Dan membawa akal menelusuri lorong epistemologi metafisis bukanlah hendak membawa nya ke wilayah ‘mistis’ (entahlah apa makna sesungguhnya kalimat demikian) tetapi justru hendak membawanya ke wilayah pemahaman terhadap ‘kebenaran menyeluruh’,karena bagan dari kebenaran menyeluruh itu sebagian ada di dunia fisik dan sebagian di dunia metafisik
.................
Dan betapapun seorang Plotinus ingin menggambarkan kesatuan antara sang pencipta dan ciptaanNya tetapi itu tak cukup didalami-dihayati dan difahami secara ‘mistis’,rasio tetap menuntut peran nyata ; dimana peran rasio dalam memahami peran neoplatonisme itu,dan bagaimana kita dapat melukiskannya secara terstruktur.dan sebab jangan sampai ide Plotinus itu keluar dari konstruksi prinsip dualisme lalu terjerumus ke wilayah mistik atau lalu hinggap ke dalam penafsiran seorang Mansyur al Hallaj misalÂ
......................
*Terima kasih untuk saudara Dee Shadows yang telah bersedia berdialektika dan memberi inspirasi bagi lahirnya artikel ini
..............
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H