Mohon tunggu...
Udo Z Karzi
Udo Z Karzi Mohon Tunggu... -

Tukang tulis. Lebih suka disebut begitu. Meskipun, jarang-jarang dibaca kompasianer. Hehee... Yang penting nulis aza. Biar nggak kenat-kenut...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jejak Islam Lampung dan Problem Penulisan Sejarah

23 Oktober 2017   21:58 Diperbarui: 23 Oktober 2017   22:30 2597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[2] Udo Z Karzi. 2013. Feodalisme Modern: Wacana Kritis tentang Lampung dan Kelampungan. Bandar Lampung: Indepth Publishing. hlm, 33---39.

[3] Udo Z Karzi. Ibid.

[4] Asvi Warman Adam. 2007. Seabad Kontroversi Sejarah. Yogyakarta: Ombak.

[5] M Harya Ramdhoni. 2011. Perempuan Penunggang Harimau. Bandar Lampung: BE Press.

[6] Safari Daud. 2012. Sejarah Kesultanan Paksi Pak Sekala Brak. Jakarta: Puslitbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI.  

[7] Muhammad Candra Syahputra & Riyansyah. 2017. Napaktilas Jejak Islam Lampung. Yogyakarta: Global Press.

[8] Syair Lampung Karam adalah syair yang menceritakan peristiwa meletusnya Gunung Krakatau pada 26-28 Agustus 1883. Pengarangnya adalah Muhammad Saleh. Naskah syair ini pertama kali diterbitkan di Singapura, tertanggal tahun 1301 H (November 1883-Oktober 1884), dengan judul Syair Negeri Lampung yang Dinaiki oleh Air dan Hujan Abu). Terdapat empat edisi berbeda Syair Lampung Karam yang sudah ditemukan. Semua edisi diterbitkan di Singapura.

[9] Zulkarnain Zubairi & Iyar Jarkasih. 2010. "Jejak Islam di Lampung (20): Kitab Beraksara Jawi Abad XIV di Masjid Jami' Al Anwar". Lampung Post, 31 Agustus 2010.

[10] Muhammad Saleh. 2014. Krakatau: The Tale of Lampung Submerged (Syair Lampung Karam), Translator John H. McGlynn. Jakarta: Lontar Foundations.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun