Secara keilmuan metafisika adalah bahasan ilmiah-yang bersifat ilmiah- terstruktur-sistematis-rasional-filsafati perihal segala suatu yg bersifat non fisik dibalik hal hal yang bersifat fisik
Contoh ; adanya bahasan hakikat-ontologis serta makna-hikmat dibalik segala suatu yang nampak
Sebagaimana yang dilakukan oleh filsafat dan agama.
Filsafat menggunakan kekuatan akal pikiran manusiawi.Agama menggunakan kekuatan akal serta bantuan wahyu
Jadi dalam pandangan metafisikus pengetahuan tak bisa berhenti di sebatas fisika-ilmu fisika-pemahaman fisik-kebenaran empirik
Ada hal hal yang bersifat non fisik seperti ; hukum kausalitas, rasionalitas,hakikat,hikmat Ilahi (maksud tujuan Ilahiah) di balik semua yang nampak secara fisik-inderawi
Makna formalnya secara keilmuan :
Bahasan ilmiah dalam artian ; terstruktur-sistematis-rasional-filsafati perihal segala suatu yg bersifat non fisik dibalik hal hal yang bersifat fisik
Jadi keliru kalau ada yang memparalelkan metafisika dengan ilusi bebas tanpa batas tanpa aturan atau tanpa kaidah - prinsip keilmuan.Jadi beda metafisika misal dengan hal mistis yang tidak memiliki konstruksi ilmu pengetahuan sistematis
Contoh ; adanya bahasan hukum kausalitas, logika,ilmu logika-hukum logika-rasionalitas,hakikat-ontologi (metafisika filsafat) serta makna-hikmat dibalik segala suatu yang nampak (metafisika agama)
Atau sebagaimana yang dilakukan dalam dunia filsafat serta agama.
Bedanya,filsafat menggunakan kekuatan logika akal pikiran manusiawi.Agama menggunakan kekuatan akal serta bantuan wahyu dlm menyelesaikan persoalan metafisika
Jadi dalam pandangan metafisikus pengetahuan tak bisa berhenti di sebatas fisika-ilmu fisika-pemahaman fisik-kebenaran empirik seperti yang menjadi visi misi sains