Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dapatkah Agama dan Sains Dikawinkan?

12 Juli 2019   06:31 Diperbarui: 12 Juli 2019   07:29 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari pemetaan yang beliau buat itu kita juga dapat merekam apa apa saja sebenarnya yang berdiri mengelilingi sains sehingga sains menjadi sulit terintegrasi dengan agama serta apa saja kendala yang mengelilingi agama sehingga agama sulit terintegrasi dengan sains

Yang perlu diangkat disini adalah contoh tipologi pandangan konflik dimana diantaranya beliau mengungkap hubungan yang dianggap konflik antara agama dengan sains dimasa silam saat bagaimana gereja menghukum Galileo.lalu konflik agama dengan teori evolusi

Padahal bila kita cermati secara seksama dua kejadian itu bukan hal yang berkaitan dengan essensi sains dan terjadi akibat kesalahan manusiawi bukan kesalahan agama atau kesalahan sains

Konflik agama-sains dalam peristiwa Galileo lebih merupakan sebuah fitnah terhadap agama khususnya karena tak ada satu pun ayat kitab suci yang menyatakan bahwa bumi adalah pusat alam semesta, kalaupun para pendeta bersikap keliru terhadap pandangan Copernicus-Galileo maka itu adalah tafsiran pribadi mereka dan bukan berarti demikianlah pandangan Tuhan.pandangan pendeta tidak identik dan tak harus selalu di identikkan atau diparalelkan dengan pandangan Tuhan

Tuhan menurunkan nabi Isa A.S demi untuk merestorasi pandangan pendeta pendeta Yahudi yang sudah banyak melenceng dan lalu menurunkan rasul terakhir juga diantaranya salah satu nya untuk merestorasi pandangan pendeta Nasrani yang sudah melenceng

Sebab itu jangan pernah memparalelkan pandangan rabbi, pendeta, ulama, ustadz, kiayi secara langsung dengan pandangan Tuhan karena mereka manusia yang suatu saat bisa keliru.kalau pandangan mereka selalu diparalelkan dengan pandangan Tuhan maka akan banyak terjadi konflik agama dengan sains maupun element lain dan itu terjadi tentu saat pandangan mereka keliru

Kalau kita kritis terhadap pandangan pendeta ketika mereka berhadapan dengan pandangan Galileo maka apa yang di pandang barat sebagai 'konflik agama-sains' itu tak perlu ada. karena yang terjadi saat itu adalah konflik antara pandangan pendeta yang keliru dengan Galileo bukan pandangan Tuhan vs Galileo

Demikian pula kalau kita kritis terhadap keberadaan serta posisi teori evolusi Darwin dalam sains maka fitnah konflik agama-sains itu juga tak perlu ada. Karena posisi teori evolusi dalam sains hanya sekedar teori hipotetik,rabaan manusia, tafsiran manusia bukan fakta empirik otentik semisal bumi bulat atau api itu panas.

Hanya yang tidak bisa membedakan serta tidak bisa memposisikan secara benar antara teori hipotetik dengan fakta empirik otentik yang akan mudah termakan fitnah konflik agama-sains

........

Analogi laim yang dapat kita buat adalah hubungan antara sepasang suami-isteri atau antara guru-murid,antara pemerintah-rakyat, antara pimpinan-bawahan itu akan padu selama masing masing memahami hakikat-essensi masing masing dan menjalankan fungsinya sesuai hakikatnya itu.tapi apabila masing masing lalu telah dikelilingi oleh orang orang yang cenderung mebuat fitnah,cenderung menyalah artikan atau menyalah tafsirkan, cenderung memecah belah maka hubungan kedua entitas yang berlainan itu dapat terpecah atau setidaknya menjadi lebih rumit

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun