Sebulan berlalu, pada 18 Agustus 1945, sehari setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, rancangan dasar negara yang telah disahkan oleh BPUPKI kemudian disahkan bersama dengan UUD 1945 oleh PPKI, organisasi terusan dari BPUPKI yang sebenarnya mempunyai tugas yang sama, yakni mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Akan tetapi, terdapat pertentangan dari penduduk Indonesia yang berada di kawasan Indonesia Timur yang mayoritas beragama non islam. Mereka menentang bunyi sila pertama, "Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya," karena dinilai mengedepankan umat Islam saja. Untuk menjawab sekaligus menyelesaikan persoalan tersebut, Moh. Hatta mengubah sila pertama menjadi "Ketuhanan Yang Maha Esa."
Semoga, di dalam peringatan Hari Lahir Pancasila ke-77 tahun ini, Bangsa Indonesia akan semakin maju dengan dilandasi oleh persatuan ditengah Indonesia yang penuh dengan perbedaan dari Sabang sampai Merauke. Karena perbedaan bukan alasan untuk tidak bersatu. Justru karena perbedaan inilah, kita harus bersatu!
Salam Pancasila!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H