Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Metafisika?

6 Maret 2023   13:18 Diperbarui: 6 Maret 2023   14:37 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : dictio.community

Seseorang bertanya pada saya ; Apa itu METAFISIKA ?

Anda mungkin bisa mencari definisi atau penjelasan formalnya dalam Wiki,atau ensiklopedia atau literatur resmi lain.Atau lebih spesifik dalam filsafat ilmu atau buku buku pengantar filsafat

Mungkin akan ada berbagai penjelasan berbeda dari berbagai fihak-individu dan memang tak harus terpaku pada satu penjelasan formal dan tak harus secara kaku mengacu hanya pd satu tafsir tunggal bila pikiran mu ingin memahami metafisika dengan scope pemahaman yang lebih luas dan selalu ingin bertambah meluas.Dari berbagai penjelasan berbeda itu bisa anda cari serta ditarik benang merah substansialnya

INTINYA,Metafisika ada karena realitas bukanlah hanya fisik,ada realitas lain dibalik realitas fisik-dunia nampak.Dan ilmu pengetahuan tak bisa berhenti di sebatas ilmu fisik-fisika karena tugas ilmu pengetahuan itu universal- menyeluruh-holistik yaitu menjelaskan dunia fisik dan metafisik sehingga kedua dimensi tsb bisa difahami secara menyeluruh dan menyatu

Filsafat dan agama adalah dua institusi yg spesifik menggumuli hal-dunia metafisika, sedang sains spesifik fokus mengutamakan menjelaskan hal fisik.Tapi irisan menuju hal hal metafisis pun dapat ditemukan dlm sains yaitu ketika sains bertemu dengan obyek atau bahasan yang sudah tak bisa dijelaskan secara sains atau bertemu dengan obyek yang sudah tak bisa diamati secara jelas serta diukur dengan pengukuran serba pasti dan terukur lagi

Dan menjelaskan serta memberi pemahaman perihal APA BAGAIMANA metafisika kepada orang orang yang terbiasa bergumul hanya di dunia fisika-sains bukan suatu yang mudah. Sebagian menganggap metafisika hanyalah wacana-bukan ilmu pengetahuan formal atau terstruktur atau konstruktif

Saya tidak memandang metafisika sebagai hanya sebatas "wacana", mengapa ?

Karena dalam pandangan saya ilmu pengetahuan itu memiliki 2 kaki,satu kaki di dunia fisika dan satu lagi di dunia metafisika.Dan keseluruhan realitas dan sistem yang mengkonstruksnya  bisa kita ketahui dan fahami bila kita bisa mengikuti 2 kaki ilmu pengetahuan tsb secara padu

Dengan kata lain,ada grand system dibalik dunia fisik-dunia nampak ini yang bisa kita fahami hanya bila kita menguasai ilmu fisika dan metafisika secara padu

..........

Secara keilmuan metafisika adalah bahasan ilmiah-yang bersifat ilmiah- terstruktur-sistematis-rasional-filsafati perihal segala suatu yg bersifat non fisik dibalik hal hal yang bersifat fisik

Contoh ; adanya bahasan hakikat-ontologis serta makna-hikmat dibalik segala suatu yang nampak

Sebagaimana yang dilakukan oleh filsafat dan agama.
Filsafat menggunakan kekuatan akal pikiran manusiawi.Agama menggunakan kekuatan akal serta bantuan wahyu

Jadi dalam pandangan metafisikus pengetahuan tak bisa berhenti di sebatas fisika-ilmu fisika-pemahaman fisik-kebenaran empirik

Ada hal hal yang bersifat non fisik seperti ; hukum kausalitas, rasionalitas,hakikat,hikmat Ilahi (maksud tujuan Ilahiah) di balik semua yang nampak secara fisik-inderawi

Makna formalnya secara keilmuan :

Bahasan ilmiah dalam artian ; terstruktur-sistematis-rasional-filsafati perihal segala suatu yg bersifat non fisik dibalik hal hal yang bersifat fisik

Jadi keliru kalau ada yang memparalelkan metafisika dengan ilusi bebas tanpa batas tanpa aturan atau tanpa kaidah - prinsip keilmuan.Jadi beda metafisika misal dengan hal mistis yang tidak memiliki konstruksi ilmu pengetahuan sistematis

Contoh ; adanya bahasan hukum kausalitas, logika,ilmu logika-hukum logika-rasionalitas,hakikat-ontologi (metafisika filsafat) serta makna-hikmat dibalik segala suatu yang nampak (metafisika agama)

Atau sebagaimana yang dilakukan dalam dunia filsafat serta agama.
Bedanya,filsafat menggunakan kekuatan logika akal pikiran manusiawi.Agama menggunakan kekuatan akal serta bantuan wahyu dlm menyelesaikan persoalan metafisika

Jadi dalam pandangan metafisikus pengetahuan tak bisa berhenti di sebatas fisika-ilmu fisika-pemahaman fisik-kebenaran empirik seperti yang menjadi visi misi sains

Dalam arti lain,ilmu pengetahuan tidak berhenti di sebatas dunia atau hal bersifat fisik-empirik karena dibalik itu ada hal hal yang bersifat non fisik yang mesti di dalami seperti ; hukum kausalitas,logika, rasionalitas,hakikat,hikmat Ilahi (maksud tujuan Ilahiah di balik semua yang nampak secara fisik-inderawi )

Jadi metafisika itu bentangannya sangat panjang dari analisis sebab akibat hingga ke hakikat serta makna terdalamnya kalau pake persfective metafisika agama

...................

Mengapa ada ilmu-bahasan METAFISIKA disamping FISIKA ? Kadang orang sulit mencernanya atau menggambarkannya secara sederhana tapi prinsipiil

Padahal pemahaman prinsipiil itu perlu agar orang punya prinsip dan pedoman serta arah yang jelas ketika mereka menggumuli metafisika beserta beragam persoalannya

Karena jangan salah,apalagi ditengah pesatnya perkembangan sains (ilmu fisika-dunia materi) maka metafisika sering dipandang sebelah mata,seolah ilmu yang kurang memiliki aspek manfaat

Tapi tidak bagi orang orang yang fokusnya bukan semata ke dunia fisik-nampak.Bagi mereka rahasia hal terdalam dari realitas,dari kehidupan,dari ilmu pengetahuan justru terletak pada hal yang metafisik.Dimana dunia fisik dipandang tak lebih dari realitas permukaan kulit luar semata.Artinya bagi mereka,essensi dari realitas terletak pada hal yang metafisik. Ini pun tentu bersesuaian dengan prinsip agama wahyu dalam memandang realitas

......................


METAFISIKA BUKAN PSEUDOSAINS

Ada seorang ateis yang bikin stigma seolah "metafisika adalah pseudosains".

Mengapa ia bikin stigma seperti itu ? Karena ia menjadikan sains sebagai ACUAN TUNGGAL untuk menilai keseluruhan ilmu-persoalan keilmuan. Seolah semua ilmu atau institusi yang tidak memakai metode dan pembuktian sainstifik = pseudosains (dalam artian negatif)

Metafisika tak bisa dinilai baik sebagai sains atau pseudosains,mengapa ?

Karena metafisika mengelola obyek dan permasalahan yang sudah bukan lagi obyek-permasalahan sains.Metafisika juga tidak memakai metode serta pembuktian ala sains

Karena visi misi metafisika berbeda dengan sains maka mulai hakikat, epistemologi,metodologi hingga pembuktian nya pun berbeda dengan sains.Visi misi sains mencari kebenaran empirik,sedang visi misi metafisika adalah mencari kebenaran yang bersifat non  empirik

Metafisika juga memiliki logika-penalaran yang dialektika nya berbeda dengan logika-penalaran ala sains.Kalau dialektika penalaran  sains mekanismenya lebih memainkan variabel material ke variabel material atau seputar obyek material sedang dialektika penalaran metafisika pastinya lebih memainkan variabel variabel yang bersifat non material

Jadi tuduhan "pseudosains" itu tidak tepat karena substansi serta element yang dimainkan metafisika bukan dan sudah berbeda dengan yang biasa dimainkan dalam sains

Yang berpotensi pseudo itu harusnya adalah sesuatu yang mengklaim masih element atau masih dianggap bagian sains dan mencoba pake prinsip atau cara sains dlm prakteknya tapi tidak berhasil sebagaimana biasanya yang sains umum lakukan

Contoh ; bila element sains hendak masuk menelusur obyek atau persoalan yg sudah bukan ranahnya.Misal bila sains hendak masuk menelusuri persoalan psikologi atau ranah mistis atau ranah gaib

Mengapa berpotensi pseudo ? Karena bila di dunia materi sains bisa mendeskripsikan obyek secara akurat-terukur dengan penjelasan serba pasti dan terukur bahkan bisa di reduksi kedlm hukum hukum fisika.TAPI dalam ranah psikologi atau ranah mistis atau ranah gaib sainstis cuma ibarat bisa meraba raba dan banyak memainkan asumsi-hipotesa-bukan pembuktian langsung secara empiris dengan penjelasan serba pasti dan terukur lagi

Artinya sains akan jadi sains bila mengelola obyek sains tapi akan jadi pseudo kalau mencoba masuk mengelola obyek-persoalan yang sudah non sains

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun