,ilmu logika itu bukan ilmu empiris tapi kebenaran serta obyektifitas dalam ilmu logika dapat dinilai oleh akal pikiran manusia.Artinya,dalam ilmu logika ada definisi definisi yang menjadi acuan untuk menilai rumusan atau pemikiran berdasar logika sebagai obyektif atau tidak

Demikian pula dalam agama wahyu,ada konsep ketuhanan dengan definisi yang jelas.Dan tiap orang yang beragama wahyu memang dapat menghayati persoalan ketuhanan secara berbeda beda sesuai dengan kualitas pengetahuan serta pengalaman yang berbeda tapi secara prinsipiil mereka memagang satu definisi ketuhanan yang sama yaitu bahwa Tuhan agama wahyu adalah maha esa-bukan entitas fisik atau materi-maha kekal-maha menghakimi dll.

.............

Artikel ke 2 ;

ADA OBYEK FISIKA DAN METAFISIKA.ADA YANG DILIHAT MATA DAN DI PIKIRKAN.MAKA ISTILAH OBYEKTIF PUN MESTI DIPERLUAS MAKNANYA

Apa sebenarnya makna "obyek" ? Makna obyek selalu disandingkan dengan subyek sebagai entitas yang menangkap obyek. Bila ada istilah "subyek" maka mesti ada "obyek" sebagai penyerta

Nah apakah "obyek" itu hanya terkait segala suatu yang ditangkap secara indera oleh subyek ? Kalau istilah itu dikaitkan hanya dengan obyek inderawi maka istilah "obyektif" hanya bisa ada dalam sains dan tak boleh misal dibawa bawa ke dunia metafisika

Terus apa obyek bahasan misal dalam metafisika termasuk agama kalau disana tidak ada "obyek" dan hanya ada subyek ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun