Mereka atheis,agnostik sering mengklaim 'pengguna nalar'-'selalu bersikap ilmiah' tapi dimana nalar mereka digunakan menyikapi fakta adanya kejahatan di dunia atau bagaimana ilmu pengetahuan yang mereka miliki,mengapa tidak digunakan untuk memahami ? Karena ilmu pengetahuan itu tidak buta terhadap fakta dan logika.seribu kali mereka mengklaim 'menggunakan logika' tapi pada dasarnya pandangan mereka yang tak percaya adanya atau keharusan bagi adanya alam akhirat adalah pandangan absurd dan sekaligus irrasional
Karena adanya alam akhirat,konsep balasan Tuhan,konsep pengadilan Tuhan dan ujungnya sorga-neraka adalah suatu yang ideal-harmoni-pantas-sistematis-mekanistis-logis apabila diparalelkan dengan fakta kehidupan dunia,sebaliknya bila tidak ada maka kehidupan akan menjadi tampak ganjil-janggal dan irrasional
Sehingga kita boleh bertanya,apakah atheisme,agnotisisme,nihilisme,skeptisisme yang katanya lahir dari buah pemikiran filsafati itu adalah prinsip yang cerdas-bijak-bersesuaian dengan hati nurani ?
Kaum psikoanalisis boleh saja berteori bahwa konsep balasan akhirat adalah hasil pemikiran manusiawi yang timbul sebagai ungkapan ke permukaan dari hasrat tersembunyi yang ada di alam bawah sadarnya.sebagai reaksi psikologis atas hal yang tidak menyenangkan akibat adanya kejahatan tersebut.okelah,tapi itu hanya sudut pandang manusiawi yang ada dalam ranah psikologi
Tapi fahami dari sudut pandang lain-sudut pandang,sudut pandang rasionalitas termasuk sudut pandang Ilahiah bahwa konsep balasan itu bukan ilusi ber miliar orang yang meng imani nya tapi suatu yang diberitahukan oleh Tuhan melalui para utusanNya sehingga di ingini atau tidak oleh yang membenci kejahatan maka hal itu telah dinyatakan Tuhan sebagai suatu yang niscaya atau pasti adanya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H