Mohon tunggu...
ufayra putri pemula
ufayra putri pemula Mohon Tunggu... Lainnya - SMKN 1 PURBALINGGA

hobi saya adalah menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksistensi Kesenian Kenthongan pada Kumpulan Remaja di Bukateja, Purbalingga

13 September 2024   20:43 Diperbarui: 13 September 2024   20:45 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penghubung.jatengprov.go.id/

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terkenal

dengan keragaman agama, bahasa, suku bangsa dan kebudayaannya.

Kebudayaan adalah kebiasaan yang sudah mendarah daging dan bersifat

turun temurun dalam suatu suku bangsa. Pada hakikatnya kehidupan manusia

merupakan bagian dari siklus kebudayaan, karena kebudayaan dalam arti luas

menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia itu sendiri.

Salah satu unsur kebudayaan adalah kesenian. Kesenian mengacu
pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari ekspresi hasrat manusia
terhadap keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun telinga (Sulasman
dan Gumilar, 2013:40). Kesenian mempunyai nilai-nilai universal, hal
tersebut dapat diartikan bahwa kesenian dapat diterima oleh semua lapisan
masyarakat yang memiliki latar belakang budaya berbeda.

Dalam konteks budaya, keragaman kesenian yang ada dalam

masyarakat lebih disebabkan oleh lapisan-lapisan budaya yang telah ada sejak

keberadaan manusia di muka bumi inPeristiwa terbentuknya 

kesenian dalam kehidupan masyarakat sebagai proses kreatif dalam 

memenuhi kebutuhan rasa seni ini juga terjadi di Kabupaten Purbalingga.

Kabupaten Purbalingga memiliki beragam kesenian yang menjadi 

ciri khas daerah tersebut. Beberapa kesenian yang ada diantaranya adalah 

Begalan, Tari Dames, Tari Lenggasor, Ebeg, Calung, Lengger dan Thek-Thek

atau Kenthongan. Diantara berbagai kesenian tersebut, kenthongan

merupakan salah satu bentuk kesenian yang tetap eksis di Kabupaten 

Purbalingga. Kesenian ini menggabungkan antara musik kenthong dan tari-

tarian. 

penghubung.jatengprov.go.id/
penghubung.jatengprov.go.id/

Kenthongan berasal dari kata kenthong yang diberi imbuhan an, yang 

berarti memainkan kenthong. Pada zaman dahulu, kenthong adalah alat 

komunikasi tradisional yang terbuat dari batang bambu atau kayu. Alat 

komunikasi tempo dulu yang digunakan dengan cara dipukul ini, sering 

dimanfaatkan oleh penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dan 

pegunungan sebagai tanda alarm (pengingat), alat komunikasi jarak jauh, 

sandi morse, tanda adzan, maupun sebagai tanda bahaya. 

Sebagai kesenian yang berkembang di Banyumas khususnya 

Kabupaten Purbalingga, kesenian ini menggabungkan antara musik kenthong 

dan tari-tarian gaya banyumasan.

Seiring pesatnya arus globalisasi, kenthongan mulai mengalami 

perkembangan dengan sentuhan cipta, rasa dan karsa para seniman. 

Kenthongan yang awalnya terlihat sederhana dengan bunyi-bunyian yang 

monoton dan tidak memiliki nada dasar, sekarang terdengar lebih menarik 

karena dipadukan dengan alat musik lain dan juga tari-tarian tradisional 

maupun modern. Secara umum, kesenian kenthongan di Kabupaten 

Purbalingga dimainkan oleh sekelompok orang yang berperan sebagai 

pemusik dan penari.

penghubung.jatengprov.go.id/
penghubung.jatengprov.go.id/

Kesenian kenthongan dari para remaja di bukateja yaitu di MTs Minhajut Tholabah Purbalingga yang cukup dikenal oleh masyarakat dan merupakan para remaja kenthongan yg dapat mempertahankan eksistensi nya di dunia kesenian.Anggota grup dari kenthongan ini merupakan para santri Mts Minhajut Tholabah.

Grup Kenthongan yg dipimpin oleh Bapak supri S.Pd ini sering ditampilkan di berbagai acara.Musik yg dimainkan sangat bervariasi,begitu pula dengan gerak tariannya yang didominasi oleh gerak tari gaya Banyumasan yang terkenal dengan gerak

lincah, tegas dan patah-patah.

Selain itu mereka bukan hanya menampilkan kenthongan dg lagu tradisional saja tetapi di akulturasi kan dengan lagu lagu modern sekarang,sehingga para remaja sekarang tertarik untuk menyaksikan kenthongan ini.

Keberadaan kesenian tradisional khususnya kenthongan di
Kabupaten Purbalingga tidak dapat seketika mendapat perhatian dari
masyarakat. Kesenian kenthongan telah dikemas dengan tampilan yang
menarik, tetapi masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Hal tersebut
dikarenakan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat ke arah
modern (modernisasi) berdampak pada perubahan budaya.

penghubung.jatengprov.go.id/
penghubung.jatengprov.go.id/

Selain itu,di Purbalingga juga mengadakan Festival Kenthongan setiap tahunnya yaitu setiap meperingati hari kemerdekaan indonesia.
"Keberadaan seni tradisional kentongan wajib kita rawat, kita jaga, dan kita lestarikan supaya tidak mengalami kepunahan, apalagi diakui oleh pihak asing,"  kata Sekda Herni membacakan sambutan Bupati Purbalingga saat hadir dalam Festival Kentongan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun