Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bisakah Sidang Kasus Kopi Sianida Dibuat Lebih Sederhana?

17 September 2016   08:47 Diperbarui: 17 September 2016   19:57 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kasus kopi Mirna salah satu bukti logis yang bisa digali misal terkait penguasaan mutlak Jessica atas kopi yang lalu diminum oleh Mirna dan lalu ber efek mematikan itu.artinya ada prinsip sebab-akibat yang dapat ditarik dari fakta demikian kedalam materi dakwaan.

Tetapi bukti logis yang langsung itu tak perlu terlalu diperlebar misal dengan mengaitkannya dengan masa lalu Jessica dengan pacarnya atau dengan kasus hukum yang pernah menjeratnya. Hal-hal seperti itu bukan merupakan bukti logis yang substansial dan tak perlu terlalu didalami sebab ’bukti logis’ di sini maksudnya adalah yang terkait prinsip sebab-akibat yang berkaitan langsung dengan peristiwa yang terjadi.

Jadi masyarakat mesti bisa memilah antara bukti logis yang substansial dengan yang sekadar ‘keterangan tambahan’. Masalahnya kelewat banyaknya keterangan tambahan di pengadilan dan mungkin ini yang membuat persidangan menjadi terlalu berlarut larut. 

Apalagi sampai dihadirkan saksi ahli yang sekedar mengungkap keterangan keterangan tambahan tetapi kesaksiannya tidak memiliki nilai obyektif-tidak substansial karena yang diungkapkannya bukan ‘bukti logis’ yang memiliki keterikatan sebab-akibat yang langsung dengan peristiwa yang terjadi.

Lalu bagaimana kalau bukti logis yang kuat terabaikan dan hakim lalu lebih fokus memperhatikan pada sekadar ‘keterangan keterangan tambahan’ misal? Tentunya hakim harus lebih berpegang pada bukti materiil dan bukti logis yang langsung dan kuat bukan bersandar pada ‘keterangan tambahan’ yang tidak memiliki nilai bukti logis yang cukup kuat. 

Itulah, memilah antara mana bukti logis yang memiliki hubungan sebab-akibat yang langsung dengan peristiwa dan mana yang sekedar ‘keterangan keterangan tambahan’ yang tidak memiliki hubungan sebab-akibat yang langsung dengan peristiwa adalah upaya untuk menyederhanakan permasalahan agar lebih mudah menarik benang merah permasalahan.

Sebab kita bisa melihat bahwa dalam kasus persidangan kopi Mirna banyak diungkap ‘keterangan keterangan tambahan’ yang sebenarnya tidak memiliki hubungan kausalistik yang langsung dengan peristiwa dan karena itu tidak bisa digunakan sebagai bahan dasar dakwaan.

Sebagai contoh, diungkapkannya masa lalu Jessica dengan pacarnya atau rekam jejak kasus kriminal Jessica semasa di Australia sebagai ‘keterangan tambahan’ tentu tetap tak akan bisa dijadikan bahan dasar dakwaan. Sebab sebagai contoh, seseorang tak bisa didakwa hanya karena di masa lalu ia pernah melakukan perbuatan kriminal. Dakwaan kepadanya tetap harus berdasar bukti materiil serta bukti logis yang berhubungan langsung dengan kejadian-peristiwa.

3. Menggali bukti kemungkinan lain

Mungkin ada berbagai kemungkinan lain yang dapat dihubungkan atau berhubungan langsung dengan realitas yang terjadi dalam kasus kopi Mirna. 

Misal salah satu contoh, apakah beberapa saat sebelum Mirna meminum kopi itu ia meminum obat-obatan tertentu? Termasuk kemungkinan lain yang masih dapat dihubungkan, apakah misal Mirna memiliki penyakit tertentu yang bila bersentuhan dengan kopi sedang ia dalam kondisi tubuh yang sedang tidak baik maka berefek dapat mengakibatkan suatu kondisi yang mematikan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun