Biarlah pluralitas itu menjadi ajang adu argumentasi ilmiah dan tak usah mendeskreditkan pilihan keyakinan seseorang termasuk ketika ia teguh dengan keyakinannya melainkan cukup dengan bermain di wilayah argumentasi karena soal keyakinan itu sudah masuk wilayah privat
.....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!