Mohon tunggu...
Ucup Budug
Ucup Budug Mohon Tunggu... -

Saya hanya seorang pengangguran, lulusan Sekolah menengah, yang mungkin mereka (Orang baik) bilang bukan pemuda harapan bangsa. Http://Ucupbudug.wordpress.com Http://Reverbnation.com/Ucupbudug

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mari berwirausaha (Tips & Spirit)

5 April 2012   01:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:01 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Rakyat di harapkan segera mengencangkan ikat pinggang”. Apakah sobat pernah mendengar kalimat tersebut? Ya, sebuah untaian kata yang pernah di lontarkan oleh beberapa Media di tanah air, Harapan agar kita semua dapat lebih meningkatkan taraf hidup, agar tidak terjebak oleh biaya kebutuhan hidup yang semakin tinggi. berarti, Ikat pinggang di sini sama dengan penghasilan, artinya kita wajib meningkatkan penghasilan.


“Lah, Bagaimana mau meningkatkan penghasilan, Wong Gajinya saja sudah di patok !”. Weleh weleh, kalo begitu keadaannya ya repot dong, kecuali dengan korupsi, ya kecil-kecilan tak apa lah. Wuadduh jangan sobat, nanti yang ada di pecat, masuk neraka pula. Nah, berarti jalan satu-satunya adalah mencari bisnis sampingan, atau kalau mau full bisnis itu luar biasa.


Nah, sekarang bagaimana untuk teman-teman yang 100 % Pengangguran! melamar kerja sana sini ga dapet-dapet, Jangan kuatir sobat, sekarang keadaannya sudah


sama, Sama-sama pusing , Dari pada buang Uang buat bikin surat lamaran kerja terus di buang jadi sampah, Untuk itu mari kita kencangkan ikat pinggang. jangan tanggung-tanggung, Kita jadi Pengusaha, Ok.


Bisnis selalu berkaitan dengan Jual beli. Jual beli berkaitan dengan perdagangan, sobat kerja juga untuk membantu pengusaha (Bos) si pelaku bisnis. Jadi paling enak, Ya jadi Pengusaha. Sekalipun usaha yang akan atau sedang sobat jalankan tergolong sangat kecil, Tetap saja sobat lebih berharga di bandingkan para pekerja/karyawan. Hanya saja di indonesia, pengusaha kecil masih di pandang sebelah mata dan itu faktor utama mengapa di indonesia, Pengangguran semakin membludak dari tahun ke tahun.


Intronya terlalu panjang ya


Lanjut sahabatku..


Berikut adalah tips memulai dan mengobarkan semangat wirausaha/Wiraswasta :


1. Niat


Ibadah tanpa niat akan sia-sia, begitu juga jika ingin memulai sebuah usaha, tanpa niat yang kuat akan sia-sia. Oleh karena itu tanamkanlah dalam hati “Saya ingin berdedi kasi sendiri”.


2. Yakin berhasil (Sukses)


Kesusksesan seseorang dalam meraih sesuatu selalu di dasari oleh keyakinannya yang kuat akan apa yang akan ia raih, Jika sobat masih belum yakin juga, mari saya contohkan sedikit hal yang terkecil.


Misalnya : Kamu punya 2 teman, yang satu menjadi Pegawai/PNS/karyawan, Yang satu lagi tukang Tempe. Mana yang sobat lebih banggakan? Pasti si pegawai kan? padahal si Tempe punya penghasilan lebih besar di banding si pegawai. dan akan terus meningkat penghasilannya. dari pemantauan saya tukang Tempe tiap hari paling sedikit punya keuntungan Rp. 200 ribu/hari.


3. Semangat


Pada saat akan memulai usaha banyak sekali faktor yang membuat semangat dan nyali menjadi menciut alias lesu. faktornya bisa dari Modal juga dari tempat usaha.


Jika Masalahnya Modal, Jangan down. Lanjutkan saja niat dan keyakinan anda yang telah tertanam kuat, nanti kebanyakan mengeluh malah tak jadi, eh bunuh diri dah


, Maksudnya jalani Usaha dengan Uang/Modal anda secukupnya, Jangan mengandalkan pinjaman jika baru pertama kali memulai Usaha, karena penghasilan belum pasti. Jadi Bangunlah Usaha anda seadanya, semua di rintis dari nol, kan banyak tuh Usaha yang modalnya murah, seperti Bikin kripik singkong Rp.10 ribu juga jadi 50 bungkus harga ketengan 500 an, Jual pulsa elektrik berjalan juga cuma Rp. 100 ribu, beli ikan sayuran di pasar pusat di jual lagi di pasar lain juga murah tergantung dana.


Jika masalahnya tempat, di sana ada di sini ada, di sini banyak di sana banyak, jadi di mana dong jualannya udah ada yang sama semua, Ehmm jangan terlalu banyak mikir sob, Babras saja di mana tempatnya juga. Perbandingannya begini, Berapa orang sih pedagang Oncom di kota anda? terus, berapa Jumlah penduduk di kota anda? tak sampai 1 % kan pedagangnya? artinya di manapun kita memilih tempat usaha, ya sama saja.


cuma jangan di dalem kebun atau hutan ya


4. Berani (Nyali)


Keberanian juga sebuah modal utama sob dalam merintis usaha, berani kalah, berani menghadapi masalah, berani berinovasi, dan lainnya. Begini, kadang kala kita takut untuk jualan di pasar tradisional, Takut preman atau apalah, padahal nyatanya Preman itu tak ada sobat, mereka hanya pekerja utusan pengelola pasar, jadi Cukup kasih seribu dua ribu juga cukup, kalau masih tak punya lapak. Tempat asal duduk saja sob, bebas.


5. Management


Hahaa kata itu sepertinya khusus kalangan atas tuh, Ow tidak bisa sobat, mau usaha kecil, menengah sampai atas perlu management, ini berguna untuk kemajuan usaha anda, mau jadi pengusaha besar ga? ya Semua harus ada pengaturannya, Mulai mengatur keuntungan, perhitungan jika rugi, sampai berapa yang harus di sisihkan, Saran saya menabunglah, jangan menabung sesuai uang sisa, tapi patok berapa tiap hari anda harus tabungkan, rencana ini berguna untuk tambahan modal, meningkatkan usaha.


6. Marketing


Marketing saudaranya pemasaran, Suksesnya semua bidang usaha adalah tergantung pemasarannya, dan sistem pemasaran yang terbaik adalah mulut kemulut, jadi banggalah dulu akan Usaha anda, Pamerkan pada semua orang mulai dari tetangga, se RT, sekelurahan sampai international, Dan senjata paling ampuhnya adalah Keramah tamahan diri anda pribadi.


Nah, sekarang tunggu apa lagi sobat, mari bergerak, ga bosen tuh nganggur aja dirumah? ga bosen di gaji mulu sama orang? ga mau ciptain lapangan kerja buat orang? Lalu tunggu apa lagi? Tunggu mati? Weits jangan sob..


Ayo semangat kawan..


Gerakan Anti Menganggur (GAM indonesia)


Http://Ucupbudug.wordpress.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun