Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bencana Ilmu Pengetahuan Adalah Bila Istilah Obyektif Ditaruh Hanya Pada Sains

28 Agustus 2024   07:50 Diperbarui: 28 Agustus 2024   08:02 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images ; keeindonesia.com

MENCARI OBYEKTIFITAS DI RANAH NON EMPIRIS-METAFISIS LEBIH SULIT

Bila seseorang merasakan sakit dan orang lain tak tahu apa penyebabnya maka itu adalah sesuatu yang sifatnya subyektif karena orang lain tidak merasakannya, Apakah itu ada obyeknya ? Pasti ada,obyektifitas si sakit adalah pada yang dirasakannya,itupun andai yang bersangkutan tidak berbohong.Tapi lain dengan sakit yang penyebabnya bisa orang lihat misal luka dibacok,maka orang lain pun dapat yakin kalau korban merasakan sakit itu pasti hal obyektif

Nah seorang dokter agar obyektif dalam membuat analisa dan memberi resep maka ia harus bertanya apa yang dirasakan sang pasin bila sang dokter tidak melihat langsung penyebabnya dari luar

Dalam kasus orang sakit maka ada subyek yang merasakan dan ada fihak luar  yang dapat menangkap karena ia pun sama sama manusia yang juga dapat merasakan sakit yang sama.Jadi makna obyektif disini bukan berarti orang lain dapat melihat tapi juga dapat merasakan serta memahami seperti sikap seorang dokter ia faham apa yang mesti dilakukan untuk pasiennya berdasar obyek rasa sakit yang di informasikan si pasien

...............

Ranah sains sering disebut obyektif karena semua orang-umum dapat melihat hasilnya secara inderawi.Sedang di luar sains sering di stigma hanya ranah subyektif karena dipandang tidak empiris.Ini menciptakan semacam ketidak adilan di ranah ilmu pengetahuan seolah obyek ilmu hanya ada di ranah sains dan tidak ada di ranah metafisika.Seolah obyektifitas hanya ada di ranah sains-tidak pada hal hal diluar sains

Jadi untuk hal hal yang sifatnya empiris-inderawi orang lebih mudah menilai sesuatu sebagai "obyektif".Sedang hal hal yang tidak empiris sering atau mudah dilabeli istilah "subyektif". Masalah dasarnya adalah ; tidak semua hal-realitas dalam kehidupan ini serba obyektif dalam artian dapat ditangkap oleh umum secara inderawi

Jadi hal pertama yang mesti di fahami atau dirumuskan dalam dunia ilmu pengetahuan adalah ; bahwa baik ranah fisika maupun metafisika itu sama sama memiliki obyek nya tersendiri dan obyek yang menjadi bahasan tersebut dapat difahami hanya oleh yang mendalami atau memahaminya

Pemahaman atas makna obyektif yang paling dangkal adalah menganggap semua orang bisa menangkapnya dan ini adalah makna obyektif yang sifatnya empiris yang umum mudah menangkapnya semisal cahaya matahari atau sifat api panas

Sedang makna obyektif yang paling mendalam sekaligus ilmiah adalah sesuatu itu obyektif bagi yang telah mendalami atau memahami obyeknya dan makna ini tidak bisa ditarik bersifat umum karena tidak semua orang dapat memahami obyek tertentu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun