Mohon tunggu...
Ubaydil Haq
Ubaydil Haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030039)

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030039)

Selanjutnya

Tutup

Bola

Harry Kane Mandul, Inggris Tetap Optimis

26 Juni 2021   09:56 Diperbarui: 26 Juni 2021   11:16 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Kane (sumber: EPA-EFE/ANDY RAIN via Republika)

Bomber Timnas Inggris, Harry Kane, tak tampil cemerlang dalam perheletan Euro 2020. Penyerang Tottenham Hotspur itu belum satu pun menyumbangkan gol ataupun assist. Sebagai penyandang top skor dan pemilik assist terbanyak Liga Inggris 2020-2021, hingga peraih sepatu emas piala dunia 2018, Harry Kane dijatuhi harapan besar untuk dapat membawa Inggris pada pundi-pundi kemenangan.

Akan tetapi, harapan tersebut belum dipenuhi oleh Harry Kane. Dalam laga perdana Euro Inggris yang menjamu Kroasia, Harry Kane hanya mampu melepaskan satu tembakan, itu pun meleset dari sasaran meskipun dari jarak dekat.

Pada laga kedua yang menjamu Skotlandia, peluang yang diciptakan Harry Kane sedikit meningkat. Harry Kane mencatatkan dua kali tembakan, tetapi lagi-lagi tak ada satu pun yang tepat sasaran.

Pada laga ketiga Inggris kontra Ceko, Harry Kane juga membuat tembakan tidak terarah. Bola hasil tembakan Harry Kane dapat ditepis Vaclik -- penjaga gawang Ceko -- dengan mudah. Dalam laga ini Harry Kane bermain penuh hingga laga usai.

Dalam tiga pertandingan awal di Euro 2020, Harry Kane sangat minim terlibat dalam distribusi bola di tim. Harry Kane hanya melakukan 27 operan, paling sedikit di antara para pemain Inggris yang bermain sebagai starter pada tiga laga yang telah dilakoni Inggris.

Harry Kane juga merupakan pemain yang paling banyak salah oper di dalam skuad The Three Lions -- julukan Timnas Inggris. Total terdapat sepuluh operan pendek dari Harry Kane yang gagal menemui rekan setimnya, angka itu paling tinggi di dalam skuad asuhan Gareth Southgate.

Harry Kane sendiri baru satu kali menyelesaikan pertandingan -- saat menjamu Ceko -- karena selalu digantikan dalam dua laga timnas Inggris. Harry Kane ditarik keluar pada menit ke-74 saat menjamu Skotlandia. Posisi Harry Kane diisi oleh Marcus Rashford.

Meski bermain belum optimal, Gareth Southgate -- pelatih timnas Inggris -- masih memberi keparcayaan pade Harry Kane untuk bermain sebagai starter pada liga terakhir yang dilakoni Inggris.

Kualitas Harry Kane diyakini masih sangat penting untuk lini serang Inggris. Memang performanya tidak maksimal dalam tiga laga terakhir Inggris, tetapi bukan berarti Harry Kane tidak dibutuhkan lagi.

Dapat dikatakan, Inggris memiliki potensi menjuarai Euro 2020 jika Harry Kane dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya. Jika Harry Kane tancap gas, bukan tidak mungkin Inggris dapat menjuarai perhelatan ini.

Marcus Rashford -- rekan setim Harry Kane di Timnas Inggris -- menilai Harry Kane tetaplah pemain yang luar biasa. Rashford menilai, permainan Harry Kane belakangan ini semakin berevolusi. Ia menilai, kapten Timnas Inggris itu sudah menjelma menjadi penyerang paket komplet belakangan ini.

"Semua orang tahu kemampuannya dalam mencetak gol, tetapi banyak yang tidak menyedari bahwa ia pemain paket komplet. Ia bisa menahan bola, ia bisa memberikan tim bola-bola mati, dan ia juga sangat bagus dalam membantu pertahanan," ucap Rashford.

Lebih lanjut, Rashford menujukkan statistis sang striker musim lalu yang menunjukkan Harry Kane tampil sangat cemerlang. "Musim lalu, Harry Kane tampil dengan luar biasa. Kalau tidak salah, ia mencetak sekitar 23 gol dan 14 assist di Premier League," "Catatan itu membkuktikan bahwa ia memberiakn dampak yang besar dalam sebuah pertandingan. Ditambah lagi, dengan bagaimana pergerakannya tanpa bola, Anda harus memberikan apresiasi terhadappermainannya," lengkapnya.

Harry Kane sendiri mengatakan Inggris memenuhi target untuk menjadi pemuncak klasemen grup D Euro 2020. Dia yakin Inggris bisa tampil lebih baik lagi. "Kami tentu saja bisa bermain lebih baik lagi. Tiga laga tanpa kekalahan menunjukkan kami solid. Kami sudah punya dasar untuk melaju, sekarang tinggal berbenah hal yang amsih kurang," ujar kapten Inggris ini.

Jose Mourniho -- eks manajer Tottenham Hotspur -- juga mengungkapkan kesedihan perihal belum optimbalnya penampilan Harry Kane dalam perhelatan Euro 2020. Mourinho mengatakan, ia tidak suka Kane tenggelam bersama Inggris.

"Harry Kane tidak mendapat dukungan dari rekan-rekannya. Tidak ada yang menyuplai bola kepadanya dan tidak ada pemain yang selalu ada di dekatnya untuk bermai satu-dua," ujar Mourinho.

Jose Mourinho melanjutkan, tentu permainan di klub dengan di timnas sungguh berbeda. Di Tottenham Hotspur, Harry Kane menjadi pusat serangan dan selalu menjadi penyelesaian akhir nomor satu.

"Di Inggris, tidak ada bola diagonal untuk Harry Kane dan tidak ada penyerang sayap yang mendukungnya untuk menciptakan kombinasi. Kane seperti bekerja sendirian saat harus turun ke bawah, begitu juga saat berada di dalam kotak penalti," ujar Mourinho.

Akan tetapi, dari performa tiga laga terkahirnya bersama Inggris, Harry Kane terus dipercaya untuk memegang ban kapten dan bermain sebagai starter. Pada  fase 16 besar, Inggris akan menjamu Jerman, tentu saja ini bukanlah laga yang mudah. Maka dari itu, Inggris tentu membutuhkan Harry Kane untuk dapat menampilkan performa terbaiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun