Mohon tunggu...
Ujang Ti Bandung
Ujang Ti Bandung Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kompasioner sejak 2012

Mencoba membingkai realitas dengan bingkai sudut pandang menyeluruh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lumbang Lanong, Bisakah Chaotisme Membunuh Prinsip Dualisme?

7 Juli 2016   14:00 Diperbarui: 7 Juli 2016   15:49 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Images : www.siperubahan.com

Hubungan agama-prinsip dualisme

Agama Ilahiah adalah institusi yang konsep kebenarannya dibangun oleh prinsip dualisme atau bangunan yang konstruksinya adalah prinsip dualism, itu sebab agama dapat direkonstruksi oleh cara berfikir akal dan dapat dijelaskan secara rasional (walau ada sisi lain yang hanya dapat dihayati oleh pengetian hati).sedang pemikiran pemikiran yang ada dalam institusi filsafat ada yang dapat direkonstruksi oleh cara berfikir dualistik dan diterangkan secara rasional berdasar prinsip dualisme dan ada yang tidak, artinya; ada pemikiran yang rasional dan ada yang ganjil menurut cara berfikir akal dualistik

Dan Ibarat layang layang yang dapat terbang karena memiliki kerangka,gedung yang dapat berdiri tegak karena memiliki kerangka konstruksi besi beton maka itulah realitas itu dapat tegak dan tidak menjadi chaos-awut awutan karena ia memiliki kerangka dimana kerangka itulah yang diungkap agama dan dideskripsikan sebagai 'hukum kehidupan pasti'.atau dengan kata lain,dunia fisik-metafisik disatukan oleh kerangka yang sama sehingga kita bisa memahami dunia metafisik secara rasional dengan bercermin pada dunia metafisik demikian pula sebaliknya kita dapat memahami apa-bagaimana di dunia fisik dengan bercermin pada konstruksi yang ada di dunia metafisik.dan tahukah anda bahwa 'kerangka' itu dibangun oleh atau dari rangkaian demi rangkaian prinsip dualisme ?

Dan itulah sejak era posmo datang maka kecenderungan cara berfikir dualistik-systematik-terstruktur-konseptual itu secara perlahan tersingkir dari dunia filsafat dan yang dikedepankan oleh para failosof kontemporer adalah cara berfikir yang orientasi pada relatifisme-parsialisme-nihilisme-materialisme-keunikan-individualisme-pluralisme sehingga cara pandang demikianpun perlahan menjadi 'world view' dan mungkin seringkali sudah ada tersimpan dalam alam fikiran orang orang tertentu tanpa mereka sadar darimana sumber nya,sehingga di zaman ini upaya menggambarkan kebenaran secara tertata-terstruktur-konstruktif sesuai prinsip akali (yang bertujuan mendeskripsikan bentuk konsep kebenaran mutlak-menyeluruh-menyatu) pun menjadi sulit difahami oleh orang orang tertentu yang sudah bersudut pandang pos mo-sudah memakai (atau dipakaikan ?) Kacamata relatifisme-kacamata pluralisme-kacamata individualisme dlsb 'kacamata kacamata' yang disediakan dunia pemikiran kontemporer.efeknya menerangkan agama dengan menggunakan prinsip prinsip akali pun juga sudah sulit masuk kedalam alam fikiran orang orang tertentu

Idem dengan yang terjadi di dunia sains,setelah sains masuk ke era fisika quantum tidak sedikit saintis yang berfikiran chaotik,mereka melihat fenomena ketakpastian di dunia sub atom lalu berfikir chaotik dengan misal menyatakan bahwa mekanika klasik ala Newton telah runtuh padahal sebagaimana realitasnya mekanisme alam semesta sebagaimana yang digambarkan Newton hingga hari ini tidaklah runtuh,sudut pandang mekanika quantum hanya hanya melihat dari sudut pandang lain yang berbeda dengan sudut pandang Newton yaitu sudut pandang partikel-sudut pandang bagan terkecil bandingkan dengan Newton yang melihat dari sudut pandang garis besar dan menyeluruh

Demikian pula dengan saintis semisal Mr Dawkins and Mr Hawking yang melihat fenomena chaotik di alam semesta tetapi ujung ujuangnya malah menjadi cenderung berfikir atau bersudut pandang chaotik dengan menyatakan bahwa 'alam semesta pada dasarnya chaotik' (bagaimana dari yang dasarnya chaotik bisa bermunculan wujud wujud terdesain semisal manusia-binatang dlsb,mister ?) ..atau anggapan 'tidak memerlukan sang desainer atas alam semesta seperti ini (yang nampak terdapat fenomena chaotik itu)',padahal fakta adanya nampak chaotik itu tak seharusnya membuat cara berfikir menjadi chaotik sebab wujud wujud terdesain itu masih bertebaran di alam semesta seputar bumi tempat manusia hidup termasuk salah satunya wujud fisik manusia yang tidak chaotik itu

...................................

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun