Mohon tunggu...
Yusuf Maulana
Yusuf Maulana Mohon Tunggu... Freelancer - Yusuf Maulana Al Ghoni

Seorang laki-laki biasa yang mengimplementasikan pengalaman hidup nya kedalam sebuah wadah untuk kisah tentang entitas tertentu Senang mempelajari banyak hal yang bermanfaat. Mahasiswa Teknik Logistik UPI Bandung Angkatan 2020

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku, Masa SMA-ku, dan Masa Depanku

11 Agustus 2019   12:30 Diperbarui: 23 Juli 2022   21:10 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Assalamu'alaikum wr.wb

Nama Saya Yusuf Maulana Al Ghoni  dari Kelas XII IPA 4 SMA Negeri 16 Bekasi. Saya adalah Anak kedua dari 4 bersaudara, Saya di lahirkan di R.S Pasar Rebo, Jakarta 3 April 2002. Saya berasal dari keluarga yang Latar belakang nya alhamdulillah berada, Ibu saya hanya Seorang PNS di rumah sakit tempat saya di lahirkan yaitu R.S Pasar Rebo, sedangkan Ayah saya adalah seorang Tabib yang sehari-harinya mempraktikan pengobatan tradisional untuk mengobati pasien nya.

Saya Akan menceritakan masa SMA dari pertama kali saya masuk di SMAN 16, mengikuti kegiatan MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) sampai sekarang ini saya Bersekolah di SMAN 16 Bekasi. Sebelum saya menjalani UN di MtsN 02 Bekasi, Target saya adalah SMA Negeri, apapun itu di mana yg penting saya masuk sekolah negeri karena saya rasa murid murid di sekolah negri itu sudah terjamin pada idep - idep (pemikiran nya udah professional) dan tentu saja pintar,karena dapat di lihat dari seleksi nem yg di hasil kan. Awal nya saya mendaftar lebih dulu di SMAN 11 Bekasi yg letak nya tidak jauh dari rumah saya, saya mendaftar di SMAN 11 melalui jalur zonasi.

Namun sayang nya saya tidak lolos seleksi di situ, akhir nya saya mendaftar lewat jalur akademis yg di buka pendaftaran nya tidak lama setelah lebaran. Pilihan pertama saya adalah SMAN 7 Bekasi yg letak nya lumayan dekat dari rumah saya yaitu Kranggan. Saya memilih SMAN 7 Bekasi menjadi pilihan pertama karena selain letak nya dekat dengan rumah saya, Abang saya juga sekolah di situ, jadi nya kalo berangkat sekolah bareng tidak bolak balik. tapi sayang nya saya juga tidak lolos seleksi.

Akhir nya saya terdaftar di SMAN 16 Bekasi yg sudah saya pilih menjadi pilihan kedua saya. Pada Awal nya saya berada di posisi 125 dari 185 siswa yg ada di daftar pendaftaran PPDB Online. Namun setelah saya cek satu hari kemudian nama saya makin Tergeser ke urutan rendah, padahal pendaftaran itu tinggal satu hari lagi. Pada hari terakhir pendaftaran, Nama saya ada di urutan 149 dari 185 siswa, Otomatis saya sudah pasti masuk. Tetapi saat saya cek lagi pagi nya nama saya kok ga ada, setelah itu saya panik. Ibu saya langsung menghubungi pihak sekolah SMAN 16 Bekasi, ternyata ada kesalahan teknis dan saya bersyukur sekali itu hanyalah sebuah kesalahan bukan benar benar saya tergeser. Saya bersyukur sekali bisa masuk SMA Negeri walaupun tidak sesuai keinginan saya tapi tida apa apa lah, mungkin saya memang sudah di taksir kan menginjakan kaki saya di sekolah ini.

Pada hari itu saat hari pertama saya mengikuti kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) saya menjalani Tes pertama saya. Saya sangat terkejut karena Tes nya itu Matematika dan IPA sekaligus dan waktunya hanya 90 menit, tentu itu waktu yg sangat singkat. Alhasil saya melesaikan nya tidak maksimal, banyak soal yg bekum saya isi. Lalu datang lah dua Kaka PJ Perempuan dan Laki-laki yaitu Kak Cenwi Agnes dan Kang Subur Firmansyah yg datang untuk memberitahu Nama Gugus saya yg bernama "Mandau" dan perlengkapan yg harus di bawa besok saat kegiatan MPLS di mulai, mereka berdua sangat baik dan rendah hati, saya senang sekali bisa berkenalan dengan mereka berdua.

