MELURUSKAN BERTLAND RUSSEL DAN HAWKING PERIHAL FILSAFAT
Filsafat dan sains atau dlm bahasa lain wacana keilmuan perihal dunia metafisika dan dunia fisika akan selalu ada,akan selalu berdampingan dan keberadaan keduanya akan selalu berimbang ! Dlm arti lain,mustahil salah satunya lalu menjadi berkurang,hilang atau mati.Itu karena dalam sejarah peradaban keilmuan manusia keduanya saling mengisi dan selalu saling berinteraksi,bisa disebut yang satu adalah sprarring partner bagi yg lain
Dan keliru kalau mengatakan bahwa semakin banyak temuan baru di dunia fisika (sains) maka filsafat atau ilmu filsafat atau jatah metafisika bakal makin berkurang atau bahkan dianggap bakal mati. Mengapa ?
1. Karena ada hal hal atau tema keilmuan yang tetep tak pernah bisa dijawab oleh sains.Pertanyaan pertanyaan metafisis yg bersifat fundamental spt ; Apa hakikat hidup,hakikat dunia,darimana dunia berasal,tujuan hidup dlsb sampai persoalan ketuhanan tetep tak akan bisa diselesaikan oleh sains
Persoalan persoalan essensial, fundamental, elementer spt itu tetep akan selalu dipikirkan oleh orang orang yg punya kepekaan dan kepedulian tinggi memikirkan hal metafisis dibalik yg fisik,jadi mereka bukan fokus semata pd dunia fisik-nampak.Dan yg mereka cari bukan semata kebenaran empiris (permukaan) tapi utamanya kebenaran metafisis (hakiki)
2. Ditemukannya ilmu atau temuan baru dlm sains itu justru akan membuka wacana - dimensi metafisika yang baru yang sebelumnya belum terkuak.Semisal temuan temuan di ranah kuantum itu menimbulkan ekses metafisika yang justru lebih kompleks dan rumit melebihi persoalan metafisika yg pernah ada
Artinya ditemukannya banyak temuan baru dlm sains itu bukan mengurangi atau melenyapkan ranah filsafat atau metafisika tapi menimbulkan persoalan metafisika baru dan selalu begitu tiap sains menemukan apapun.Maka karena itu ilmu fisika dan metafisika itu komposisinya akan selalu berimbang karena selalu tik tak,kehadiran yg satu memunculkan sesuatu yg lain
Dengan kata lain,tiap temuan ilmu fisika-sains itu akan ber efek timbulnya pemikiran,kajian metafisis baru dari yg sebelumnya tidak ada.Analogi ; Ibarat kita menciduk air laut dengan wadah besar maka akan datang air laut yang lain yang menggantikannya sehingga volume air laut nampak tak berkurang
Maka salah kalau punya pemikiran makin banyak temuan sains itu melenyapkan atau mengurangi jatah metafisika atau bahkan dianggap mematikan kajian metafisika,karena justru akan menimbulkan banyak wacana metafisika baru dari yg sebelumnya tidak ada,Bahkan wacana metafisika yang lebih rumit dan kompleks dari sebelumnya
Mengapa bisa ada fenomena seperti itu ?
Itu karena adanya hal yang melekat dlm diri manusia itu sendiri.Seperti kita tahu manusia itu bukan hanya terdiri dari perangkat inderawi tapi juga memiliki akal budi.Nah akal budi itulah akan menemukan pintu pintu ke arah persoalan metafisis baru,Akal budi akan mengorek ngoreknya dan akan memunculkan ke permukaan sebagai wacana atau permasalahan keilmuan baru
Dengan kata lain,dlm diri manusia ada hasrat jiwa dari makhluk berakal yang selalu ingin mengorek sesuatu dibalik sesuatu,termasuk hal hal metafisis dibalik yang fisik dan itu sudah fitrah dari jiwa manusia yang akalnya hidup
Contoh,ketika sains mengungkap pandangan Newton,teori relativitas hingga pandangan kuantum itu ekses metafisis yang ditimbulkannya pun berbeda beda pula
Perdebatan Einstein vs Bohr perihal dunia kuantum tentu bukan lagi mempersoalkan hal yg sifatnya material tapi sudah masuk ke ranah metafisis,sampai Einstein mengeluarkan pernyataan "Tuhan tidak bermain dadu".Itu salah satu eksses metafisis dari dunia kuantum yg digumuli sains yg terekspose ke permukaan, belum lagi beragam ekses lain yang banyak di wacanakan baik di ranah publik maupun diantara para saintis sendiri
Maka,sebagaimana persoalan fisika, persoalan metafisika pun tidak akan pernah selesai ...
Filsafat-metafisika tak boleh semata hanya dianggap pelayan sains atau pintu gerbang bagi munculnya pengetahuan sains tapi keberadaannya bersifat otonom-mandiri sebagai sebuah disiplin keilmuan yang mengakomodasi hasrat hasrat manusia untuk mengetahui yang metafisik dibalik yang fisik,Dan justru itulah fungsi utama metafisika
Jadi sebagaimana tiap benda itu ada bayangannya kalau kena cahaya maka tiap obyek pengetahuan yang dibahas manusia itu akan punya dia sisi ; aspek fisika sekaligus metafisika
Filsafat bukanlah hanya tentang yang semula tidak diketahui,yang semula dipertanyakan lalu kemudian dijawab oleh sains (lalu selesai dlm sains) tapi mempertanyakan aspek aspek metafisis dari semua yang telah ditemukan oleh sains itu sendiri
Ini juga sebagai antitesis dari pendapat Hawking dan para pemikir materialist yang menganggap filsafat telah mati ...mati itu hanya pada orang orang tertentu yang akal budinya terkurung dan berputar hanya di dunia fisik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H