Mohon tunggu...
Unnu Hartomo
Unnu Hartomo Mohon Tunggu... Wiraswasta bidang engineering -

Design engineer with mechanical engineering background.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tipe Manakah Bangsa Indonesia, Pelopor atau Pengekor Teknologi?

28 Maret 2018   10:39 Diperbarui: 29 Maret 2018   08:18 523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengekor teknologi berada di level pertengahan, yaitu hanya menjual atau memproduksi suatu produk teknologi dari luar negeri dengan suatu lisensi, bisa menjadi baik ataupun menjadi buruk tergantung proses yang dijalani. Menjadi baik bila berubah menjadi pelopor teknologi (level teratas) dan menjadi buruk bila hanya menjadi penjiplak/peniru/pencuri teknologi yang ada tanpa lisensi dan tidak ada usaha untuk mengembangkannya (level terendah). 

Pengekor teknologi ini biasanya hanya bertujuan mencari profit bisnis  semata, yaitu menjual produk asing untuk pasar dalam negeri atau bahkan di export ke negara lain. Produk asing ini hanya mengalami polesan semata, yaitu hanya tempat produksi/manufaktur yang pindah ke dalam negeri dan komponen-komponen dasar yang diproduksi secara lokal (dengan teknologinya pun dari luar negeri). Teknologi produk tersebut tetap dikuasai asing dan kita bangsa Indonesia tidak punya keleluasaan untuk mengatur atau mengembangkan teknologi tersebut sesuai keinginan dan kreatifitas kita, pihak dalam negeri. 

Namun  jika pihak dalam negeri yang terlibat berani mencuri atau mengembangkan teknologi tersebut lebih lanjut, maka pengekor teknologi ini akan dapat berubah menjadi pelopor teknologi. Namun di Indonesia hal ini adalah sesuatu yang hampir dikatakan mustahil, walaupun  ada juga yang berani melakukannya, karena kita bangsa Indonesia adalah bangsa yang lebih suka berada di posisi "zona nyaman", daripada harus  bersusah payah mengadakan/merekayasa sesuatu yang belum ada, lebih mudah menjual sesuatu yang sudah ada dan dengan profit menjanjikan yang sudah di depan mata;

Bagaimana mengubah Negara Indonesia menjadi Negara Pelopor Teknologi?

Untuk menjadi negara pelopor teknologi, maka bangsa Indonesia harus punya visi dan misi jangka panjang yang jelas, yaitu dengan menetapkan target jangka pendek dan panjang, untuk bisa mengembangkan teknologi di bidang-bidang yang diinginkan, sehingga jelas dan terarah proses menuju ke target yang telah ditetapkan tersebut. SDM, fasilitas dan sumber daya alam bangsa Indonesia bisa dikatakan sangat lengkap, hanya membutuhkan manager pelaksana yang baik sehingga semua potensi yang ada bisa saling bersinergi.

Di awal kita bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa pengekor teknologi dahulu, yaitu dengan menjual produk-produk  teknologi dari negara lain yang lebih maju atau menjadi makelar produk teknologi tersebut. Produk-produk teknologi negara lain tersebut bisa kita jual secara langsung ataupun dengan memproduksinya di dalam negeri dengan lisensi mereka ataupun langsung di bawah bendera perusahan bersangkutan.

Namun tetap harus mempunyai visi dan misi jangka panjang, yaitu tetap punya tekat untuk mempelajari atau bahkan mencuri teknologi dari luar negeri tersebut untuk kemudian mengembangkan menjadi suatu terobosan atau perbaikan-perbaikan dari teknologi yang ada sehingga semakin sempurna atau bahkan menghasilkan produk-produk teknologi turunan lainnya.

Apabila dilakukan secara serius dan konsisten dengan komitmen yang kuat dan tegas, maka bukan tidak mungkin setelah dikuasai secara menyeluruh teknologinya, pihak dalam negeri dapat memproduksi/merekayasa berbagai produk teknologi dibawah bendera perusahaan asli dalam negeri dengan supervisi dari kalangan SDM dalam negeri. Contohnya: Toyota Jepang awalnya mempelajari teknologi mobil dari produk sejenis di Eropa, setelah paham betul mereka mencoba memproduksinya, awalnya masih belum sempurna, sampai akhirnya menguasai secara menyeluruh teknologi yang diperlukan  yang kemudian bisa mengembangkan teknologinya menjadi lebih maju dengan berbagai inovasi baru. Pada akhirnya dari penjualan berbagai mobil Toyota bisa menjadi produk yang mendunia dan  sumber devisa untuk negaranya.

Tentu proses pencapaian ini tidak mudah, karena terkadang harus mengorbankan profit yang sudah ada di depan mata atau bisa dikatakan keluar dari zona nyaman dan harus menentukan visi dan misi jangka panjang. Profit dari penjualan produk teknologi asing pun sebenarnya sudah sangat menguntungkan, namun jika mau bersabar keuntungan akan jauh lebih besar bila berinovasi membuat produk teknologi sendiri dan mengembangkan menjadi lebih besar lagi. 

Semuanya harus diperhitungkan secara matang, karena bisa juga mengalami kerugian luar biasa, yang penting berani berproses menuju kemandirian teknologi dengan menjadi negara pelopor teknologi. Hal tersulit memang usaha untuk mengadakan sesuatu yang awalnya belum ada atau menjadi pelopor. Seperti itulah negara maju yang ada sekarang, dahulu mereka pun berada di posisi kita saat ini.

Peran Pemerintah sangat menentukan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun