Mohon tunggu...
Udin Zainudin
Udin Zainudin Mohon Tunggu... Editor - Pemerhati Sosial

Hanya ingin negeri ini lebih baik lagi

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Misteri Runtuhnya Kekaisaran Sambo

22 Agustus 2022   05:29 Diperbarui: 22 Agustus 2022   06:34 436
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari Suara.com

Meninggal tragisnya Brigadir Joshua pasti menyisakan kedukaan yang sangat mendalam bagi keluarganya, pun menimbulkan pula kemarahan public atas betapa sadisnya kekejaman para pelakunya sekaligus meruntuhkan kepercayaan public pada institusi Polri.

Di sisi lain meninggalnya Brigadir Joshua juga menimbulkan begitu banyak rahasia yang terbongkar sekaligus mempertunjukan banyak  Drama-drama luar biasa  yang tidak akan terlupakan oleh masyarakat Indonesia.

Kematian Tragis Joshua mungkin bisa jadi menjadi tonggak sejarah reformasi Polri kita secara besar-besaran. Semoga.

7 FAKTA LUAR BIASA DIBALIK PERISTIWA PEMBUNUHAN BERENCANA BRIGADIR J

Begitu banyak fakta-fakta / isu-isu luar biasa yang terjadi dalam peristiwa ini, antara lain:

Fakta Pertama, .Skandal Duren Tiga ini akhirnya membuat 86 Personil Polri diperiksa, 16 sempat ditahan dan akhirnya sampai hari ini sudah 9 orang yang menjadi Tersangka. 5 Tersangka Pembunuhan Berencana dan 4 Tersangka Pidana penghilangan/ pengrusakan barang bukti. (Obstruction of Justice).

Fakta Kedua, Soal Motif Pembunuhan yang mengemuka dibalik peristiwa ini adalah Asmara segi empat yang katanya hanya boleh diketahui oleh orang Dewasa. Ini benar-benar membingunkan karena selama ini yang dikenal orang hanyalah  Asmara 3 pihak. 

Jadi kalau disebut Skandal segi 4 , asumsi liarnya  (mungkin ya) ada satu orang yang punya kelainan. Dan biasanya Asmara tidak normal itulah yang membuat pelaku bertindak sadis.  Tapi sekali lagi ini asumsi liar karena yang benar adalah fakta-fakta persidangan nanti.

Fakta / Isu  Ketiga, santer terdengar Pelaku Utama Ferdy Sambo disebut terkait Jaringan Judi Terbesar di Indonesia dimana yang bersangkutan disebut sebagai Big Backing Jaringan 303 (Judi Online) yang menerima setoran trilyunan rupiah per tahunnya.

Bahkan beberapa hari lalu beredar di medsos tentang Skema Jaringan 303 dimana disebut beberapa personil Polri lengkap dengan jabatannya, lalu disebut juga jaringan itu merupakan jaringan Kaisar Sambo.

Fakta Keempat, 3 hari setelah Brigadir Joshua meninggal, Uang yang berada di rekeningnya sejumlah (katanya) Rp.200 juta dipindahkan ke rekening RR (salah satu Tersangka).  Luar biasa kejahatannya, setelah membunuh kemudian mengambil uang yang berada di rekening bank korban.

Fakta/ Isu Kelima, 2 Tersangka yaitu RR dan RE dijanjikan uang Milyaran rupiah (dalam bentuk Dollar Singapura). Banyak sekali uang Sambo ini. Belum lagi rumah-rumah yang dimiliki.  Dan beredar juga kabar ditemukannya uang sejumlah Rp. 900 milyar (dalam bentuk Dollar Singapura) di rumah mertua Sambo. Tapi isu yang satu ini sudah dibantah oleh Kadiv Humas Polri.

Fakta Keenam, entah apa alasannya (pasti sangat kuat urgensinya), secara mendadak Kapolri membubarkan Satuan Tugas Khusus Polri (Satgasus Merah Putih) dimana Sambo menjadi pimpinannya. (2 tahun menjabat Sekretaris dan 2 bulan terakhir menjadi Ketua Satgasus).

Fakta Ketujuh, dalam seminggu terakhir atas instruksi Kapolri kepada seluruh jajaran Polda dan Polres, dilakukanlah  secara serentak perang/ penangkapan besar-besaran terhadap pelaku-pelaku perjadian baik online maupun offline.

 Begitulah kira-kira rentetan 7 Fakta/ Kejadian luar biasa yang baru kali ini terjadi di negeri ini sejak republic ini berdiri.

 PERTANYAAN KRUSIAL, BENARKAH KEKAISARAN SAMBO ITU ADA DAN NYATA?

Kita semua tidak tahu pasti jawabannya karena memang belum ada fakta-fakta yang membuktikan hal tersebut.  Mungkin waktu yang akan membuktikan kebenarannya.  Dengan demikian kita asumsikan saja yang disebut dengan Kekaisaran Sambo itu sebuah ilusi atau Misteri.

Andaikan benar ada Kekaisaran tersebut, tentu kekaisaran itu sudah runtuh karena faktanya saat ini seluruh Polda dan Polres melakukan penangkapan besar-besaran terhadap pelaku pidana perjudian, baik para pemain judinya hingga para bandarnya.

