Keberadaan Descartes ditentukan bukan oleh Descartes sendiri tetapi oleh sang pencipta Descartes,fikiran Descartes hanya menangkap keberAda an dirinya bukan menentukan keberAda an dirinya
Si Otong Ada walau ia tidak pernah betul betul menyadari eksistensi keber Adaan dirinya.dan segala suatu Ada bukan karena segala suatu itu telah dapat ditangkap keberAdaannya oleh manusia.contoh, kita tak bisa mengatakan bahwa planet planet itu Ada setelah manusia menemukan keberAda annya. planet planet itu telah Ada bahkan sebelum manusia menemukannya bahkan tetap Ada bahkan andai manusia tak pernah menemukannya
.........
Nah dalam risalah singkat ini saya hanya ingin menempatkan fikiran-kesadaran manusia secara proporsional-tidak dilebih lebihkan sehingga dijadikan parameter Ada segala seperti prinsip yang menjadi semboyan Descartes.yaitu sebagai 'hanya penangkap Ada yang terbatas'-bukan penentu Ada.keberAda an tidak ditentukan oleh manusia tetapi oleh sang penciptanya tentunya
Sebab itu karena keserba terbatasannya itu jangan pernah menyandarkan persoalan Ada kepada manusia,apapun yang tidak atau belum dapat ditangkap serta belum dapat disadari sebagai Ada oleh manusia belum tentu memang betul betul tidak Ada,sebab bagaimana kalau betul betul Ada ? Adanya sains didunia manusia tidak lantas merubah manusia menjadi makhluk sakti yang bisa menangkap Ada secara keseluruhan malah makin menegaskan manusia sebagai penangkap Ada yang terbatas
Memang mungkin benar bahwa ada manfaat ilmiah tersendiri dari proposisi yang dibuat Descartes perihal kesadaran berfikir dimana berangkat dari sana Descartes lalu mengembangkan metode-diskursus yang dapat menjadi ilmu pengetahuan tersendiri, tetapi sekali lagi ilmu pengetahuan yang dihasilkannya tetap tak akan bisa menghadirkan keseluruhan Ada kecuali sebatas yang bisa ditangkap dan disadari oleh manusia.
Artinya juga bahwa ilmu pengetahuan yang ditemukan atau dikembangkan manusia darimanapun arah berangkatnya itu tidak akan pernah merubah hakikat manusia dihadapan Ada sebagai hanya penangkap Ada yang terbatas bukan sebagai pencipta atau penentu Ada
Sebab itu dalam persoalan Ada berupayalah bersandar kepada yang bukan manusia-kepada Yang maha tahu jangan pernah menjadikan manusia sebagai parameter Ada
........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H