Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

God Delusion, Tuhan Mana dan Bagaimana?

31 Januari 2024   11:39 Diperbarui: 31 Januari 2024   12:24 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : Dvaita.org


GOD DELUSION,TUHAN YANG MANA DAN BAGAIMANA ?

Dawkins adalah seorang yang banyak bicara tentang Tuhan serta masalah ketuhanan.Nah hal pertama yang kita permasalahkan adalah Tuhan seperti apa dan yang definisinya bagaimana yang dimaksud oleh Dawkins tersebut?

Dawkin memberi stigma "Tuhan delusi" itu ditujukan pada Tuhan yang mana? Karena sebagai contoh,Bagi kaum muslim Tuhannya penyembah berhala atau manusia yang dipertuhankan itu adalah delusi dan muslim punya argument logic soal hal tersebut yang dihimpun dalam "ilmu teologi"

Dan karena konsep-gagasan ketuhanan yang dibuat manusia itu banyak,termasuk Tuhannya kaum pagan atau penyembah berhala.Dan para nabi sejak dulu menolak keberadaan Tuhan kaum pagan karena tidak memiliki bukti eksistensi.

Sedang dalam agama wahyu penjelasan tentang Tuhan diberitahukan via wahyu dan bukan dibuat oleh gagasan manusia berdasar kesepakatan.

Jadi intinya tidak bisa menggeneralisir seolah semua Tuhan dan semua agama itu sama.Dan secara logika mustahil ada banyak Tuhan yang mencipta dan mengelola dunia-semesta karena banyak Tuhan bisa banyak ide-kehendak dalam dirinya.Dan bila Tuhan banyak maka sifat maha otomatis lenyap

.................

BERPIKIR TERTIB MENURUT KAIDAH KEILMUAN

Kita harus berpikir tertib dalam menyikapi beragam persoalan termasuk masalah ketuhanan,jangan dasarnya emosi-sebtimental,Dan harus di perhatikan kaidah serta metode ilmu yang digunakan secara benar

Untuk memahami ada tidak adanya sesuatu itu pertama,mesti ada definisi yang jelas dulu tentang sesuatu itu,kedua mesti ada alat atau cara yang bisa mendeteksi keberadaannya

Contoh,Akal itu ada tidak ?
Nah kita harus tahu dulu definisi akal itu apa bagaimana,terus kalau dirumuskan Ada atau tak ada itu berdasar pengamatan memakai alat apa atau cara bagaimana

Banyak contoh lain hal yang sifatnya non fisik misal cinta, itu ada atau tidak,pikiran itu ada tidak,mistik itu ada tidak

Kalau mau merumuskan ada tidak adanya semua itu total mesti pake peralatan sains maka itu bukan cara yang berdasar kaidah keilmuan yang tepat

Dengan kata lain,karena dalam kaidah keilmuan maka menentukan keberadaan atau ketidak beradaan sesuatu itu mesti dengan prinsip,kaidah, peralatan dan cara yang tepat

.......

Maka bila ada atheist termasuk Dawkins menyatakan "Tuhan tidak ada" atau "Tuhan hanya delusi" kita mesti balik tanya ; kenapa disebut tidak ada atau delusi, argumentasinya seperti apa mesti jelas agar kita tahu Tuhan seperti apa yang ada dalam pemahaman atheist termasuk Dawkins

Karena bila menyebut "tidak ada" atau "delusi" pada Tuhan para nabi maka sarat pertama adalah faham dulu definisi Tuhan para nabi,Dan kedua merumuskan tidak adanya pun otomatis harus berdasar mengikuti definisi kitab suci.Jangan sampai menyebut "tidak ada" terhadap Tuhan para nabi tapi acuan serta definisi yang dipakai adalah Tuhan menurut kaum pagan atau Tuhan yang harus bersifat fisik-materi dalam gagasan atheis

Dan kita pun harus meminta klarifikasi secara jelas ; Untuk dianggap Ada itu maka Tuhan itu mesti hadir secara bagaimana ?

Misal bila ada ateist yang beranggapan bahwa untuk dianggap Ada maka Tuhan itu harus bisa ditangkap secara inderawi,harus bisa di verifikasi alat sains,Maka tahulah kita APA BAGAIMANA TUHAN MENURUT GAMBARAN ATHEIS,yaitu Tuhan itu harus bersifat fisik-material karena hanya yang bersifat fisik material yang bisa dideteksi kehadirannya oleh peralatan sains.

Betapapun sains misal bicara eksistensi energi (sebagai perbandingan dengan keberadaan Tuhan) tapi sejauh manapun pergerakan energi ia masih bisa di deteksi atau diprediksi serta dijelaskan oleh peralatan sains itu karena energi itu memiliki karakter material,energi terikat secara mekanis dengan dunia materi maka pergerakan energi manusia baca via efeknya terhadap materi

Tapi Tuhan dalam definisi wahyu itu bukan wujud fisik-materi dan bukan pula energi yang memiliki karakter material sehingga menentukan ada tidaknya Tuhan agama wahyu tentu tak bisa dengan memakai acuan misal pergerakan energi apalagi pergerakan materi yang tertangkap mata indera secara langsung

Nah masalahnya,Ateis sering menghakimi Tuhannya kaum teis seolah mereka lebih tahu Tuhannya teis ketimbang teis sendiri.Tapi setelah didalami Tuhan apa dan bagaimana yang mereka maksudkan dan bicarakan ternyata mereka memiliki persepsi,gambaran tentang Tuhan yang jauh berbeda dengan kaum teis

Bila ateis berkata Tuhan yang bisa dilihat mata,yang bisa dideteksi indera atau peralatan sains itu tidak ada maka sebenarnya teis pun bersikap serupa bahwa TUHAN SEPERTI ITU MEMANG TIDAK ADA ALIAS DELUSI ! Karena Tuhan menurut definisi wahyu itu bukan Tuhan yang selama ini gambaran keberadaan maupun ketakberadaannya didefinisikan oleh atheis

Intinya untuk menyebut Ada atau tak ada Tuhan menurut definisi tertentu pelajari dulu definisinya,Jangan sampai vonis Tuhan agama A ada atau tidak ada tapi acuan yang dipakai adalah definisi Tuhan menurut agama B

Jadi jangan jangan ateis termasuk Dawkins selama ini mengatakan Tuhan tak ada,Tuhan delusi itu terhadap Tuhan yang definisi,gambarannya telah mereka bikin sendiri sebelumnya tanpa melakukan diskusi dan pendalaman bersama terlebih dahulu dengan kaum teis

Jadi menyikapi statement statement new atheist era kontemporer yang di motori Dawkin,Sam harris,Daniel dettet, Cristopher hitcken dll kita tak perlu menyikapi dengan sikap gusar karena mereka itu tanpa disadari memiliki kelemahan argumentasinya tersendiri termasuk dalam memahami konsepsi ketuhanan yang adalah berbeda beda

Ulasan terhadap berbagai statement Dawkins terkait soal ketuhanan-agama saya tulis pada artikel terpisah

Tapi hal yang mesti diingat di awal adalah, aktifitas para nabi atheisme baru tsb tak boleh dianggap substansinya masih berkaitan dengan ranah sains karena pembicaraan masalah ini sudah ada diluar substansi sains.Mereka sedang mendeskripsikan pandangan ideologis-filosofis mereka dan bukan pandangan sains

Tak ada rumusan resmi sains yang sifatnya metafisis seperti rumusan Tuhan ada atau tak ada,karena sains tidak punya alat dan metodologi terhadap persoalan metafisik.Visi misi tugas sains sebatas mengungkap kebenaran empirik-bukan metafisik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun