Mohon tunggu...
Uci Milasari
Uci Milasari Mohon Tunggu... Administrasi - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Tokoh Utama dalam Novel Cinta untuk Perempuan dengan Bulir-Bulir Cahaya Wudhu di Wajahnya Karya Sayfullan

21 November 2021   16:07 Diperbarui: 21 November 2021   17:43 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Data 07 :

"Assalamu'alaikum! Ali! Ali"

Belum mendapat jawaban, suara itu kian keras. Ali pun melepaskan gandengan tangannya, dan bergegas berjalan ke ruang depan. Ia merasa, pasti ini ada kaitannya dengan masalah Jepang yang sepertinya belum mau menerima proklamasi Indonesia. Ali mengendus kesal. Hatinya merancau antara marah dan terganggu. Malam pertama yang harusnya ia manfaatkan untuk beribadah harus tercuri oleh masalah Jepang." (CUPDBBCWDW:177)

Kutipan di atas adalah gambaran Id dari Ali, bahwa ia kesal pada Jepang yang tidak bisa menerima kemerdekaan Indonesia meski proklamasinya telah disiarkan pada radio dan surat kabar yang sudah beredar. 

2. Analisis Ego Tokoh Ali 

Ego adalah sistem kepribadian yang bertindak sebagai pengarah individu kepada objek dari kenyataan dan menjalankan fungsinya berdasarkan realitas. Ego mempunyai fungsi sebagai penyalur keinginan dari Id yang berisi keinginan dan dorongan.

Data 01 :

"Tunggu, Fah!" teriak Ali yang tiba-tiba. Ia sendiri bingung, kenapa bisa memanggil Avifah dengan suara kencang seperti itu. Padahal mereka tahu di dalam langgar itu warga kampung Gedongan sedang mendirikan shalat" (CUPDBBCWDW:55)

Kutipan di atas menggambarkan Ego dari Ali, yaitu tindakan memanggil Avifah dengan cara berteriak. Tindakan tersebut didasari Idnya sebab saat itu Ali ingin sekali buru-buru berbicara dengan Avifah, hingga Ali mengabaikan kenyataan bahwa mereka sedang berada di depan langgar kampung Gedongan yang sedang mendirikan shalat. 

Data 02 :

"Fah, aku ingin menikahimu. Ya, tentu, setelah aku menjadi guru agama. Aku janji! Bukankah itu syarat untuk menjadi suamimu?" tanya Ali akhirnya berhasil juga mengucapkan janjinya meski itu bukan hal yang mudah. Pertanyaan yang berat, yang setelah berhasil mengucapkannya seperti rontok semua beban yang seolah menghantam pundaknya sedari tadi." (CUPDBBCWDW:61)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun