Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

God Delusion, Tuhan Mana dan Bagaimana?

31 Januari 2024   11:39 Diperbarui: 31 Januari 2024   12:24 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh,Akal itu ada tidak ?
Nah kita harus tahu dulu definisi akal itu apa bagaimana,terus kalau dirumuskan Ada atau tak ada itu berdasar pengamatan memakai alat apa atau cara bagaimana

Banyak contoh lain hal yang sifatnya non fisik misal cinta, itu ada atau tidak,pikiran itu ada tidak,mistik itu ada tidak

Kalau mau merumuskan ada tidak adanya semua itu total mesti pake peralatan sains maka itu bukan cara yang berdasar kaidah keilmuan yang tepat

Dengan kata lain,karena dalam kaidah keilmuan maka menentukan keberadaan atau ketidak beradaan sesuatu itu mesti dengan prinsip,kaidah, peralatan dan cara yang tepat

.......

Maka bila ada atheist termasuk Dawkins menyatakan "Tuhan tidak ada" atau "Tuhan hanya delusi" kita mesti balik tanya ; kenapa disebut tidak ada atau delusi, argumentasinya seperti apa mesti jelas agar kita tahu Tuhan seperti apa yang ada dalam pemahaman atheist termasuk Dawkins

Karena bila menyebut "tidak ada" atau "delusi" pada Tuhan para nabi maka sarat pertama adalah faham dulu definisi Tuhan para nabi,Dan kedua merumuskan tidak adanya pun otomatis harus berdasar mengikuti definisi kitab suci.Jangan sampai menyebut "tidak ada" terhadap Tuhan para nabi tapi acuan serta definisi yang dipakai adalah Tuhan menurut kaum pagan atau Tuhan yang harus bersifat fisik-materi dalam gagasan atheis

Dan kita pun harus meminta klarifikasi secara jelas ; Untuk dianggap Ada itu maka Tuhan itu mesti hadir secara bagaimana ?

Misal bila ada ateist yang beranggapan bahwa untuk dianggap Ada maka Tuhan itu harus bisa ditangkap secara inderawi,harus bisa di verifikasi alat sains,Maka tahulah kita APA BAGAIMANA TUHAN MENURUT GAMBARAN ATHEIS,yaitu Tuhan itu harus bersifat fisik-material karena hanya yang bersifat fisik material yang bisa dideteksi kehadirannya oleh peralatan sains.

Betapapun sains misal bicara eksistensi energi (sebagai perbandingan dengan keberadaan Tuhan) tapi sejauh manapun pergerakan energi ia masih bisa di deteksi atau diprediksi serta dijelaskan oleh peralatan sains itu karena energi itu memiliki karakter material,energi terikat secara mekanis dengan dunia materi maka pergerakan energi manusia baca via efeknya terhadap materi

Tapi Tuhan dalam definisi wahyu itu bukan wujud fisik-materi dan bukan pula energi yang memiliki karakter material sehingga menentukan ada tidaknya Tuhan agama wahyu tentu tak bisa dengan memakai acuan misal pergerakan energi apalagi pergerakan materi yang tertangkap mata indera secara langsung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun