Mohon tunggu...
Ufron nasroni
Ufron nasroni Mohon Tunggu... Lainnya - Data pribadi

seorang yang menyukai gejolak politik nasional

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Rumah Tuhan" Apakah Perlu Kemewahan?

20 Mei 2020   13:50 Diperbarui: 20 Mei 2020   13:49 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan atau pendirian rumah ibadah oleh pemeluk agama sebagai tempat melakukan aktivitas ritual-keagamaan tentu saja hal yang sangat wajar. Dari masyarakat suku yang tinggal di daerah pelosok terpencil hingga masyarakat modern di kota-kota metropolitan memiliki tempat-tempat ibadah, bagi yang beragama tentunya. Manusia merupakan makhluk spiritual sehingga pembangunan rumah-rumah ibadah merupakan bentuk dari sebagian pemenuhan kebutuhan religiusnya.

Namun, jika para umat beragama terus-menerus melakukan membangun tempat ibadah secara berlebihan tentu saja tidak wajar dan tidak bisa dibenarkan. Apalagi membangun tempat-tempat ibadah yang megah dan bahkan supermegah yang indah di tengah kemiskinan warga dan sesaknya ekonomi umat tentu saja sangat dan lebih tidak wajar dan tidak dibenarkan lagi, dan oleh karena itu pandangan dan pemikiran seperti ini perlu dikaji ulang, dipikir lagi, dan direnungkan kembali.

Dari pada berpikir membangun rumah ibadah yang megah, apa tidak lebih baik jika uang dan harta digunakan untuk pembangunan sarana dan prasana untuk mempermudah mobilitas masyarakat yang bisa membantu mewujudkan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat. Agar kebutuhan dasar mereka, sandang, pangan dan papan tercukupi.

Lagi pula, apakah pembangunan rumah ibadah yang megah tersebut digunakan sebagai ungkapan rasa cinta, taat dan syukur terhadap tuhan? Atau hanya digunakan sebagai identitas dan pamer keberhasilan sebuah kelompok? Apakah tuhan menyukai pembangunan rumah ibadah yang megah di tengah-tengah hambanya yang tidak sejahtera ? ditengah masyarkat yang masih membutuhkan makan, air bersih dan tempat tinggal.

Tuhan "maha kaya" tentu saja tidak akan meminta kepada hambanya yang jelata yang setiap berdoa selalu meminta kepada-Nya, untuk dibuatkan rumah ibadah yang megah dan mewah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun