Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Manusia Bisa Mengalami Pengalaman Beragam

31 Mei 2024   06:28 Diperbarui: 31 Mei 2024   07:05 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images: Berbagi suaraNya

Ini seperti yang ada di komputer atau HP,mengapa di komputer atau HP bisa ada pengalaman berselancar yang berbeda beda ? ..Itu karena ada beragam aplikasi yang menyediakan beragam bentuk program berbeda

Manusia bisa mengalami pengalaman kejiwaan beragam seperti pengalaman "mistis"- pengalaman dunia alam ruhaniah, pengalaman filsafati atau pengalaman dunia akali maupun pengalaman emotif terkait emosi perasaan itu karena ada beragam unsur jiwa yang terdapat dalam diri manusia yang membuat manusia memiliki potensi mengalami pengalaman yang beraneka rupa

Manusia memiliki alam batiniah-alam ruhani terdalam,memiliki dimensi akali-logika dan dimensi emotif.Itu sebab dunia pengalaman manusia bisa beraneka rupa-tidak monoton seperti robot AI.Coba kalau manusia hanya makhluk yang bersubstansi materi atau makhluk biologis semata maka beragam pengalaman spiritual unik itu mustahil manusia alami

Tapi neurosaintis hanya lebih melihat atau meneropong beragam pengalaman kejiwaan itu dari aspek fungsi saraf,lalu lahir beragam teori neurosains yang kadang seperti tidak klop-tidak sesuai dengan kenyataan yang manusia alami. Bahkan teori teori psikologi pun kadang lebih bersifat meraba raba untuk pengalaman tertentu yang sulit dijelaskan secara ilmu psikologi

Tapi itulah ciri khas manusia-mahluk kompleks-multi dimensi yang baik struktur dirinya maupun struktur pengalamannya sulit direduksi secara utuh pada satu bentuk ilmu pengetahuan tertentu.

Sekarang bandingkan dengan mesin,yang namanya mesin itu dari komponen paling besar hingga paling kecil dapat diketahui dan diamati sehingga semua mekanisme yang berjalan dalam mesin dan peristiwa seputar mesin semisal kerusakannya itu dapat diketahui oleh ilmu mesin.

Bagaimana dengan manusia,Apakah keseluruhan terkait manusia bisa diketahui sains atau ilmu biologi atau neurosains atau beragam disiplin ilmu lain seperti kita mengetahui secara utuh mekanisme sebuah mesin ? Itulah yang saya sebut "kompleksitas manusia" itu mustahil kita ketahui secara utuh termasuk BERAGAM PENGALAMAN KEJIWAANNYA.

Ada orang atau ahli disiplin ilmu tertentu yang mudah menstigma atau merumuskan pengalaman tertentu yang unik yang dialami manusia  sebagai "ilusi,waham,tahayul,dongeng" dlsb itu sebenarnya bukan karena ia tahu persis tapi karena ia tidak tahu pastinya maka ia hanya mengeluarkan dugaan atau teori.Logikanya ; Bagaimana tahu persis bila tidak mengalami ?

Sekarang ambil contoh ; Ada pengalaman manusia yang ilmu pengetahuan manusia biasa mengkategorikannya sebagai "mistis",Tapi ada teori psikologi yang debgan enteng mengkategorikannya sebagai "ilusi" "halusinasi" "mengalami waham" dlsb yang belum tentu cocok dengan kenyataan sebenarnya. Karena dalam kenyataannya yang mengalami pengalaman mistis tsb belum tentu sedang ber ilusi atau berhalusinasi atau mengalami waham,bisa jadi ia tengah mengalami realitas yang sudah diluar pemahaman manusia yang belum mengalami.

Ini saya alami sendiri dalam kenyataan,saya pernah mengalami peristiwa mistis unik yang sulit mencari penjelasannya dalam ilmu psikologi,sulit menjelaskannya pada fihak luar (dan saya ogah menceritakan pada psikolog karena ia pun mungkin tidak akan mengerti),dan saya sendiri tidak dalam posisi sedang sengaja berkhayal dan tidak misal sedang mengkonsumsi narkoba,karena saya tak pernah mengenalnya.Pengalaman mistis itu menuntun saya pada kesadaran ruhani tertentu bahwa ada sesuatu yang tidak nampak dibalik dunia nampak yang dilihat umum.Tapi kalau datang pada psikolog atau pada psikiater mungkin bisa bisa simpulan yang mereka keluarkan adalah "mengalami persoalan psikis".Lebih parah bila bercerita pada ateis yang tak percaya hal gaib,bisa bisa dianggap ODGJ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun