Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ketika Tersisa Hanya Satu Jalan

14 Januari 2019   07:27 Diperbarui: 14 Januari 2019   11:50 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : pixabay.com

Pada saat waktu dulu saat seseorang menjalani masa remaja nya kehidupan memang nampak indah dan begitu berwarna warni paralel seperti warna warni alam raya. 

Dalam kehidupan seorang remaja dihadapannya seolah terbentang 1001 macam jalan yang berwarna warni yang lalu dengan penuh sukacita dapat ia pilih mana saja yang sesuai dengan hasrat serta keinginan hati untuk dijalani. Sudah makhlum kalau kita mendengar seorang remaja yang bercita cita ingin menjadi anu atau ingin memiliki anu.lalu terbentanglah banyak jalan dihadapannya untuk dipilih mana yang ia ingin laluiDan diantara banyak jalan yang beraneka tersebut lalu sebagiannya ada yang dijalani serta ditekuni sehingga lalu sebagiannya memberinya hasil disamping yang tidak memberi hasil.Jalan jalan yang seseorang lalui itu lantas memberinya kekayaan baik yang bersifat lahir maupun batin.misal jalan pendidikan membuat seseorang menggenggam gelar. 

Jalan usaha memberi seseorang kekayaan, jalan politik memberi seseorang jabatan, atau jalan yang membuat seseorang memiliki semacam organisasi dimana ia memiliki relasi sosial dengan banyak orang lain dimana satu sama lain saling bahu membahu serta saling memperhatikan sehingga seseorang tidak merasa terkucil dalam kehidupannya karena memiliki banyak teman-kolega-sahabat dlsb.

Belum lagi jalan yang bersifat abstrak-batiniah dimana seseorang dapat menggumuli jalur ilmu pengetahuan yang diminatinya, atau bila masuk rimba filsafat ia dapat memilih alur pemikiran yang sesuai dengan pandangannya. 

Jalan jalan yang bersifat abstrak itu memberi manusia kepintaran, kecerdasan, intelektualitas, kemahiran dalam mengolah apapun dalam kehidupannya baik yang bersifat lahir maupun batin.atau membuat seseorang misal menjadi seorang idealis di bidang yang ia tekuni. Misal idealisme yang membuatnya memilih menjadi failosof atau pengajar atau saintis dlsb.

Tetapi tak ada yang abadi di dunia ini,seiring berjalannya waktu yang seolah berputar  demikian cepatnya dan jatah umur serta kekuatan yang makin lama makin berkurang maka jalan jalan itu satu persatu dapat menghilang dari kehidupannya. Dan tak selamanya jalan yang telah di usahakan dengan susah payah dan menjadi pijakan hidup itu dapat selalu menjadi pijakan atau pegangan sehingga seseorang kadang mencari cari jalan baru sebagai pijakannya ketika jalan yang lain telah lepas atau telah tak dapat lagi di lalui

Ada saatnya sanak keluarga yang di besarkan dengan susah payah, kekayaan yang di kumpul kumpulkan serta berbagai jabatan yang di miliki tak lagi dapat menolong, misal saat seseorang tengah dalam keadaan kritis baik secara fisik maupun psikis.Secara fisik misal ketika seseorang dinyatakan dalam keadaan kritis dan para tenaga medis sudah angkat tangan atau secara psikis ketika seseorang terjerembab kepada kondisi jiwa berupa kehampaan yang akut. Maka dalam keadaan serba kritis itu biasanya seseorang hanya memikirkan satu jalan yang tersisa : Tuhan.

Karena Kehidupan itu sendiri tidaklah selalu sebagaimana yang manusia inginkan,ada berbagai situasi-keadaan atau peristiwa dalam kehidupan yang kadang membuat seseorang tidak lagi memiliki banyak jalan sebagai pilihan kecuali misal hanya berserah diri pada Tuhan, atau hanya memohon kepada Tuhan sebagai jalan keluar terakhir dan satu satunya.

Dengan kata lain dalam kehidupannya seseorang dapat terkena yang namanya musibah,dimana ketika musibah terjadi kadang sanak keluarga, kekayaan-jabatan maupun relasi sosial yang demikian luas itu terkadang sudah tak dapat lagi membantu

Coba bayangkan seseorang yang misal tiba tiba terkena musibah ikut diterjang tsunami dimana dirinya terhempas oleh air ke arah yang ia sendiri tidak ketahui akan kemana atau tiba tiba terombang ambing berada ditengah lautan dan ia sendiri tidak tahu apakah ia akan selamat atau tidak, atau seseorang yang ada dalam pesawat yang tiba tiba dinyatakan akan jatuh, atau seseorang yang tiba tiba mengalami kecelakaan dan dinyatakan dalam keadaan kritis.Padahal yang mengalami musibah seperti itu misal adalah seorang yang berada,yang memiliki keluarga yang sangat mencintainya,atau yang memiliki jabatan tinggi atau anggota suatu organisasi sosial yang memiliki banyak anggota

Maka ketika musibah besar itu terjadi jalan jalan yang semula terbentang luas dan berjejeran dengan banyak pilihan itu seolah sirna satu persatu dalam sekejap dan menyisakan hanya satu jalan : Tuhan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun