Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Agnostik Bisa Netral dari Kepercayaan?

16 Juni 2024   12:22 Diperbarui: 16 Juni 2024   12:27 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga,si agnostik berkata bahwa bagaimanapun manusia memposisikan diri apakah sebagai orang beragama,ateis atau agnostik yang penting adalah menjadi orang baik pada lingkungannya.Agama ia nilai sebatas aspek aksiologisnya-bukan keimanannya pada Tuhan

Menurut saya,secara pribadi itu belum cukup karena kalau hanya untuk sekedar menjadi nampak baik pada sesamanya orang bisa tak perlu harus beragama tapi cukup misal dengan mengikuti norma yang berlaku di masyarakatnya

Tapi masalahnya adalah agama wahyu mengakomodasi keperluan dan pertanyaan pertanyaan manusia yang paling fundamental misal tentang apa hakikat hidup,hakekat manusia serta hakekat dunia.Manusia adalah makhluk yang memiliki kebutuhan akan pedoman hidup,tapi ini tentu untuk manusia yang peka secara rohani,masalahnya adalah tidak semua manusia peka secara rohani lalu mempertanyakan misal apa hakekat hidup di dunia atau apa hakekat manusia

Orang yang peka akan persoalan menyangkut hakekat hidup biasanya menjalani sesuatu dalam kehidupannya secara serius tidak banyak ketawa ketiwi karena memiliki tujuan hidup yang bukan sekedar duniawi,lahiriah atau jasmaniah

.......

KARAKTER AGNOSTIK,APAKAH SELALU "NETRAL" ?

Itulah, agnostisisme berupaya memposisikan diri seolah sebagai wakil dan cermin dari sains atau ilmu pengetahuan yang paling netral.Bila mereka tak percaya pada adanya Tuhan tapi juga tidak berposisi sebagai yang tak percaya pada tidak adanya maka dasar dari prinsip mereka adalah "karena sains tidak bisa menentukan ada maupun tidak adanya Tuhan"

Dengan kata lain mereka ingin memposisikan diri sebagai cermin sains yang steril-bersih dari bentuk kepercayaan apapun.Soal apakah mereka benar benar bisa selalu steril atau akan jatuh pada bentuk kepercayaan tertentu dalam suatu persoalan ? Ya kita mesti mencermatinya

Karena karakter alami manusia adalah memiliki atau memegang kepercayaan pada hal hal tertentu dan itu efek dari keterbatasan pengetahuan manusia.Manusia tak bisa full seperti komputer yang full data tanpa memiliki pandangan filosofis maupun kepercayaan

Atau,masalahnya,dalam berbagai hal atau persoalan apakah seorang agnostik akan murni selalu mencerminkan pandangan saintifik atau akan jatuh pada suatu bentuk kepercayaan tertentu ?

Masalahnya dalam sains sendiri tidak semua hal yang menjadi obyek penelitian sains itu semua telah terbukti secara empiris sebagian masih berupa hipotesa hipotesa walau telah di bingkai atau dikonsep sebagai "teori sains" tapi selama belum empiris maka dasarnya tetep dugaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun