Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pertanyaan Besar yang Belum Bisa Dijawab Hawking

6 Desember 2020   05:28 Diperbarui: 6 Desember 2020   05:49 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : Tribun Manado-Tribun news.com

Di bab pertama dari buku 'brief answer to the big questions' saya pikir Hawking sudah memulai dengan narasi yang kurang tepat

Ia mengawali bukunya dengan serentetan pertanyaan besar ;
Darimana kita berasal ?
Bagaimana alam semesta berawal ?
Apa makna dan desain dibalik itu semua ?
Apakah Tuhan Ada ?

Selanjutnya ia menulis ; 'melalui teori fisika saya berusaha menjawab beberapa pertanyaan besar itu'

Mengapa saya sebut narasi yang kurang tepat ?
Karena menurut saya itu sudah bukan ranah fisika lagi tapi sudah mulai masuk melangkah ke ranah metafisika.KECUALI bila Tuhan adalah sejenis materi dan segala suatu berawal dari materi dan tidak ada yang non fisik dibalik yang fisik maka Tuhan akan menjadi bagian dari ranah sains (dan kemungkinan besar teori Hawking akan bisa menyingkap rahasia rahasia besar dibalik pertanyaan pertanyaan besarnya tersebut)

Dan masih di bab awal ia telah mengakui bahwa ia belum bisa menjawab pertanyaan pertabyaan besarnya dan mengoper semua pertanyaan itu untuk generasi mendatang sesudah ia tiada.artinya intinya ia bukan hendak menjawab pertanyaan pertanyaan besar tersebut secara singkat tapi sekedar hendak mengangkatnya kembali ke permukaan dengan bingkai baru : sains

"pada satu titik saya pikir saya akan melihat ujung dari fisika sebagaimana yang kita tahu, namun kini saya pikir bahwa keajaiban penemuan akan terus berlanjut lama setelah saya pergi.kita sudah dekat dengan beberapa jawaban ini tetapi kita masih belum tiba disana" demikian menurut Hawking

Yang mungkin lupa dipertanyakan Hawking adalah pertanyaan besar lain yang tak kalah penting katena berkaitan dengan dirinya dan diri kita sebagai manusia ;
Apa makna serta hakikat manusia hidup di dunia ? Kemana manusia setelah mati ?

Hawking sering bicara masa depan yang selalu dibayangkannya jauh lebih canggih dari hari ini karena yang dibayangkannya tentu selalu kemajuan sainstifik."mari kita bekerja bersama untuk menjadikan masa depan itu sebagai tempat yang ingin kita kunjungi" demikian menurut Hawking.Tapi mungkin Hawking lupa bahwa hidup manusia di dunia itu singkat dan orang yang hidup di masa depan pun tetap akan mati.disinilah rasionalitas agama yang memberi jawaban saklek (tanpa berputar putar seperti Hawking) atas pertanyaan besar seputar apa yang akan terjadi sesudah manusia mati.atau, apakah Hawking berfikir bahwa setelah mati ia bakal hilang lenyap kembali kepada ketiadaan sebagaimana dulu ia tidak ada ? berfikir demikian sebenarnya irrasional karena mengingkari arti kehidupan di dunia-membuat hidup di dunia menjadi tanpa makna-bila 'makna' hendak dijadikan instrument ilmu pengetahuan

"saat ini sains memberikan jawaban yang lebih baik dan konsisten,tetapi orang orang akan selalu berpegang pada agama,karena memberi kenyamanan dan karena mereka tidak percaya atau memahami sains" ujar Hawking

Masalahnya publik tidak se bodoh yang di pikirkan Hawking.publik mungkin justru lebih cerdas.secara intuitif mereka tahu apa peran agama dan apa peran sains.apa yang bisa dilakukan agama dan yang tidak bisa dilakukan sains.memaksa publik untuk memahami bahwa sains bisa menjelaskan segalanya menggantikan peran agama lebih merupakan sebuah ilusi ketimbang kenyataan.karena publik pasti tidak akan percaya bila sains bisa menjelaskan apa yang akan terjadi sesudah manusia mati misal. sedang terhadap asal usul manusia dan semesta pun sains hanya bisa memberi teori- teori hipotetik-teori berdasar hipotesis-bukan fakta empirik otentik

Dihalaman lain ia mengatakan "Jika anda menerima seperti saya,bahwa hukum alam adalah tetap,maka tidak perlu waktu lama untuk bertanya : peran apa yang tersisa bagi Tuhan ?" Ia menyebut hal demikian sebagai bagian besar dari yang menurut pandangannya "kontradiksi antara sains dan agama"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun