Untuk membantu menjaga tingkat DO yang aman di kolam, khususnya di kolam yang lebih dalam di mana ikan dibudidayakan secara intensif, aerasi mekanis sering diperlukan. Aerator membantu menjaga air kolam tercampur sehingga lapisan diminimalkan dan air permukaan teroksigenasi dengan baik.Â
Namun, aerasi seharusnya hanya dianggap sebagai salah satu dari banyak alat manajemen untuk membantu menjaga kadar oksigen yang sehat.Â
Pembebanan nutrisi eksternal masih merupakan masalah kritis yang harus diatasi karena nutrisi yang berlebihan dapat menyebabkan melimpahnya gulma air dan ganggang, yang dapat menyebabkan penipisan oksigen ketika mereka mati dan membusuk.
Nutrisi (Phosphorus dan Nitrogen)
Penting untuk memahami sumber dan jalur dasar nutrisi karena ada korelasi langsung antara nutrisi yang tersedia dan populasi alga dan gulma air. Nutrisi yang paling penting dalam sistem akuatik adalah fosfor (P) dan nitrogen (N) dalam bentuk fosfat (PO3) dan nitrat (NO3).Â
Nutrisi ini sangat penting untuk pertumbuhan tanaman dan hewan dalam sistem air. Fosfor telah diidentifikasi sebagai faktor pembatas untuk pertumbuhan alga di sebagian besar danau dan, dengan demikian, merupakan penyumbang terbesar bagi pertumbuhan tanaman air.Â
Satu gram fosfor akan menghasilkan 100 gram biomassa alga. Jumlah nutrisi yang berlebihan akan menyebabkan fertilisasi berlebih, atau kondisi eutrofik, yang dapat menyebabkan tanaman air dan mekar alga melimpah.Â
Ketika kelebihan tanaman dan / atau alga mati, mereka membusuk, yang mengarah pada penipisan oksigen yang dapat mempengaruhi kejernihan dan bau air dan dapat menyebabkan ikan terbunuh.
Sumber-sumber nutrisi
Sumber utama nutrisi di kolam adalah endapan lumpur, vegetasi mati, puing-puing lansekap, limpasan dari daerah sekitarnya, sistem septik yang berfungsi buruk, dan limbah dari ternak dan unggas air.Â
Ketika tanaman air dan ganggang tumbuh dan mati, mereka tenggelam ke dasar kolam dan menyediakan sumber nutrisi untuk pertumbuhan air di masa depan, sebuah fenomena yang dikenal sebagai siklus nutrisi.Â
Ini, bersama dengan puing-puing lansekap seperti kliping rumput, daun, dan jarum pinus, memberikan kontribusi nutrisi ke kolam, dan nutrisi ini harus dikelola untuk mencegah kondisi eutrofik berkembang.Â
Limpasan dari ladang dan halaman rumput yang telah dibuahi di daerah sekitarnya serta jalan, pertanian, dan daerah terpencil juga bisa menjadi sumber utama pengayaan nutrisi.