Saat malam, kadar DO akan menurun saat oksigen dikeluarkan dari dalam air melalui respirasi, proses dimana tanaman dan hewan mengonsumsi oksigen dan melepaskan karbon dioksida saat mereka mengubah bahan organik menjadi energi.
Untuk alasan ini, tingkat DO biasanya paling tinggi saat senja dan terendah sesaat sebelum fajar. Ada juga hubungan yang kuat antara suhu dan DO: semakin hangat air, semakin sedikit oksigen yang bisa ditampungnya.Â
Misalnya, air pada suhu 52 F (11 C) dapat menampung 40% lebih banyak oksigen daripada air pada suhu 80 F (27 C). Air hangat meningkatkan metabolisme ikan dan karenanya meningkatkan konsumsi oksigen mereka. Bakteri juga mengonsumsi oksigen karena menguraikan bahan organik.Â
Oleh karena itu, selama bulan-bulan musim panas, kadar DO akan lebih rendah karena peningkatan tuntutan oksigen dari ikan, air hangat yang mengandung oksigen lebih sedikit, dan peningkatan dekomposisi bakteri tanaman mati serta bahan ganggang menjelang akhir musim tanam.
Efek DO rendah
Penipisan oksigen terjadi ketika permintaan oksigen lebih besar dari yang diproduksi. Penipisan oksigen dapat terjadi karena berbagai alasan. Situasi yang biasanya terkait dengan penipisan oksigen adalah:
- Cuaca panas, berawan, dan tidak berangini;Â
- Stratifikasi kolam diikuti oleh pergantian (pencampuran lapisan bertingkat, yang berkembang selama musim panas di kolam 8 kaki atau lebih besar);Â
- Â
- Kematian ganggang secara mendadak (dari penyebab alami atau setelah aplikasi kimia); dan
- Â
- Penguraian limbah organik (penipisan oksigen akan terjadi saat terdapat bahan organik yang berlebihan dari produk limbah, misalnya pakan yang tidak dimakan).Â
Setiap kali tingkat DO berada di bawah 3 hingga 4 ppm, tekanan oksigen akan terjadi. Kurangnya oksigen terlarut yang memadai adalah penyebab utama dari kematian ikan. Kadar oksigen normal di kolam yang sehat berkisar antara 5 hingga 10 ppm.Â
Ikan air hangat (misalnya ikan lele) membutuhkan sekitar 5 ppm dan ikan air dingin (misalnya salmon) membutuhkan sekitar 6,5 ppm untuk menjaga kesehatan nya. Kadar oksigen terlarut kurang dari 3 ppm akan membunuh ikan air hangat dan kadar kurang dari 5 ppm akan membunuh ikan air dingin.Â
Ikan yang terpapar pada tingkat DO yang rendah dan tidak mematikan dalam waktu lama akan mengalami stres kronis, berhenti makan, dan lebih rentan terhadap penyakit.Â
Konsentrasi oksigen yang rendah juga meningkatkan aktivitas bakteri anaerob, yang menghasilkan gas metana dan hidrogen sulfida selama dekomposisi anaerob.
Kolam dengan dasar yang miskin oksigen dan akumulasi bahan organik dapat melepaskan gas-gas ini ketika sedimen dasar terganggu. Hidrogen sulfida memiliki bau telur busuk dan sangat beracun bagi ikan.