Kebesokan nya saya saling berkenalan dengan teman se gugus saya hampir semua nya saya ingat yaitu Devi, Adifa Balqis, Yariz Rahmat, Aziz, Tongam, Tommy, Ghifaris, Inggried Sinaga, Najma Luna, Christians Collins, Fayyadh, Khalila, Putri Alviona.

Mereka orang yg sangat baik bahkan saya anggap seperti teman spesial walaupun kebersamaan saya dengan mereka hanya 6 hari. Selama saya berada di Gugus Mandau, Saya Menghafal Mars 16, Yel-Yel Gugus saya yaitu gugus mandau, Yel-Yel Osis, dan banyak lagi. Seru Sekali kegiatan kegiatan saat saya menjalani MPLS, mencari Tanda Tangan Kaka Osis, Menyayikan Yel-yel dan Mars 16 dan masih banyak lagi. Kekompakan Gugus saya sangat luar biasa, saat masing masing Gugus di perintahkan untuk menyanyikan yel-yel nya, Gugus saya yg paling kompak, Saya senang sekali. Sayang nya setelah kegiatan MPLS selesai, Saya dan teman se Gugus saya harus berpisah karena jurusan dan kelas nya berbeda beda, tapi walaupun demikian Gugus saya tetap kompak, masih sering kumpul bareng, makan bareng, main bareng, pokoknya apa apa bareng deh.

Akhir nya saya resmi Sekolah di SMAN 16 Bekasi dan di masukkan ke kelas X IPA 6, teman se Gugus saya yg satu Kelas dengan saya hanya 3 orang saja yaitu Khalila, Putri Alviona dan Risti Latief. Sebenarnya saat saya agak terkejut ketika mengetahui kalau saya di masukan ke kelas jurusan IPA, padahal tes IQ saya mengatakan kalau saya di rekomendasikan masuk jurusan IPS. Awal saya masuk kelas X IPA 6 anak-anak nya cukup ramah dan baik saya bisa berbaur dengan mereka, disitu saya mulai mengenal Faron, Tondi, Rafiudin, Gabriella Margaretha dan teman-teman lain nya.

Kelas X IPA 6 di nahkodai oleh Walikelas saya yang bernama Ibu Riska Anggraeni, beliau mengajar materi Matematika minat kala itu. Kelas X IPA 6 itu anak laki-laki mya sangat menjungjung tinggi solidaritas ( saat itu ) meskipun beberapa di antaranya ada yang sangat berambisi dalam hal akademis, mungkin juga karena populasi anak laki-laki nya lebih sedikit ketimbang perempuan nya. Semuanya memperlakukan saya seperti seperti keluarga begitupun dengan yang lain nya.

Tentu saja ada proses yang melatarbelakangi hal tersebut, karena biasa nya kalo orang yang saling kenal pasti ada konflik nya dulu jika orang itu adalah orang yang baik sebaliknya kalua ada orang yang tidak dikenal tiba-tiba ngajak main itu patut di curigai ( menurut saya hehe ). Banyak permasalah yang saya lalui bersama teman-teman kelas saya selama di X IPA 6. Berawal dari kebodohan dan kecerobohan saya membagikan hal yang tidak pantas/ tidak senonoh ke grup kelas di platform LINE yang berujung menjadi malapetaka untuk saya dan teman saya yang tidak berbuat apa-apa terkena dampaknya juga. Saya dalam waktu sebulan sekolah di SMAN 16 Bekasi langsung mendapatkan SP3 karena telah melanggar peraturan yang cukup fatal, mungkin rekor ini tidak bisa di temukan di sekolah lain. Tetapi banyak himah yang bisa saya ambil dari kejadian tersebut, saya bersyukur masalah masalah berat yang saya alami dapat menjadikan diri saya yang sekarang dan saya sangat senang juga karena men-support saya untuk bangkit dari keterpurukan pada saat itu.

Lalu banyak kegiatan positif yang saya lakukan setelah kejadian tersebut, salah satunya membuat sebuah film pendek bergenre horror Bersama teman sekelas saya Rafi Hadil, Film pendek yang kami garap berjudul " Sunyi " , saya membuat cerita tersebut terinspirasi dari cerita horror yang pernah di ceritakan Pak Dimas saat itu, Pak Dimas adalah guru PKWU dia selalu punya hal untuk di share sebelum memulai jam pelajaran nya, saya menggarap film itu Bersama Faron, Tondi, Christopher, Rafi Hadil, Ridho, Bintang Diva, dan Solehatun.

Memang cukup sulit ketika membuat film pendek tersebut di karenakan saya sama sekali tidak memiliki latar belakang tentang perfilman, saya pun belajar menulis cerita berdasarkan cerita Pak Dimas yang saya interpretasikan ke naskah film saya, banyak rintangan selama proses syuting salah satu nya yaitu izin, karena kita melakukan syuting sampai menjelang maghrib dan kekurangan properti juga, tapi semua hal saya usahakan agar dapat menyelesaikan tersebut.

Film hasil garapan saya dengan teman-teman saya di daftarkan ke lomba yang di adakan oleh sekolah Nasional Satu, sayang nya belum bisa memenangkan piala apapun dari perlombaan itu tetapi film kami mendapatkan beberapa sertifikat nominasi seperti Penataan kamera dan Penataan suara. Kemudian kami tertarik untuk membentuk sebuah ekskul tentang perfilman yaitu ekskul Cinematography 16, Saya mempersiapkan proposal pengajuan ekskul tersebut meskipun sudah berulang kali ralat karena salah dalam pembuatan nya akhir nya di terima oleh pak herry, tetapi tidak jelas peresmian nya kapan karna Pak Herry belum memberi kabar tentang ekskul yang saya ajukan bersama teman-teman itu sejak proposal diterima. Sesampai nya saya memasuki tahun ajaran baru dan berpisah bersama teman-teman saya di X IPA 6 yang cukup emosional karena tak lama setelah Ulangan Kenaikan Kelas mendapatkan informasi kalua teman sekelas saya, Risti ibunya meninggal, Risti adalah teman yang paling jarang terlihat murung sela saya di X IPA 6, dia perempuan tapi perangai nya seperti jagoan alias tomboy. Dan tentunya saya juga sedih karena harus berpisah dengan Walikelas saya Bu Riska, Menurut saya beliau adalah guru terbaik yang pernah saya kenal sebagai Walikelas saya, karena beliau sangat ikhlas dalam mendidik siswa/siswi nya dan setiap kalimat yang beliau keluarkan saat menasehati saya sangat dalam maknanya.

Lalu saya naik kelas dan di masukan ke kelas XI IPA 4, Bu Wulan adalah Walikelas nya, di sana saya bertemu dengan teman karib baru saya yaitu Vierzha dan Tongam. Vierzha ternyata mempunyai minat yang sama dengan saya dalam membuat film pendek, saya pun mengajak ia bergabung ke ekskul Cinematography 16, Lalu saya dan teman-teman Cinematography 16 membuat film pendek lagi dengan tema Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, Kami mendaftar lomba di SMAN 5 Bekasi, Alhamdulillah kami mendapatkan piala Juara 2 dari perlombaan tersebut. Setelah mendapatkan piala dari perlombaan di SMAN 5 Bekasi kami memberanikan diri untuk merekrut adik kelas yang ingin bergabung ke ekskul yang kami bentuk walaupun belum tau sudah di resmikan oleh Pak Herry atau belum, cukup banyak adik kelas yang datang di awal perekrutan ada 18 orang. Tetapi lama-lama yang datang setiap hari pertemuan tersisa 9 orang. Lalu kami kembali membuat film pendek yang di sutradarai oleh Rafi Hadil yang berjudul " Human Traffic ".

Film tersebut kami ikuti ke perlombaan di SMAN 16 Bekasi, tapi saying nya hasil yang di dapatkan tidak maksimal. Sejak pembuatan film pendek itu ada masalah internal di dalam Cinematography 16, khususnya saya dengan Rafi Hadil. Saya sadar kami berdua memiliki pandangan yang berbeda tentang Visi film yang kami buat, Akhirnya saya memutuskan keluar dari ekskul Cinematography 16 berbarengan dengan Faron, Tondi, dan Vierzha. Walaupun saya memutuskan untuk keluar dari ekskul Cinematografi 16 akan tetapi minat saya dalam bidang perfilman masih sangat kuat. Saya pun bergabung dengan salah satu Komunitas Pelajar di Bekasi yang isinya anak anak pelajar yang suka/minat membuat film yaitu Forum Film Pelajar Bekasi.

Banyak pelajaran yang saya dapatkat selama bergabung dengan komunitas tersebut seperti langkah-langkah yang perlu di perhtikan saat membuat naskah/skrip dan struktur dalam pemilihan kru film. Kegiatan yang sering diadakan oleh Forum Film Pelajar Bekasi adalah Penayangan Film Pendek karya pelajar Bekasi, penayangan tersebut bertujuan agar karya-karya film pendek pelajar Bekasi di apresiasi oleh banyak orang, setiap anak pelajar Bekasi bisa mewakilkan sekolah nya ke dalam penayangan tersebut dengan cara mendaftarkan film nya ke panitia Penayangan film pelajar Bekasi. tak banyak hal seru yang saya dapat selama di kelas XI IPA 4 karena anak-anak nya tidak sama serpeti dulu saat saya masih di X IPA 6.