Tapi kembali lagi terkait dengan pertanyaan krusial diatas, public juga punya beberapa pertanyaan penting seperti berikut:

Pertama, Ferdy Sambo punya 2 rumah mewah dan punya 7 Ajuda ditambah beberapa ART. Sambo juga punya stok uang Milyaran rupiah (dalam bentuk Dollar Singapura)  di rumahnya yang bisa dipakai untuk mengupah RR dan RE. Berapa banyak penghasilan Sambo sebagai Kadiv Propam Polri?

Kedua, disebut almarhum Brigadir Joshua memiliki uang ratusan juta di rekening atas namanya. Rasanya tidak masuk akal seorang Brigadir memiliki tabungan diatas Rp.200 juta. Kemungkinan besar rekening tersebut tidak dikendalikan oleh Joshua, melainkan  dikendalikan oleh Sambo. Tapi sungguh banyak uang yang berada di tangan Ferdy Sambo. Apa Sambo punya bisnis sampingan?

Ketiga, public penasaran dengan latar belakang dibubarkannya secara tiba-tiba Satgasus Polri oleh Kapolri. Ada apa sebenarnya dengan Satgasus, punya dosa apa Satgasus? Tekait dengan apa Satgasus Merah Putih sehingga harus dibubarkan tiba-tiba.

Keempat, Kapolri tiba-tiba mengintruksikan kepada jajarannya untuk berperang/ membongkar jaringan-jaringan perjudian yang ada di setiap Polda. Apa sebabnya hal ini menjadi urgen, kita tidak tahu.

Tapi terlepas dari apapun latar-belakangnya, tentu masyarakat memberikan aspirasi setinggi-tingginya terhadap Kapolri dan jajarannya.

BISAKAH PERISTIWA MENINGGALNYA BRIGADIR JOSHUA MENJADI TONGGAK SEJARAH REFORMASI POLRI?

Sejatinya sejak lama masyarakat tidak begitu percaya dengan Slogan-slogan Polri yang katanya mengayomi dan melindungi masyarakat.  Sungguh banyak keluhan-keluhan masyarakat yang terjadi berulang-ulang dari tahun ke tahun.

Cerita tentang Laporan masyarakat yang kehilangan motor ataupun harta benda lainnya, mereka kecewa karena Laporannya tidak akan ditindak-lanjuti kecuali ada titipan uang jalannya.

Cerita tentang masyarakat yang terkondisikan harus menitip uang tilang kendaraan bermotor, cerita tentang masyarakat yang harus membayar uang lebih untuk membuat SIM dan lain-lainnya sudah tidak terhitung lagi banyaknya cerita seperti itu.

Dan yang paling kriusial adalah soal besarnya biaya terkait Rekrutmen anggota Polri. Dari tahun ke tahun selalu saja ada cerita dari orang-orang bahwa untuk mendaftar menjadi personil Polri harus mengeluarkan uang puluhan juta hingga ratusan juta.

Memang bukan hanya institusi Polri saja yang disebut punya "tradisi" seperti itu. Di berbagai Kementrian juga ada tradisi membayar puluhan juta hingga ratusan juta bila ingin mendapatkan jabatan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Bahkan di Kementrian Pendidikan di daerah-daerah terntu, kabarnya untuk menjadi seorang Kepala SDN harus menyiapkan uang minimal Rp.50 juta.

Sayangnya untuk membuktikan terjadinya Suap Menyuap Jabatan memang sangat sulit karena yang menyuap tidak akan mungkin melaporkan kasusnya dengan resiko kehilangan jabatan yang diidam-idamkannya. Terbongkarnya Kasus Suap Jabatan hanya bisa terjadi kalau terpantau oleh KPK seperti Kasus mantan Ketua Umum PPP Rommahurmuzy atau seperti Kasus OTT Rektor Unila kemarin.

Kembali lagi ke Institusi Polri, bila benar mayoritas rekrutmen anggota Polri harus mengeluarkan uang yang sangat banyak tentu dampaknya setelah mereka berhasil menjadi anggota Polri, yang pertama mereka lakukan adalah mendapatkan modalnya kembali.  Dan itu akan berdampak pada hal-hal yang negative di tubuh Polri.

Selanjutnya ada hal yang penting untuk ditambahkan di institusi Polri adalah Pengawasan Eksternal.  Berbeda dengan TNI yang tidak berhubungan dengan birokrasi, pelayanan public (termasuk izin-izin) dan penegakkan hukum, Polri sangat butuh untuk diawasi dengan baik.

Kita ingat dulu sewaktu KPK masih kuat aksesnya, ada kasus di institusi Polri yang bisa diselidiki seperti Kasus Korupsi di Korlantas. Tapi sayangnya setelah PDIP berkuasa, Polri kita menjadi ikut-ikutan berpolitik dan tidak bisa tersentuh hukum.

Awal tahun 2015 ada Kasus Rekening Gendut Polri yang diselidiki KPK. Aneh yang terjadi kasus itu menguap begitu saja. Bahkan ada embel-embelnya. KUHP menjadi berubah tiba-tiba. Dan KPK dihajar habis-habisan setelah itu.

Reformasi Polri saat ini sudah sangat Prioritas. Peristiwa meninggalnya Brigadir Joshua adalah momen yang paling tepat untuk Reformasi Polri. Semoga kedepannya Polri kita makin professional dan dapat membuktikan slogannya, melindungi dan mengayomi masyarakat.

Dan semoga tidak ada lagi isu-isu tentang Kekaisaran yang berada di Mabes Polri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun