Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Pikiran dan Kesadaran

28 Mei 2024   11:17 Diperbarui: 28 Mei 2024   12:06 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artinya tiap orang punya pikiran tapi tidak semua orang memikirkan sesuatu yang di pikirkan orang lain.Maka bentuk kesadaran dan kualitas kesadaran tiap orang tidak akan sama.Orang yang banyak berpikir secara serius,banyak  mencari ilmu pengetahuan,selalu berpikir tentang benar dan salah,baik dan buruk mestinya memiliki kualitas kesadaran yang lebih baik.Sebaliknya seorang yang misal hidupnya cenderung banyak mencari kesenangan duniawi,hura hura,pamer, maka kualitas kesadaran ruhaniahnya patut dipertanyakan.

Walau kita tak boleh vonis kualitas kesadaran seseorang tapi via artikel ini saya mengajak baiknya tiap orang introspeksi diri sejauh mana upayanya untuk memiliki kesadaran yang ideal bagi seorang yang di karuniai akal budi. Artinya,manusia memang di karuniai potensi akal budi tapi tidak selalu dalam menghadapi tiap persoalan ia menghadapi dengan menggunakan akal budi kadang yang lebih dominan adalah perasaan nafsunya

Artinya memiliki pikiran dan system saraf bahkan akal bukan berarti akan otomatis memiliki bentuk kesadaran yang ideal tapi baru memiliki bahan bagi timbulnya beragam bentuk kesadaran yang ideal.Dan keberadaan unsur nurani serta akal budi ibarat aplikasi atau alat untuk mengolah pikiran demi memperoleh kesadaran yang ideal bagi makhluk yang dikaruniai nurani serta akal budi.Tapi itupun apabila manusia mau mengupayakan untuk memperolehnya karena system saraf tidak otomatis memberikannya

Faktanya tidak semua manusia yang dikaruniai nurani dan akal budi memiliki kesadaran yang ideal bagi makhluk yang dikaruniai nurani dan akal budi.Kalau pikiran lebih banyak dikuasai hawa nafsu misal maka pikiran bisa jauh dari mencapai kesadaran yang kita sebut "ideal"

...........

PERTANYAAN PEMBACA

Ada yang bertanya ; "Apa sesungguhnya definisi kesadaran" ?

Kalau kita buka definisi formal yang telah tertulis dalam litwratur dan di infokan ke publik via Google,memang bisa ada banyak definisi,itu tak salah  karena soal kesadaran itu suatu yang bersifat kompleks sekali,yang membicarakan bukan cuma ranah biologi atau neurosains atau psikologi tapi akan melebar ke ranah filsafat serta agama dan itu tak bisa ditolak karena itu fakta

Tapi intinya seperti saya sebut diatas ada bentuk kesadaran biologis yang memakai infrastruktur peralatan tubuh sebagai alat untuk menghadirkannya dimana system saraf dan panca indera memainkan peran sentral.Tapi mesti diingat bahwa organ tubuh lainpun memiliki peran dalam membentuk kesadaran.

Contohnya kelamin membuat manusia merasakan adanya kesadaran akan kenikmatan hubungan biologis.Organ hati (liver) dan jantungpun punya fungsi kesadaran merasa misal ketika jatuh cinta,ketika marah,ketika sedih atau sakit hati maka kita bisa menyadari adanya sensasi rasa di wilayah hati dan jantung,misal merasakan sensasi rasa yang berdebar dihati saat jatuh hati atau sensasi panas membakar saat marah di wilayah dada

Jadi bukan otak dan system saraf sendirian yang menghadirkan beragam bentuk kesadaran yang berkaitan dengan infrastruktur jasmaniah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun