Mohon tunggu...
Mubaidi Sulaeman
Mubaidi Sulaeman Mohon Tunggu... Dosen - Peneliti Islamic Studies UIN Sunan Ampel Surabaya

Magister Agama -Dirasah Islamiyah-UIN Sunan Ampel Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Polemik Kartu Prakerja yang Terus Berlanjut

8 Agustus 2020   11:15 Diperbarui: 8 Agustus 2020   11:23 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di saat keefektifan program pra kerja dalam menanggulangi pengangguran yang semakin bertambah banyak di musim pandemi,  masih dipertanyakan oleh banyak pihak dan ketidakjelasan teknis pelaksanaannya semakin lama semakin tidak tentu arahnya, bukankah wajar jika jiwa miskin masyarakat meronta-ronta melihat nominal tersebut?.

Di saat masyarakat tidak boleh berjualan di pasar, sulit mencari kerja, banyak usaha yang gulung tikar karena pandemi covid-19, bantuan pemerintah yang tidak merata, di mana uang Rp. 20.000 rupiah sangat berharga bagi masyarakat untuk menyambung hidupnya. 

Belum lagi ada dua bocah yatim piatu di Muara Enim Sumaer Selatan kelaparan hingga kurus kering badannya, dan ada bapak-bapak di Medan terpaksa mencuri sekarung beras karena terkena PHK tidak bisa makan. Bukankah hal tersebut sangat melukai hati masyarakat ketika nominal di atas dianggap sebagai suatu kewajaran?.

Jangan sampai terulang kembali kejadian memalukan yang menyatakan, I don't know what I sign pak Pres. Maaf pak, karena masyarakat saat ini bukan sedang main-main dengan kehidupannya, maka jangan main-main dengan kebijakan bapak yang menyangkut harkat hidup orang banyak.

 Masyarakat yang kini mencoba bertahan hidup di tengah-tengah ancaman covid-19 dan terdesak kebutuhan bertahan hidup, janganlah ditambahi beban emosional yang disebabkan kurang bijaknya kebijakan Pemerintah, yang seharusnya Pemerintah bisa kendalikan. 

Masyarakat kini sudah capek, energinya habis melihat tingkah akrobatik Pemerintah selama pendemi beberapa bulan ini. Please pak, cobalah pahami kami agar tak semakin merasa sial menjadi orang miskin di negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun