Lalu contoh lain misal tenggelamnya kapal Titanic tahun 1912 an. bagaimana menganalisis peristiwa itu secara konsep keilmuan,apakah cukup dengan hanya dikumpulkannya seabreg bukti bukti empirik bukti peristiwa itu terjadi lalu bermain logika perihal sebab-akibatnya ? ... sebagian orang yang memiliki kualitas spiritual lebih mendalam ingin merenung lebih dalam lagi,mereka ingin mendalami hakikat serta hikmat atau makna terdalam dari peristiwa itu dan untuk keperluan itu-untuk memperoleh jawabannya mereka perlu menggandeng agama
Itulah melalui penelusuran serta penguasaan 4 dimensi ilmu itu maka seluruh potensi-peralatan berfikir yang ada pada manusia mulai yang bersifat permukaan seperti dunia inderawi-akal dan lalu yang terdalam adalah hati nurani atau mata batin betul betul terekspose secara maksimal.semua bersatu padu mencari serta menggumuli persoalan kebenaran hingga ke muaranya terakhir. hingga diujung muaranya yang terakhir manusia menemukan keyakinan serta kepuasan batiniah
Bayangkan konsep ilmu versi Barat-versi positivisme yang menjadi nampak sempit karena hanya mengekspose fungsi inderawi dan karena diluar pengalaman inderawi sudah dianggap bukan wilayah ilmiah.
dengan kata lain di wilayah positivisme baik akal-rasionalitas maupun batin manusia terpenjara diruang kegelapan-tanpa cahaya ilmu pengetahuan yang bisa menerangi
.........
https://www.kompasiana.com/ujangbandeung/551793f9a333114907b65e65/piramida-ilmu-pengetahuan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H