Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Hadir Bukan untuk Jadi Pelayan Sains

4 Oktober 2023   10:43 Diperbarui: 4 Oktober 2023   10:49 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


MELURUSKAN BERTLAND RUSSEL DAN HAWKING PERIHAL FILSAFAT

Filsafat dan sains atau dlm bahasa lain wacana keilmuan perihal dunia metafisika dan dunia fisika akan selalu ada,akan selalu berdampingan dan keberadaan keduanya akan selalu berimbang ! Dlm arti lain,mustahil salah satunya lalu menjadi berkurang,hilang atau mati.Itu karena dalam sejarah peradaban keilmuan manusia keduanya saling mengisi dan selalu saling berinteraksi,bisa disebut yang satu adalah sprarring partner bagi yg lain

Dan keliru kalau mengatakan bahwa semakin banyak temuan baru di dunia fisika (sains) maka filsafat atau ilmu filsafat atau jatah metafisika bakal makin berkurang atau bahkan dianggap bakal mati. Mengapa ?

1. Karena ada hal hal atau tema keilmuan yang tetep tak pernah bisa dijawab oleh sains.Pertanyaan pertanyaan metafisis yg bersifat fundamental spt ; Apa hakikat hidup,hakikat dunia,darimana dunia berasal,tujuan hidup dlsb sampai persoalan ketuhanan tetep tak akan bisa diselesaikan oleh sains

Persoalan persoalan essensial, fundamental, elementer spt itu tetep akan selalu dipikirkan oleh orang orang yg punya kepekaan dan kepedulian tinggi memikirkan hal metafisis dibalik yg fisik,jadi mereka bukan fokus semata pd dunia fisik-nampak.Dan yg mereka cari bukan semata kebenaran empiris (permukaan) tapi utamanya kebenaran metafisis (hakiki)

2. Ditemukannya ilmu atau temuan baru dlm sains itu justru akan membuka wacana - dimensi metafisika yang baru yang sebelumnya belum terkuak.Semisal temuan temuan di ranah kuantum itu menimbulkan ekses metafisika yang justru lebih kompleks dan rumit melebihi persoalan metafisika yg pernah ada

Artinya ditemukannya banyak temuan baru dlm sains itu bukan mengurangi atau melenyapkan ranah filsafat atau metafisika tapi menimbulkan persoalan metafisika baru dan selalu begitu tiap sains menemukan apapun.Maka karena itu ilmu fisika dan metafisika itu komposisinya akan selalu berimbang karena selalu tik tak,kehadiran yg satu memunculkan sesuatu yg lain

Dengan kata lain,tiap temuan ilmu fisika-sains itu akan ber efek timbulnya pemikiran,kajian metafisis baru dari yg sebelumnya tidak ada.Analogi ; Ibarat kita menciduk air laut dengan wadah besar maka akan datang air laut yang lain yang menggantikannya sehingga volume air laut nampak tak berkurang

Maka salah kalau punya pemikiran makin banyak temuan sains itu melenyapkan atau mengurangi jatah metafisika atau bahkan dianggap mematikan kajian metafisika,karena justru akan menimbulkan banyak wacana metafisika baru dari yg sebelumnya tidak ada,Bahkan wacana metafisika yang lebih rumit dan kompleks dari sebelumnya

Mengapa bisa ada fenomena seperti itu ?

Itu karena adanya hal yang melekat dlm diri manusia itu sendiri.Seperti kita tahu manusia itu bukan hanya terdiri dari perangkat inderawi tapi juga memiliki akal budi.Nah akal budi itulah akan menemukan pintu pintu ke arah persoalan metafisis baru,Akal budi akan mengorek ngoreknya dan akan memunculkan ke permukaan sebagai wacana atau permasalahan keilmuan baru

Dengan kata lain,dlm diri manusia ada hasrat jiwa dari makhluk berakal yang selalu ingin mengorek sesuatu dibalik sesuatu,termasuk hal hal metafisis dibalik yang fisik dan itu sudah fitrah dari jiwa manusia yang akalnya hidup

Contoh,ketika sains mengungkap pandangan Newton,teori relativitas hingga pandangan kuantum itu ekses metafisis yang ditimbulkannya pun berbeda beda pula

Perdebatan Einstein vs Bohr perihal dunia kuantum tentu bukan lagi mempersoalkan hal yg sifatnya material tapi sudah masuk ke ranah metafisis,sampai Einstein mengeluarkan pernyataan "Tuhan tidak bermain dadu".Itu salah satu eksses metafisis dari dunia kuantum yg digumuli sains yg terekspose ke permukaan, belum lagi beragam ekses lain yang banyak di wacanakan baik di ranah publik maupun diantara para saintis sendiri

Maka,sebagaimana persoalan fisika, persoalan metafisika pun tidak akan pernah selesai ...

Filsafat-metafisika tak boleh semata hanya dianggap pelayan sains atau pintu gerbang bagi munculnya pengetahuan sains tapi keberadaannya bersifat otonom-mandiri sebagai sebuah disiplin keilmuan yang mengakomodasi hasrat hasrat manusia untuk mengetahui yang metafisik dibalik yang fisik,Dan justru itulah fungsi utama metafisika

Jadi sebagaimana tiap benda itu ada bayangannya kalau kena cahaya maka tiap obyek pengetahuan yang dibahas manusia itu akan punya dia sisi ; aspek fisika sekaligus metafisika

Filsafat bukanlah hanya tentang yang semula tidak diketahui,yang semula dipertanyakan lalu kemudian dijawab oleh sains (lalu selesai dlm sains) tapi mempertanyakan aspek aspek metafisis dari semua yang telah ditemukan oleh sains itu sendiri

Ini juga sebagai antitesis dari pendapat Hawking dan para pemikir materialist yang menganggap filsafat telah mati ...mati itu hanya pada orang orang tertentu yang akal budinya terkurung dan berputar hanya di dunia fisik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun