Mohon tunggu...
Udin 68
Udin 68 Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Menulis artikel dan cerita pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Second True Story

22 November 2023   00:00 Diperbarui: 22 November 2023   07:04 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada telapak tangan Acok, kambing-kambing itu menjilati garam yang disuguhkan, termasuk kambing pejantan yang tadi membuatnya kesal. Kemudian mengelus kepala dan punggung kambing pejantan itu, pertanda Si Acok sudah berdamai dan tidak lagi kesal. 

Si Acok sayang kepada semua kambingnya. Bila malam hari, dibakar sabut kelapa dan kayu di dekat kandang kambing itu, agar nyamuk menghindar supaya semua tertidur lelap hingga tampak fajar esok hari. 

Bone, 21-11-2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun