Itu karena adanya hal yang melekat dlm diri manusia itu sendiri.Seperti kita tahu manusia itu bukan hanya terdiri dari perangkat inderawi tapi juga memiliki akal budi.Nah akal budi itulah akan menemukan pintu pintu ke arah persoalan metafisis baru,Akal budi akan mengorek ngoreknya dan akan memunculkan ke permukaan sebagai wacana atau permasalahan keilmuan baru
Dengan kata lain,dlm diri manusia ada hasrat jiwa dari makhluk berakal yang selalu ingin mengorek sesuatu dibalik sesuatu,termasuk hal hal metafisis dibalik yang fisik dan itu sudah fitrah dari jiwa manusia yang akalnya hidup
Contoh,ketika sains mengungkap pandangan Newton,teori relativitas hingga pandangan kuantum itu ekses metafisis yang ditimbulkannya pun berbeda beda pula
Perdebatan Einstein vs Bohr perihal dunia kuantum tentu bukan lagi mempersoalkan hal yg sifatnya material tapi sudah masuk ke ranah metafisis,sampai Einstein mengeluarkan pernyataan "Tuhan tidak bermain dadu".Itu salah satu eksses metafisis dari dunia kuantum yg digumuli sains yg terekspose ke permukaan, belum lagi beragam ekses lain yang banyak di wacanakan baik di ranah publik maupun diantara para saintis sendiri
Maka,sebagaimana persoalan fisika, persoalan metafisika pun tidak akan pernah selesai ...
Filsafat-metafisika tak boleh semata hanya dianggap pelayan sains atau pintu gerbang bagi munculnya pengetahuan sains tapi keberadaannya bersifat otonom-mandiri sebagai sebuah disiplin keilmuan yang mengakomodasi hasrat hasrat manusia untuk mengetahui yang metafisik dibalik yang fisik,Dan justru itulah fungsi utama metafisika
Jadi sebagaimana tiap benda itu ada bayangannya kalau kena cahaya maka tiap obyek pengetahuan yang dibahas manusia itu akan punya dia sisi ; aspek fisika sekaligus metafisika
Filsafat bukanlah hanya tentang yang semula tidak diketahui,yang semula dipertanyakan lalu kemudian dijawab oleh sains (lalu selesai dlm sains) tapi mempertanyakan aspek aspek metafisis dari semua yang telah ditemukan oleh sains itu sendiri
Ini juga sebagai antitesis dari pendapat Hawking dan para pemikir materialist yang menganggap filsafat telah mati ...mati itu hanya pada orang orang tertentu yang akal budinya terkurung dan berputar hanya di dunia fisik
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H