Anak anak di XI IPA 4 kebanyakan hanya berbaur dengan teman se-Geng nya saja tak terlalu tertarik untuk berbaur dengan orang yang baru di kenal. Karena saya masih ingin membuat film pendek untuk mengisi kejenuhan saya, saya dan Vierzha membentuk sebuah tim kecil-kecilan untuk membuat sebuah film pendek. Tim kecil-kecilan itu dinamai " Jumping Bunny Team ", nama itu terpikirkan dari pemikiran spontan Vierzha.

Nama film yang kami garap berjudul " CHANC/GES : Chance To Changes " kali ini saya tertarik untuk membuat sebuah film pendek bertema paradoks, saya terinspirasi dari film pendek karya anak pelajar bandung yang berjudul " Olak ". Untuk pemeran dalam film itu saya memilih Ruthesia Grace sebagai pemeran utama yaitu Karen, lalu Inggried Sinaga sebagai Anastasia ( teman nya Karen ) dan Gabriella Margaretha sebagai Ibunya karen. Mengapa saya memilih mereka? Karena mereka bertiga, selain memiliki paras yang cantik dan eksotis, mereka juga cocok untuk karakter tokoh yang saya tempatkan.

Film pendek itu saya buat hanya untuk menambah koleksi film yang saya buat bersama teman-teman saya, karena saya belum tertarik untuk mendaftarkan ke suatu perlombaan. Film pendek terebut bisa di saksikan di Chanel YouTube Jumping Bunny Team.

Selama saya berada di kelas XI IPA 4 saya hanya menggarap 1 film pendek bersama Vierzha. Kemudian saya ingin vakum sejenak untuk membuat film sejak memasuki tahun ajaran baru lebih tepatnya sekarang. Karena saya sudah kelas 12, saya tidak terlalu banyak waktu yang diluangkan untuk membuat sebuah film. di Tahun ajaran baru yang sekarang, saya berada di kelas XII IPA 4, Mrs. Mimi Arsy yang menjabat sebagai Walikelas. Di kelas saya yang sekarang ini juga tidak terlalu menyenangkan karena banyak destroyer, Arvino contoh nya, Suka tak suka saya harus bisa beradaptasi. Tetapi setidaknya anak perempuan nya cukup seru di ajak ngobrol dan di pandang jadi tidak buruk buruk amat.

Tentang masa depan saya, saya tidak bisa berkata banyak karena saya menyadari kalo sistem belajar saya belum terbentuk dengan baik. Saya ingin sekali kuliah di bidang Perfilman contoh nya IKJ ( Institut Kesenian Jakarta ) karna saya ingin mengimprovisasi skill saya dalam membuat film agar lebih dalam lagi, Akan tetapi saya dilemma karna biaya nya yang tidak murah dan keinginan ibu saya agar saya langsung mendapat pekerjaaan yang menjanjikan setelah menjadi wisuda.

Di sisi lain saya ingin sekali masuk PTN ( Perguruan Tinggi Negeri ) melalui jalur SNMPTN, selain bergengsi, biaya nya juga lebih murah, Jika saya di izinkan oleh allah, saya ingin sekali kuliah di IPB ( Institut Pertanian Bogor ) dengan Prodi. Teknologi Pertanian. Karna saya juga tertarik dalam hal menanam tumbuhan untuk menciptakan suasana yang sejuk dan damai. dalam diri saya menegaskan jika saya tidak bisa kuliah di IPB setidak nya saya dapat kuliah di salah satu PTN, paling minimal saya bisa masuk UPN ( Universitas Pembangunan Nasional ) di Jakarta.

Jika saya tidak dapat kuliah di salah satu PTN yang saya harapkan, saya akan memilih untuk kuliah di UNINDRA dan ambil jurusan Ekonomi. Lalu profesi yang saya pilih adalah menjadi Guru yang menjabat sebagai PNS juga pastinya.

Itu saja yang dapat saya ceritakan dalam Tugas Essay Sosiologi saya, bila ada kata yang kurang pantas saya mohon maaf atas segala kekurangan nya, waltaufik walhidayah.

Wassalamu'alaikum wr.wb    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun