Metafisika tak bisa dinilai baik sebagai sains atau pseudosains,mengapa ?
Karena metafisika mengelola obyek dan permasalahan yang sudah bukan lagi obyek-permasalahan sains.Metafisika juga tidak memakai metode serta pembuktian ala sains
Karena visi misi metafisika berbeda dengan sains maka mulai hakikat, epistemologi,metodologi hingga pembuktian nya pun berbeda dengan sains.Visi misi sains mencari kebenaran empirik,sedang visi misi metafisika adalah mencari kebenaran yang bersifat non  empirik
Metafisika juga memiliki logika-penalaran yang dialektika nya berbeda dengan logika-penalaran ala sains.Kalau dialektika penalaran  sains mekanismenya lebih memainkan variabel material ke variabel material atau seputar obyek material sedang dialektika penalaran metafisika pastinya lebih memainkan variabel variabel yang bersifat non material
Jadi tuduhan "pseudosains" itu tidak tepat karena substansi serta element yang dimainkan metafisika bukan dan sudah berbeda dengan yang biasa dimainkan dalam sains
Yang berpotensi pseudo itu harusnya adalah sesuatu yang mengklaim masih element atau masih dianggap bagian sains dan mencoba pake prinsip atau cara sains dlm prakteknya tapi tidak berhasil sebagaimana biasanya yang sains umum lakukan
Contoh ; bila element sains hendak masuk menelusur obyek atau persoalan yg sudah bukan ranahnya.Misal bila sains hendak masuk menelusuri persoalan psikologi atau ranah mistis atau ranah gaib
Mengapa berpotensi pseudo ? Karena bila di dunia materi sains bisa mendeskripsikan obyek secara akurat-terukur dengan penjelasan serba pasti dan terukur bahkan bisa di reduksi kedlm hukum hukum fisika.TAPI dalam ranah psikologi atau ranah mistis atau ranah gaib sainstis cuma ibarat bisa meraba raba dan banyak memainkan asumsi-hipotesa-bukan pembuktian langsung secara empiris dengan penjelasan serba pasti dan terukur lagi
Artinya sains akan jadi sains bila mengelola obyek sains tapi akan jadi pseudo kalau mencoba masuk mengelola obyek-persoalan yang sudah non sains
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H