Kehampaan adalah sebuah suasana di mana hati manusia kosong dari perasaan bahagia. bisa disebut rasa hampa adalah kebalikan dari perasaan bahagia. dan itu adalah sebuah suasana hati yang negatif yang ber efek melahirkan pikiran-perasaan yang negatif yang berujung pada perbuatan atau tindakan yang negatif pula.
Kehampaan juga artinya adalah kekosongan hati dari hal hal positif semisal memiliki pandangan hidup, cita-cita serta tujuan hidup yang baik dan mulia termasuk dari memiliki keyakinan hidup yang hakiki.
Tidak sedikit orang yang hidupnya nampak ditopang oleh kelimpahan materi, dipenuhi oleh serba kesenangan dan kelezatan duniawi, tetapi di balik itu hati mereka rapuh, di antara mereka ada yang nampak tidak memiliki kekuatan batiniah ketika mereka dihadapkan pada permasalahan kehidupan yang menurut mereka terasa berat, lalu merekapun mudah sekali terjatuh pada suasana hati yang kita sebut sebagai 'hampa' dan sering berujung pada tindakan tindakan yang destruktif-merusak baik secara lahiriah maupun batiniah
Ada orang yang berupaya melarikan atau mengatasi perasaan hampa nya itu dengan hal hal yang bersifat negatif seperti  narkoba, minuman keras, kehidupan malam atau aktifitas lain yang menurut mereka membuat hati menjadi senang sehingga dapat menenggelamkan perasaan hampa
Dan yang lebih parah adalah orang yang berpikiran bahwa tak ada gunanya lagi melanjutkan kehidupan,mereka tak melihat lagi makna apapun di balik kehidupan dan itu karena kehampaan itu mengosongkan hati manusia dari apapun yang bersifat positif semisal pandangan pandangan terhadap kehidupan yang baik dan mulia (yang dapat melahirkan hal positif semacam prinsip-idealisme maupun tujuan hidup yang hakiki)
Di sisi lain, ada pula sebagian orang berupaya menepikan perasaan hampa mereka  kepada aktifitas kerohanian, berupaya mendekati Tuhan untuk sekedar dapat merasakan perasaan bahagia walau secara batiniah dan setelah itu mereka berharap memiliki kekuatan batin untuk menghadapi kehidupan dengan beragam permasalahannya itu.
Dan itulah salah satu kunci untuk memahami kenapa seseorang nampak begitu kuat dalam memegang agama di antaranya adalah bahwa hal itu dapat memberi mereka perasaan bahagia secara batiniah dan memberi mereka kekuatan dalam menjalani kehidupan.sebuah jawaban yang mungkin sering diabaikan oleh para orientalis peneliti masalah keagamaan
Sebagai contoh ekstrim mungkin adalah para nabi dan martir iman, walau mereka nampak menderita secara fisik dalam perjuangannya tetapi mereka nampak kuat menjalani tugasnya oleh karena adanya 'ruh kebahagiaan' dalam jiwanya yang melahirkan dorongan gairah -semangat hidup yang demikian kuat walau dihadapkan pada kesulitan kesulitan yang bersifat lahiriah-material.Â
Ya,iman memang bukan hanya sekadar masalah keyakinan tetapi juga merupakan akar dari kebahagiaan batin tentu bagi yang telah memahami serta mendalaminya
Kita juga sering melihat orang yang nampak miskin, bahkan lemah atau cacat secara fisik tetapi mereka nampak memiliki semangat menggebu dalam menjalani kehidupannya dan itu oleh karena adanya dorongan rasa bahagia yang dahsyat dalam hatinya yang mana hal itu merupakan suatu kekuatan batin bagi mereka
Dan itulah efek positif dari rasa bahagia yang diperoleh diantaranya dari terisinya hati oleh hal hal positif semisal memiliki pandangan-cita cita serta tujuan hidup yang baik,benar serta mulia yang melahirkan prinsip-idealisme yang bersifat positif pula
Di sisi lain mungkin banyak yang bertanya, mengapa perilaku bunuh diri yang marak terjadi itu sebagian besar ternyata bukan diakibatkan oleh karena faktor ekonomi misal, karena sebagian di antaranya ternyata adalah orang orang kaya, orang terhormat-berkedudukan, orang yang secara fisik tampan-cantik ... (?) .. jawabannya adalah karena hal hal yang bersifat material-lahiriah-fisik itu sama sekali tidak paralel dengan kebahagiaan batin bila seseorang keliru menyikapinya dan semua itu ternyata tak akan bisa mengobati kehampaan kala hal itu menyeruak dan lalu menguasai hati manusia.
Karena ketika kehampaan menguasai hati manusia maka kosonglah hati dari hal hal positif semisal memiliki cita cita-tujuan hidup serta pandangan pandangan hidup yang mulia lainnya lalu kemudian terisi oleh perasaan serta fikiran fikiran yang negatif yang lalu membawa kepada kerusakan baik secara lahiriah maupun batiniah.
Dan manusia harus ingat bahwa kesenangan itu beda dengan kebahagiaan. kesenangan itu identik-paralel dengan hal yang bersifat lahiriah-fisik-material dan bergantung kepada hal hal seperti itu, sedang kebahagiaan (sejati) itu identik-paralel dengan hal yang bersifat ruhaniah-batiniah.Â
Kesenangan dapat dihadirkan oleh hal hal yang bersifat material seperti harta benda atau hal hal yang bersifat fisik seperti kecantikan, tetapi kebahagiaan sejati yang kuat hanya dapat dihadirkan oleh hal hal yang bersifat spiritual seperti saling mengasihi atau mengisi hati dengan pandangan pandangan hidup yang baik serta mulia atau memiliki tujuan hidup yang bersifat hakiki.
Kehampaan itu sama dengan penyakit fisik, ia akan senantiasa hadir dalam kehidupan manusia baik yang kaya maupun yang miskin, hanya intensitas nya yang berbeda beda,dan sama seperti penyakit fisik, ada yang ringan dan ada yang akut
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H