Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apakah Ada dan Tidak Ada Semua Harus Ditentukan Sains(?)

8 Agustus 2024   10:30 Diperbarui: 8 Agustus 2024   10:34 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi sebagian orang kan mudah vonis sesuatu sebagai dongeng hanya karena bukti arkeologis dianggap tidak ditemukan atau tidak utuh ditemukan dan hanya ada dalam tulisan.Terus kalau begitu untuk apa generasi masa silam mewariskan sejarah via tulisan kalau yang diterima melulu hanya yang disertai artefak atau bukti fisik

Maka sejarah tak bisa murni menjadi ilmu empirik,maka kedalamnya dapat masuk beragam penjelasan teoritis, hipotesa-dugaan,asumsi hingga beragam kepercayaan,itu wajar karena tak semua dari peristiwa masa silam dapat diketahui secara empiris

Maka yang rasional itu adalah menempatkan sains pada tempat semestinya sesuai dengan kapasitasnya. Dan harus bisa memisah mana sains dan mana ideologi,filosofi, kepercayaan,ide, gagasan,opini,wacana,pernyataan yang sudah diluar ranah sains

Agar sains tetap terjaga kemurnian dan netralitasnya sesuai prinsip yang disepakati para pelaku nya sehingga tidak di klaim seolah memihak secara langsung pada ideologi atau kepercayaan tertentu

Karena orang beriman pun tidak ada yang mengatas namakan atau berdasar rumusan langsung sains.Dalam ranah keyakinan agama data atau informasi yang diberikan sains hanya sebatas sebagai alat bantu untuk menggapai keyakinan iman.Karena tujuan iman bukan semata mengoleksi beragam pengetahuan empiris tapi mengungkap hal metafisis dibalik yang fisik-empiris

..............

Tuhan memang  tidak bisa dibuktikan secara langsung secara metode sains,Pertanyaannya ; Apakah itu harus berarti Tuhan tidak ada ?
Apakah sains tahu definisi Tuhan dimaksud ?
Apakah definisi Tuhan membuatnya bisa masuk jadi obyek sains ?

Sains tak bisa membuktikan secara langsung keberadaan ruh,akal,pikiran, perasaan,cinta kasih,kebahagiaan,Tapi apakah itu harus berarti bahwa semua itu tidak ada ? Sains tak bisa membuktikan secara langsung hal hal gaib-abstrak, Apakah harus berarti semua itu pasti tidak ada ?

Apa analogi untuk orang orang yang menjadikan metode sains sebagai metode tunggal untuk membuktikan sesuatu sebagai ada atau tidak ada ?

Itu seperti orang yang pegang teropong burung lalu ia coba untuk meneropong keberadaan planet planet tapi tidak ditemukan,lalu ia menyimpulkan planet planet itu tidak ada.

Jadi yang salah bukan obyeknya atau alatnya tapi orangnya yang tidak bisa mengukur kapasitas alat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun