Mohon tunggu...
Chaca Nugraha Zaid
Chaca Nugraha Zaid Mohon Tunggu... Freelancer - Lifelong Learner

Penikmat Sains, Teknologi, Filsafat, dan Pemikiran Islam

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bakti Nusa Malang Sigap Respon Kawasan Terdampak Gempa 6,1 SR Kab. Malang

4 Mei 2021   14:30 Diperbarui: 4 Mei 2021   14:43 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pemberian bantuan makanan kepada penyintas gempa (sumber: dokumentasi pribadi)

Pada 10 April 2021 yang lalu Kab. Malang dan sekitarnya dilanda gempa bumi dengan kekuatan 6,1 SR, Kedalaman 25 KM terjadi di titik Lintang 8.95 LS, Bujur 112.48 BT yang menyebabkan korban jiwa dan kerusakan dibeberapa titik. Salah satu kawasan terdampak adalah Desa Wirotaman, Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Merespon kondisi gempa tersebut, Dompet Dhuafa (DD) melalui kolaborasi tim Disaster Management Center (DMC), Dompet Dhuafa Volunteer (DDV), Bakti Nusa, dan Youlead berjumlah 22 orang personel terjun bersama membantu kawasan terdampak. Hasil laporan tim Respon menyatakan dampak bencana gempa diantaranya 8 orang meninggal dunia (3 orang di Malang dan 5 orang di Lumajang), dan 39 orang mengalami luka-luka. Terdapat berbagai jenis kerusakan bangunan diantaranya 1361 rumah rusak ringan, 845 rumah rusak sedang dan 179 rumah rusak berat.

tim Dompet Dhuafa yang terdiri dari DMC, DDV, dan Bakti Nusa melakukan giat bersih (sumber: dokumentasi pribadi)
tim Dompet Dhuafa yang terdiri dari DMC, DDV, dan Bakti Nusa melakukan giat bersih (sumber: dokumentasi pribadi)
Tim Bakti Nusa bersama DDV dan DMC melangsungkan program giat bersih dalam menanggapi kerusakan rumah dan fasilitas umum yang terjadi. Program giat bersih berfokus pada bantuan tenaga dalam menyisihkan puing-puing bangunan yang roboh, seperti masjid, rumah warga, dan membantu pendirian tenda terpal darurat. 

Selain melakukan giat bersih, tim yang didominasi oleh pemuda ini juga melakukan tindak lanjut assessment pada fasilitas umum untuk menentukan program dan fokus bantuan prioritas. Adapun sebagian besar warga yang mengalami kerusakan rumah berat mengungsi ke rumah saudara dan tetangga, sedangkan warga yang rumahnya mengalami kerusakan ringan kembali ke rumah dan mendirikan tenda di depan rumah. 

Psychological First Aid terhadap anak-anak terdampak gempa (sumber: dokumentasi pribadi)
Psychological First Aid terhadap anak-anak terdampak gempa (sumber: dokumentasi pribadi)
Selain tanggap pada kerusakan materil, hasil assessment tim DD menunjukkan diperlukan adanya program yang membantu pemulihan psikologi warga setempat khususnya anak-anak. 

Oleh karenaya Psychological First Aid (PFA) menjadi salah satu program yang berfokus pada pemulihan yang menyasar anak-anak hingga remaja setempat. Berbagai aktivitas PFA diantaranya pola senyum sehat, senyum ceria dan senyum semangat. Program PFA diawali dengan senyum semangat yang dilakukan bersama di lapangan voli desa Wirotaman berupa permainan lokal bersama 57 anak-anak. 

Selain itu, untuk membantu meningkatkan kreativitas anak-anak, PFA selanjutnya dilaksanakan dengan tema senyum ceria yang di isi dengan menggambar, mewarnai dan menyanyi lagu-lagu daerah bersama. PFA selanjutnya yakni bertema senyum sehat di isi dengan edukasi kesehatan gigi dan mulut oleh dokter gigi yang berbonus pembagian paket kebersihan (pasta gigi dan sikat gigi) beserta aneka jajanan.

Terlaksanakanya program PFA membawa dampak yang cukup signifikan bagi tingkat kebahagiaan anak-anak. Dengan adanya program ini, anak-anak memiliki aktivitas produktif di siang hari dan berinteraksi bersama teman-temannya. Mengingat kondisi geografis desa wirotaman yang naik turun, membuat jarak antar rumah yang cukup jauh bagi anak-anak untuk bisa bermain tanpa pengawasan orang tua. 

Anggi gadis kecil berkuncir ungu, saat ditanya kesan mengikuti rangkaian program PFA, menyampaikan "Saya suka main bareng kakak-kakak karena ngga bosen dan seru, diajarin nyanyi, nggambar dan dapat banyak hadiah". Selain psikologis anak, para ibu-ibu juga memiliki trauma dan kesedihan tersendiri dengan segala hal yang telah terjadi.

pemberian bantuan makanan kepada penyintas gempa (sumber: dokumentasi pribadi)
pemberian bantuan makanan kepada penyintas gempa (sumber: dokumentasi pribadi)
Dalam rangka membalut kehangatan dalam kebersamaan dan memberikan kegiatan yang berseiringan bulan Ramadhan, DD menghadirkan program Dapur Ramadhan. Program ini berfokus pada pengadaan kotak makan 150-200 kotak setiap hari dengan takjil berserta minuman segarnya. 

Keseluruhan makanan ini, di produksi bersama oleh ibu-ibu dan remaja putri di salah satu rumah warga yang menjadi posko Dompet Dhuafa. Mulai dari subuh hingga ba'da dhuhur, tim Dapur akan disibukkan dalam serunya memasak makanan favorit yang mereka ingin. Selanjutnya kotak makan yang telah siap akan di distribusikan keseluruh warga.

relawan dari Bakti Nusa Malang (sumber: dokumentasi pribadi)
relawan dari Bakti Nusa Malang (sumber: dokumentasi pribadi)
Perjalanan Marching for Boundaries (MFB) Bakti Nusa (Rijal Helmy Saiful Islam, Chaca Nugraha Zaid, Ulfatu Mahmuda, dan Hanif Hidayatun Nikmah) pada kawasan terdampak gempa membawa sudut pandang baru dalam melihat bencana yang terjadi di bumi pertiwi. Bahwa sebagai pemuda, kita diberikan kelimpahan waktu dan tenaga yang seharusnya diberdayakan untuk membantu masyarakat, terutama dalam kondisi terdampak bencana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun