Mohon tunggu...
ucizny
ucizny Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis yang sedang belajar

Hobi aku menyanyi, menulis, mengambar kadang suka mencari hal hal baru buat mengisi waktu luang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertemuan yang Dinantikan

20 April 2023   01:34 Diperbarui: 20 April 2023   02:50 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Iya Alhamdulillah." Sambung Riska.
Mereka disambut ramah oleh keluarga ummi Riska. Felisia beranjak ke arah Remi.


"Dorrr..." Canda Feli
"Eh botak, tuyul..." Kaget Remi
Mendengar Remi berbicara seperti itu orang rumah ikut tertawa bersama, dengan gaya kaget Remi begitu unik.


"Ahahahah... kocak banget kaget lo." Goda Feli
"Apa si, dari kapan lu di sana?"  Tanya  Remi heran
"Dari lo ngedit foto bareng Kageyama"
"Woi maluuuu," kesal Remi
"Haduh, santay aja, kayak sama siapa aja si," jawab Feli


Mereka saling melepas rasa rindu, sudah sangat lama tidak bertemu, akhirnya ada kesempatan diberikan oleh Allah untuk bertemu.


Di sisi Dika yang masih bingung ingin meletakkan barang-barang ini dimana, melihat kelakuan Dika, Abyan terkekeh kecil, Abyan menolong putra nya untuk berkemas kemas serta merapikan barang yang mereka bawa. Sekali kali terlihat kejadian lucu oleh dua orang bapak dan anak yang satu ini.


Riska yang sangat merindukan orang tuanya segera memeluk nenek dan menyalim tangan orang tua paruh baya itu, rasa rindu yang terbalaskan, membuat nenek tersenyum tipis melihat kelakukan putri nya.


Waktu sholad asyar pun masuk, Dika dan Abyan melaksanakan sholad di musholla dekat rumah mereka. Begitu juga Felisia dan Remi mereka juga tidak lupa melaksanakan sholad asyar di rumah.


Rasa nyaman dan tenang mengikat di tubuh Dika rasa yang sangat tenang setelah duduk nya di musholla yang nyaman, Dika yang menjadi imam sholad menggunakan irama jiharkah membuat semua jama'ah sholad terkagum kagum dengan suara dan hafalan Dika.


Setelah selesainya sholad, tak lupa Dika berdoa serta meminta ampun kepada Allah sang pencipta alam, karena sebaik baik nya manusia akan kembali ke sisi Allah. Dika dan Abyan berjalan keluar musholla, terlihat ibuk-ibuk berkumpul di ujung musholla.


"Maa Syaa Allah, nak Dika suara kamu bagus banget, bacaan nya juga bagus, kamu mau jadi menantu saya?" Goda ibuk-ibuk ke arah Dika.


"Eh jeng apa si kamu, saya juga mau punya menantu kaya Dika," cegah ibuk-ibuk lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun