Terlihat Dika dan Dilan sudah balik dari musholla dan begitu juga Felisia dan Remi mereka sudah bersantai di ruang keluarga. Felisia mengajak Dika dan Dilan bermain, meresa waktu mereka berdua kosong, Dilan dan Dika ingin bermain bersama.
"Mau main game apa nih." Tanya Dika
"Kita main game horror multiplayer aja" jawab Feli
"Wahhh, asikk game horror" senang Remi
Mereka pun login ke dalam game, menyetel mode hard, selama permainan suasana nya biasa biasa saja.
"AAAAA, bang oi pocong nya bunting," kaget Remi
"Itu gak bunting, tapi buntung," ucap Feli.
Teka-teki game yang mereka mainkan semakin susah, membuat suasana nya menjadi gelap. Seperti ada yang lain melihat tapi bukan mereka, orang lain.
"Feli dimana kok gak ada," Tanya Dika
"Fel di ruangan gelap yang ada meja belajar  nya bang," jawab Feli
Dengan perlahan lahan mereka mendekat untuk mengambil kunci, pintu selanjut nya.
"Udah di ambil belum," waspada Dilan
"Bang, Fel dapat shotgun"
"Pakek aja, jaga-jaga kalo ada setan nya," jawab Dika
Sedikit demi sedikit mereka memecahkan teka-teki game tersebut, kadang ada perasaan bingung karena teka-teki sulit dipecahkan.
"Lari bang!!! larii!!!! ituu ada setan nyaa warna merah, mana wajah nya gosong lagi," peringat Remi
"Shaming syetan nya kamu, Ahahaha" tawa Feli
Felisia menemukan crowbar, untuk membuka kayu yang ada di pintu keluar, mereka hanya perlu mencari kode nuklir untuk membuka pintu itu.
"Udah dapat kode nya belum?" Tanya Dilan
"Udahh niii ayooo cepetan buka, sebelum si bunting sama setan gosong dateng," panik Remi
"Buntung Remi," sela Feli
"Iya itu pokok nyaa"
Mereka mecoba memasukki kode tersebut, akhirnya mereka pun keluar dari rumah busuk itu, dan terbebas dari setan dan si buntung. Sudah sangat lama bermain, mereka pun disuruh tidur. Penyelamatan diri terselesaikan dengan keringat dingin. Dan berakhir menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H